Seputar Peraturan Penyelesaian Kerugian Negara

06 Media Informasi Kerugian Negara P roses penyelesaian kerugian negara yang telah dilaporkan kepada Menteri Keuangan, secara garis besar terdiri dari dua proses yaitu proses Tuntutan Ganti Rugi TGR untuk kerugian negara non bendahara dan proses Tuntutan Perbendaharaan TP untuk kerugian yang disebabkan kekurangan perbendaharaan. Jumlah nilai kerugian negara yang dilaporkan kepada Menteri Keuangan u.p. Sekretaris Jenderal s.d. 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp16.402.187.894,19 dengan jumlah kasus sebanyak 117 kasus. Dari 117 kasus tersebut 89 merupakan kasus yang diproses dengan proses TGR dan 11 merupakan kasus yang diproses dengan proses TP. Sementara itu dari segi nilai kerugian negara, 83 nilai kasus yang diproses dengan proses TGR dan 17 nilai kasus yang diproses dengan proses TP.

4. Laporan Utama

Tabel 1 Penyelesaian Kasus Kerugian Negara Kementerian Keuangan

s.d 31 Desember 2013 No

Jenis Penyelesaian Kerugian Negara Jumlah Kasus Nilai Kerugian Negara KN Rp 1 Tuntutan Ganti Rugi TGR 104 13.583.869.226,19 2 Tuntutan Perbendaharaan TP 13 2.818.318.668,00 Jumlah 117 16.402.187.894,19 Keterangan : - Sesuai database, Biro Perencanaan dan Keuangan, Sekretariat Jenderal 4.a. Proil Kerugian Negara Kerugian negara yang diproses baik melalui TGR maupun TP diselesaikan melalui tahapan-tahapan yang dapat diklasiikasikan menjadi 6 tahapan, yaitu tahap Upaya Penagihan, Proses Penagihan di DJKN, Proses di BPK, Penghapusan Secara Bersyarat, Proses di Kejaksaan, dan Banding Presiden. Dari tahapan-tahapan tersebut, kasus kerugian negara paling banyak diselesaikan pada tahap Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak SKTM sebesar 41.8 dari total jumlah kasus. Sedangkan dari segi besarnya nilai kerugian negara, nilai kerugian negara yang paling tinggi ada pada tahap penagihan secara paksa oleh DJKN sebesar

33.6 dari total nilai kerugian negara.

07 Media Informasi Kerugian Negara Saat ini Kementerian Keuangan memiliki 11 Unit Eselon I. Data kasus kerugian negara yang telah dilaporkan kepada Menteri Keuangan, pada masing-masing unit eselon I sebagai berikut: Tabel 2 Penyelesaian Kasus Kerugian Negara Per Tahapan Penanganan

s.d 31 Desember 2013 No.

Jenis Penanganan Jumlah Kasus NIlai KN Rp 1. Banding ke Presiden 14 2.629.988.087,17 2. Proses di Kejaksaan 1 3.153.701.011,79 3. Proses di BPK: a. Pemeriksaan atas laporan veriikasi 3 1.059.673.013,00 b. Rekomendasi penghapusan bersyarat 1 689.247.512,40 4. Dilimpahkan penagihannya ke DJKN 36 5.517.711.541,99 5. Proses Penghapusan secara bersyarat di DJKN 2 50.463.537,00 6. Dalam Upaya Penagihan: a. SKTM 49 1.717.648.681,00 b. SPGRSKPGR 4 248.500.000,00 c. Kasus yang dalam proses pembahasan kasus yang dokumen tidak lengkap atau kasus lama 7 1.335.254.509,84 TOTAL 117 16.402.187.894,19 Keterangan : 1. SKTM : Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak; 2. SPGR : Surat Pemberitahuan Ganti Rugi; 3. SKPGR : Surat Keputusan Pembebanan Ganti Rugi. 08 Media Informasi Kerugian Negara Tabel 3 Penyelesaian Kasus Kerugian Negara Per Unit Eselon I

s.d 31 Desember 2013 No

Unit Jumlah Kasus NIlai KN RP 1 SETJEN 11 1,968,625,183.40 2 DJA 2 25,000,000.00 169,062.78 3 DJP 39 1,208,017,420.00 4 DJBC 14 5,034,916,108.63 5 DJPB 26 3,304,434,388.75 6 DJKN 14 1,425,750,940.37 7 DJPK - 8 DJPU - 9 ITJEN 2 56,022,100.00 10 BKF 11 BPPK 9 270,478,836.00 85,998.58 Total 117 16,402,187,894.19 Keterangan : Nilai kurs tengah Bank Indonesia per 31 Desember 2013 U 1 = Rp12.189.00 Dari data tersebut, unit yang mengelola jumlah kasus terbanyak adalah DJP 39 kasus, namun unit yang mengelola nilai kerugian negara terbesar adalah DJBC Rp. 5,034,916,108.63. P ada TA 2013 perkembangan kasus kerugian negara dapat terlihat dari jumlah kasus yang telah terselesaikan. Kasus kerugian negara yang terselesaikan pada TA 2013 sebanyak 26 kasus 22.2 dari total jumlah kasus TA 2013 dengan nilai pemulihan kerugian negara sebesar Rp 551.895.002,00 3.44 dari total nilai kasus TA 2013. Dari 26 kasus yang terselesaikan tersebut, 1 kasus TP terselesaikan karena berdasarkan hasil veriikasi BPK dinyatakan bendahara bersangkutan tidak bersalah. Sedangkan 25 kasus lainnya terselesaikan karena pelunasan penggantian kerugian negara. 4.b. Perkembangan Penanganan Kasus Kerugian Negara Lingkup Kementerian Keuangan TA 2013