Peningkatan Koordinasi Biro Perencanaan dan Keuangan dengan Inspektorat Jenderal

36 Media Informasi Kerugian Negara D alam rangka peningkatan kualitas Pegawai di lingkungannya, Kementerian Keuangan memberikan beasiswa kepada para pegawai maupun calon pegawainya melalui program Tugas Belajar. Sesuai Peraturan menteri Keuangan Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Belajar di Lingkungan Departemen Keuangan, Tugas Belajar di Kementerian Keuangan terdiri atas Tugas Belajar Dalam Negeri dan Tugas Belajar Luar Negeri baik dengan jenjang pendidikan DIII, DIV, S1, S2, dan S3. Kementerian Keuangan melalui satuan kerja Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN juga memberikan kesempatan kepada lulusan SMA Sederajat di Indonesia untuk dapat mengikuti program pendidikan Diploma III dan Diploma I Keuangan. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 289KMK.0142004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas Bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan DI Lingkungan Departemen Keuangan Program Diploma Bidang Keuangan merupakan program pendidikan ikatan dinas yang mewajibkan lulusannya untuk bekerja di lingkungan Kementerian Keuangan atau instansi pemerintah lainnya selama jangka waktu tertentu. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertama Nomor 224MP1961 tentang Peraturan Pelaksanaan Tentang Tugas Belajar di Dalam dan di Luar Negeri dan KMK Nomor 289KMK.0142004 tentang Ketentuan Ikatan Dinas Bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan, pegawai yang mendapatkan beasiswa tugas belajar maupun program diploma STAN diwajibkan membayar ganti rugi kepada negara apabila melanggar ketentuan ikatan dinas. Hingga saat ini sebagian besar kasus kerugian negara akibat pegawai yang tidak memenuhi kontrakperjanjian wajib kerjaikatan dinas tidak terselesaikan dengan tuntas, bahkan hingga penagihan kerugian negara tersebut dilimpahkan ke DJKN untuk penagihan secara paksa. Kasus kerugian negara tersebut masing-masing memiliki karakteristik tersendiri namun disamping itu juga terdapat pola-pola yang hampir sama antara kasus yang satu dengan yang lainnya. Secara umum, kendala utama kasus-kasus tersebut adalah keberadaan penanggung jawab kerugian negara tidak diketahui dan upaya pencarian terhadap penangungjawab seringkali tidak membuahkan hasil. Penyelesaian kerugian negara akibat pelanggaran ikatan dinas, terutama untuk pegawai yang mengikuti program tugas belajar di luar negeri, terhambat dikarenakan domisili penanggungjawab berada yang berada di luar negeri. Hal ini menyebabkan komunikasi antara stuan kerja dengan penanggungjawab kerugian negara terbatas.Minimnya komunikasi dengan penaggungjawab kerugian negara mengakibatkan upaya persuasif untuk menempuh jalan damai sulit dilaksanakan. KMK No.508KM.011999 mengatur bahwa dalam setiap penyampaian surat pemberitahuan keputusan kepada pegawai negeri yang bertanggung jawab atas kerugian negara, Kepala KantorSatuan Kerja membuat tanda terima. Tanda terima tersebut digunakan untuk menghitung tanggal batas waktu pembelaan atas SPGR dan menghitung tanggal jatuh tempo SKPGR.Kendala tersebut di atas menyebabkan Kepala Kantor sulit memperoleh tanda terima atas pemberitahuan keputusan penyelesaian kerugian negara yang disampaikan, sehingga pada akhirnya menghambat proses penyelesaian kerugian negara. Selain permasalahan dari sisi penanggung jawab kerugian negara, terdapat kendala yang berasal dari internal Kementerian Keuangan, antara lain: a. Penatausahaan dokumen perjanjian ikatan dinas pada STANBPPK belum tertib. Hal ini menyebabkan kendala dalam penyelesaian kerugian Negara. Dokumen perjanjian ikatan dinas yang diselenggarakan di bawah tahun 2008 belum ditatusahakan dengan baik. b. Belum adanya revisi peraturan terkait tugas belajar dan ikatan dinas dari Biro SDM. Revisi peraturan tersebut sangat diperlukan untuk mengatasi kendala penyelesaian kerugian negara bagi unit eselon I mengingat masih adanya beberapa kelemahan dalam aturan yang saat ini berlaku. Kelemahan paling utama dalam PMK Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Belajar di Lingkungan Departemen Keuangan adalah belum mencantumkan ketentuan ganti rugi baik untuk tugas belajar luar dan dalam negeri sehingga perjanjian ikatan dinas yang dibuat berbeda-beda antar unit eselon I.

7.2. Kerugian Negara Akibat Pelanggaran Ikatan Dinas