42
Media Informasi Kerugian Negara
B
e r d a s a r k a n Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 21 tahun 2012 tentang
Pedoman Pengamanan Barang Milik Negara di
Lingkungan Kementerian Keuangan, kendaraan dinas
bermotor dibagi menjadi 2 macam, yaitu kendaraan
dinas operasional jabatan KDOJ dan kendaraan
dinas operasional KDO. KDOJ yaitu kendaraan
bermotor perorangan milik negara yang digunakan untuk pelaksanaan tugas
pejabat negara dan pejabat struktural, sedangkan KDO, yaitu kendaraan bermotor selain Kendaraan
Dinas Operasional Jabatan.
Sesuai ketentuan KMK Nomor 21 tahun 2012 tersebut, kendaraan dinas tersebut peruntukannya
hanya untuk kepentingan dinas yang menunjang tugas dan fungsi Kementerian, dibatasi hanya
pada hari kerja kantor, digunakan hanya di dalam kota, dan untuk KDO dilarang untuk dibawa
pulang. Namun pada kenyataannya masih sering terjadi penyalahgunaan
penggunaan kendaraan dinas operasional. Selain
itu, tak jarang juga kendaraan dinas diparkir di
luar garasi yang seringkali pengamanannya kurang
memadai dan tidak sesuai dengan ketentuan standar
pengamanan yang ada. Meskipun persentasenya
relatif kecil dibandingkan total pemegang kendaraan
dinas, akan tetapi ini sangat berisiko terjadi kehilangan
kendaraan dinas yang mengakibatkan kerugian negara. Apabila yang bersangkutan terbukti
bersalah atau melawan hukum baik sengaja maupun lalai, maka mau tidak mau ia harus menanggung
dan memulihkan kerugian negara tersebut.
Sesuai data dari Biro Perencanaan dan Keuangan diperoleh informasi bahwa penyumbang kerugian
negara terbanyak adalah kehilangan barang milik negara, khususnya adalah kendaraan dinas.
Rincian kasus kehilangan kendaraan dinas selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
8.4. Perlunya Asuransi Kendaraan Dinas
Tahun 2011
Unit Roda 4
Roda 2 Jumlah
Lunas Jumlah
Lunas Setjen
4
DJP 13
7 4
DJBC 3
3 1
1
DJPB 5
3 1
DJPK 2
1
ITJEN 1
Bapepam-LK
4
Total 31
4 12
6
43
Media Informasi Kerugian Negara
Tahun 2012
Unit Roda 4
Roda 2 Jumlah
Lunas Jumlah
Lunas Setjen
4 2
1
DJP 14
3 12
4
DJBC 1
1 2
1
DJPB 5
1 2
DJPK 1
1
ITJEN 1
Bapepam-LK
4
BPPK 2
Total 31
8 19
5 Tahun 2013
Unit Roda 4
Roda 2 Jumlah
Lunas Jumlah
Lunas Setjen
6 1
1
DJP 14
2 18
11
DJBC 1
1 2
2
DJPB 5
4 4
DJKN 3
DJPK ITJEN
1 1
Bapepam-LK BPPK
2
Total 28
4 29
19
Ket: Jumlah kendaraan dinas yang hilang tahun berjalan ditambah jumlah sisa
kendaraan dinas tahun sebelumnya.
44
Media Informasi Kerugian Negara Berdasarkan data di atas, tampak bahwa
kehilangan kendaraan dinas masih sering terjadi dan kerugian negara yang dapat terpulihkan hanya
sebagian kecil saja. Mengingat kerugian negara akibat hilangnya kendaraan dinas sangat minim
yang terpulihkan sepenuhnya, maka perlu ada langkah-langkah untuk perlindungannya, seperti
pemegang kendaraan dinas mengasuransikan kendaraan dinas tersebut secara pribadi. Hal ini
dimaksudkan agar pemegang kendaraan dinas terbebas dari kerugian negara akibat peristiwa yang
tidak terduga terjadinya. Karena tujuan asuransi pada dasarnya adalah untuk mengalihkan risiko
kerugian. Secara umum, asuransi dideinisikan sebagai suatu perjanjian dimana seorang
penanggung membuat ikatan dengan seorang tertanggung dengan menerima suatu premi untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan yang
mungkin akan dialaminya akibat peristiwa yang tidak terduga. Jadi apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kehilangan kendaraan dinas, tidak perlu dikhawatirkan tentang penggantiannya,
hanya mengajukan klaim pertanggungan asuransi dan kerugian negarapun terpulihkan.
a. Pertimbangan Perumusan
KMK Nomor 21KMK.012012 ditetapkan dan diundangkan, serta berlaku pada tanggal 30
Januari 2012. Keputusan Menteri Keuangan ini ditetapkan dalam rangka mewujudkan
pengamanan dan pemeliharaan Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian Keuangan
yang tertib, terarah, efektif, eisien, optimal, dan akuntabel.
b. Deinisi dan Ruang Lingkup
Barang Milik Negara BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang
sah. Ruang lingkup pengamanan BMN meliputi
pengamanan isik, pengamanan administrasi, dan pengamanan hukum,
sedangkan ruang lingkup pemeliharaan BMN meliputi
pemeliharaan ringan, pemeliharaan sedang, dan
pemeliharaan berat.
c. Objek
Objek pengamanan dan pemeliharaan adalah
Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian
Keuangan berupa tanah, bangunan, kendaraan bermotor, serta selain
tanah, bangunan, dan kendaraan bermotor.
d. Tata Cara Pengamanan BMN
Pengamanan BMN menurut KMK Nomor 21 KMK.012012 ada 3 jenis, yaitu pengamanan
isik, pengamanan
administrasi, dan
pengamanan hukum. Tata cara pengamanan isiknya adalah sebagai berikut:
1. BMN Berupa Gedung danatau
Bangungan
Pengamanan Fisik:
a. Membangun pagar pembatas Gedung danatau Bangunan;
b. Memasang tanda kepemilikan berupa papan nama;
c. Melakukan tindakan antisipasi untuk mencegah menanggulangi terjadinya
kebakaran; d. Memastikan kelayakan dan
kelaikan jaringan listrik, jaringan air, dan jaringan
lainnya jika ada, termasuk pipa dan kabel, secara
berkala;
e. Membatasi dan
mengendalikan akses keluar masuk gedung danatau
bangunan serta fasilitas lainnya, baik di dalam jam
kerja maupun di luar jam kerja;
f. Menyediakan stiker kendaraan bagi pegawai yang bekerja di gedung dan
atau bangunan bersangkutan untuk dipasang pada kaca kendaraan roda
9. Review Peraturan
9.1. KMK Nomor 21KMK.012012Tentang Pedoman Pengamanan
Barang Milik Negara Di Lingkungan Kementerian Keuangan
45
Media Informasi Kerugian Negara empat atau spakbor kendaraan roda
dua, yang berlaku selama 1 satu tahun;
g. Untuk gedung danatau bangunan yang memiliki fungsi strategis atau yang
berlokasi di ibukota provinsi dengan tugas dan fungsi melakukan pelayanan
langsung kepada masyarakat: 1 memasang
Closed-circuit television CCTV, baik di dalam
maupun di luar gedung danatau bangunan, untuk memonitor akses,
mobilitas, danatau kegiatan yang terjadi di tempat tertentu;
2 memasang metal detector di pintu masuk gedung danatau bangunan.
h. Menyediakan Satuan Pengamanan Satpam dengan jumlah sesuai fungsi
dan peruntukkan gedung danatau bangunan BMN;
i. Untuk gedung danatau bangunan
kantor Menteri, Wakil Menteri, kantor pusat Unit Organisasi Eselon I, dan
kantor instansi vertikal Unit Organisasi Eselon I yang berlokasi di ibukota
provinsi, harus disediakan tenaga penerima tamu resepsionis;
j.
Pengamanan isik terhadap BMN berupa gedung danatau bangunan
dilakukan dengan memperhatikan skala prioritas dan ketersediaan
anggaran, yaitu sebagai berikut: 1
fungsi penggunaan bangunan, diantaranya sebagai gedung
kantor, gudang, tempat ibadah, atau tempat pelayanan umum;
2 lokasi bangunan, yaitu berada di lokasi perkantoran, pemukiman,
perniagaan, daerah padat penduduk, tingkat kerawanan
kejahatan yang tinggi, ataupun daerah dan lokasi tertentu lainnya;
dan
3 unsur nilai strategis bangunan, yaitu bangunan yang telah digunakan
secara optimal atau bangunan yang masih dalam taraf perencanaan
penggunaan, renovasirehabilitasi rekonstruksi, dan lain-lain.
2. BMN Berupa Kendaraan Dinas
BMN berupa kendaraan dinas bermotor terdiri dari:
a. Kendaraan Dinas Operasional Jabatan, yaitu kendaraan bermotor perorangan
milik negara yang digunakan untuk pelaksanaan tugas pejabat negara dan
pejabat struktural. Kendaraan tersebut meliputi:
1 Kendaraan dinas bermotor roda empat yang digunakan oleh
Menteri, Wakil Menteri, Pejabat Eselon I, Pejabat Eselon II, Pejabat
Eselon III sebagai Kepala Kantor, dan Pejabat Eselon IV sebagai
Kepala Kantor dengan wilayah kerja minimal 1 satu kabupaten
kota.
2 Kendaraan dinas bermotor roda dua yang digunakan oleh pejabat
Eselon IV sebagai Kepala Kantor dengan wilayah kerja kurang dari 1
satu kabupatenkota. b. Kendaraan Dinas Operasional, yaitu
kendaraan bermotor selain Kendaraan Dinas Operasional Jabatan.
Pengamanan Fisik
a. Kendaraan Dinas Operasional Jabatan 1 Membuat Berita Acara Serah Terima
kendaraan antara Kepala Satuan Kerja Kuasa Pengguna Barang dan
penanggung jawab kendaraan, yang berisi klausa antara lain:
√ pernyataan tanggung jawab atas kendaraan dengan keterangan
nomor polisi, merek, dan tahun perakitan kendaraan tersebut
dengan seluruh resiko yang melekat diatasnya; dan
√ pernyataan untuk mengembalikan kendaraan segera setelah
berakhirnya jangka waktu peminjaman atau masa jabatan
telah berakhir kepada unit pengelola kendaraan yang meminjamkan
kendaraan dimaksud.
2 Kehilangan Kendaraan Dinas
Operasional Jabatan di luar kantor menjadi tanggung jawab penanggung
jawab kendaraan.
b. Kendaraan Dinas Operasional 1 Membuat surat pernyataan tanggung
jawab atas kendaraan dinas operasional dimaksud, yang ditandatangani oleh
Kepala Satuan Kerja Kuasa Pengguna Barang dan penanggung jawab
kendaraan dinas operasional dan berisi klausa antara lain:
√ keterangan nomor polisi, merek dan tahun perakitan kendaraan;
√ pernyataan tanggung jawab atas kendaraan dinas dengan seluruh
risiko yang melekat atas kendaraan dinas tersebut; dan
√ pernyataan untuk mengembalikan kendaraan dinas segera setelah
jangka waktu peminjaman berakhir. 2 Menyimpan kendaraan dinas pada