35
penelitian ini variabel dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu : 1 variabel bebas, 2 variabel terikat, dan 3 variabel kontrol.
3.1.2.1 Variabel Bebas
Menurut Sugiyono 2009:39, variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan bahan dasar campuran jagung manis dengan tepung ketan. Adapun perbandingan
komposisi antara jagung manis dengan tepung ketan yang digunakan yaitu 60:40, 70:30, dan 80:20.
3.1.2.2 Variabel Terikat
Menurut Sugiyono 2009:39, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah kualitas inderawi wingko hasil eksperimen yang terdiri dari aspek warna, tekstur, aroma, dan rasa, tingkat kesukaan
masyarakat terhadap wingko hasil eksperimen, serta kandungan beta-karoten dan
serat kasar wingko hasil eksperimen. 3.1.2.3
Variabel Kontrol
Menurut Sugiyono 2009:41, variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap
dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Dalam hal ini yang menjadi variabel kontrol adalah pengontrolan kondisi bahan, pengontrolan kondisi
peralatan, dan proses pembuatan.
36
1 Pengontrolan Kondisi Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan wingko harus dikontrol kondisi bahannya, khususnya dari segi kualitas bahannya. Bahan dasar dan bahan
tambahan wingko yang akan dikontrol meliputi jagung manis, tepung ketan, kelapa parut, gula pasir, garam, dan santan.
a Jagung Manis
Jagung manis yang akan digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan wingko yaitu jagung manis berwarna kuning varietas
Bonanza
berumur setengah tua atau 80 hari yang dibeli di Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang
dengan ciri-ciri dalam kondisi segar, memiliki biji berwarna kuning yang utuh dengan kulit biji yang transparan.
b Tepung Ketan
Tepung ketan yang digunakan yaitu tepung ketan putih dengan merk dagang
Rosebrand
dibeli di toko bahan roti Harmony Semarang dengan ciri-ciri berwarna putih, bersih, teksturnya apabila diraba akan terasa berat melekat dan
tidak kadaluarsa.
c Kelapa Parut
Kelapa yang digunakan sebagai bahan dasar kelapa parut adalah kelapa varietas hibrida berusia muda yang dibeli di Pasar Ungaran, Kabupaten
Semarang yang memiliki ciri kulit tempurung kelapa yang berwarna coklat muda dengan kondisi daging buahnya tidak berlendir, aromanya tidak tengik,
dan masih dalam keadaan segar. Kelapa selanjutnya dikupas bagian kulitnya, dicuci hingga bersih, kemudian diparut memanjang.
37
d Gula Pasir
Gula pasir yang digunakan yaitu gula pasir yang dibeli di toko bahan roti Harmony Semarang dengan merk dagang
Gulaku
dengan ciri-ciri berwarna putih, bersih dari kotoran, tidak menggumpal, dan tidak kadaluarsa.
e Garam
Garam yang digunakan yaitu garam dengan merk dagang
Refina
dibeli di toko bahan roti Harmony Semarang dengan ciri-ciri yaitu berwarna putih, bersih
dari kotoran, halus dan tidak menggumpal serta tidak kadaluarsa.
f Santan
Santan yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti menggunakan kelapa varietas hibrida berusia tua yang dibeli di Pasar Ungaran, Kabupaten Semarang
yang masih dalam kondisi segar, daging buahnya tidak berlendir, dan tidak mengeluarkan aroma tengik. Kelapa selanjutnya dikupas bagian kulitnya,
dicuci hingga bersih, dan diparut kemudian diperas hingga diperoleh santan kental dengan kondisi masih dalam keadaan segar, berwarna putih, dan tidak
beraroma tengik.
2 Pengontrolan Kondisi Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan wingko dikelompokkan menjadi tiga sesuai dengan jenis bahan alat tersebut, yaitu alat yang terbuat dari
bahan logam, plastik, dan kayu.
a Peralatan Logam
Peralatan yang terbuat dari bahan logam yaitu sendok, panci kukus, cetakan wingko, dan oven harus dalam kondisi yang bersih, tidak berkarat, tidak
38
terkontaminasi residu-residu yang berbahaya serta tidak mudah larut atau bereaksi dalam proses pemanasan.
b Peralatan Plastik
Peralatan yang terbuat dari bahan plastik yaitu kom, timbangan, gelas ukur, dan grinder harus dalam kondisi bersih, kuat dan tidak mudah pecah, terbuat dari
bahan plastik yang tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya serta adanya jaminan mutu seperti simbol atau kode angka yang tertera di belakang
peralatan.
c Peralatan Kayu
Peralatan yang terbuat dari bahan kayu yang digunakan dalam pembuatan wingko yaitu parutan dan spatula harus dalam kondisi bersih dan tidak
berjamur. Seluruh peralatan yang akan digunakan juga harus dalam keadaan baik, tidak rusak, dan dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya.
3 Proses Pembuatan
Beberapa tahapan pembuatan wingko yang harus diperhatikan dan dikontrol yaitu penimbangan, pencampuran, pencetakan, dan pemanggangan.
a Penimbangan
Penimbangan bahan harus dikontrol dan diperhatikan, bahan ditimbang sesuai komposisi yang telah ditentukan, yaitu dengan 3 variabel yang berbeda.
Timbangan yang digunakan harus normal dan berfungsi dengan baik. Timbangan yang digunakan pada eksperimen ini adalah timbangan digital.
Sebelum digunakan, timbangan digital perlu dikontrol terlebih dahulu supaya normal dan berfungsi dengan baik. Timbangan yang digunakan harus akurat
39
dan skala yang tertera pada display digital harus sesuai dengan skala satuan timbangan tersebut.
b Pencampuran Mixing
Pencampuran bahan dalam pembuatan wingko harus dilakukan hingga semua bahan tercampur secara merata. Proses pencampuran bahan menggunakan
peralatan berupa kom adonan dan spatula kayu sebagai alat pengaduk. Pada saat mencampur bahan yang harus diperhatikan dan dikontrol adalah teknik
mencampur bahan dan waktu yang dibutuhkan. Teknik mencampur bahan dalam pembuatan wingko yaitu dengan mencampur semua bahan menjadi satu
hingga tercampur secara merata dan waktu yang dibutuhkan pada saat proses pencampuran yaitu 5 menit.
c Pencetakan
Pencetakan wingko harus menggunakan alat cetak atau cetakan agar bentuk dan ukuran yang dihasilkan seragam sehingga wingko dapat matang secara
merata. Proses pencetakan wingko juga perlu memperhatikan ketebalan wingko yang ingin dihasilkan karena wingko yang dicetak terlalu tebal akan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses pemanggangannya. Alat cetak atau cetakan yang digunakan untuk mencetak wingko harus pula dalam
kondisi yang baik. Apabila cetakan terbuat dari logam maka harus dipastikan dalam kondisi bersih dan tidak berkarat.
d Pemanggangan
Pemanggangan wingko menggunakan oven dengan bahan bakar gas LPG. Pada tahap pemanggangan wingko, kelompok eksperimen wingko dengan 3 variabel
40
yang berbeda dipanggang dalam oven secara bersamaan dengan suhu 160
o
C selama 20 menit kemudian wingko dibalik dan dioven kembali selama 15
menit untuk memperoleh warna permukaan wingko yang sama di kedua sisinya. Sebelum digunakan, oven harus dipanaskan terlebih dahulu selama 10
menit agar panas dalam oven merata.
3.2 Metode Pendekatan Penelitian