49
Adapun berkaitan dengan akses teknologi, kebanyakan UMKM mengunakan teknologi sederhana, kurang memanfaatkan teknologi
yang lebih memberikan nilai tambah produk. Demikian juga UMKM sulit untuk memanfaatkan informasi pengembangan
produk dan usahanya. Kondisi di atas, berakibat terhadap rendahnya produktivitas dan
daya saing produk UMKM. Terlebih UMKM tidak memiliki jaringan pasar dan pemasaran yang luas. Kebanyakan mereka hanya memiliki
akses pasar di tingkat lokal, atau yang paling maju mereka dapat melakukan sedikit ekspor melalui usaha menengah dan besar yang
berlaku sebagai perantara.
6. Program Ibu Mandiri PRIMA
Pemberdayaan perempuan adalah upaya memperkuat unsur-unsur keberdayaan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan yang
berada dalam kondisi tidak mampu dengan mengadalkan kekuatannya sendiri sehingga dapat keluar dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan. Program Ibu Mandiri PRIMA merupakan salah satu program Yayasan Sahabat Ibu yang berfokus dalam pemberdayaan
perekonomian kaum
perempuan. Program
ini bertujuan
untuk meningkatkan perkembangan usaha sehingga dapat meningkatkan
perekonomian secara berkelanjutan. Pemberdayaan merupakan sebuah proses, dalam sebuah proses
tentunya terdapat tahapan-tahapan yang merupakan sebuah siklus
50
perubahan sebagai usaha mencapai taraf kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu Yayasan Sahabat Ibu dalam melaksanakan kegiatan
pemberdayaan perekonomian kaum perempuan melalui PRIMA juga mempunyai tahapan pemberdayaan yang diwujudkan dalam bentuk
kegiatannya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengevaluasi pelaksanaan
PRIMA dalam pemberdayaan perekonomian kaum perempuan di Yayasan Sahabat Ibu Yogyakarta periode 2014 sesuai dengan tahapan kegiatan
pemberdayaan yang telah ditentukan yaitu sebagai berikut: a.
Tahap antecedent masukan yaitu berupa: 1
Sosialisasi program 2
Pembentukan komunitas dan kelompok b.
Tahap transaction proses yaitu berupa: 1
Pengusulan pengajuan pinjaman usaha 2
Penilaian pengajuan pinjaman 3
Pengguliran dana 4
Pertemuan edukasi dan pendampingan usaha c.
Tahap outcomes hasil yaitu berupa: 1
Peningkatan kapasitas usaha 2
Berdayanya perempuan pelaku usaha mikro 3
pengembangan pasar dan jaringan usaha bagi anggota.
51
B. Penelitian Relevan
1. “Peran Pendidikan Kewirausahaan Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Miskin di Indonesia”, oleh Sukidjo, dosen Fakultas Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengkaji peranan pendidikan kewirausahaan dalam mengentaskan kemiskinan dengan basis pemberdayaan masyarakat. Hasil penelitian ini
menunjukkanprogram pemberdayaan masyarakat miskin yang dilakukan berupa kegiatan penciptaan iklim usaha, penguatan potensi, perlindungan
serta pendampingan sangat efektif untuk mengurangi kemiskinan. Persamaan dari penelitian yang diteliti adalah sama-sama menyoroti
tentang pemberdayaan dalam upaya mengurangi kemiskinan dengan menerapkan kewirausahaan masyarakat. Perbedaan penelitian yang
dilakukan oleh Sukidjo dengan penelitian yang akan diteliti adalah pada fokus penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Sukidjo lebih mengkaji
tentang penerapan model pemberdayaan kewirausahaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti lebih
mengarah pada evaluasi penerapan model pemberdayaan kewirausahaan masyarakat khususnya pemberdayaan perekonomian kaum perempuan
untuk mengurangi kemiskinan. 2.
“Studi Eksplorasi Program Dana Penguatan Modal Pada Pelaku Usaha Perempuan di Kabupaten Sleman”, oleh Nur Fuad Zakiyatul
Azizah,program Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakartatahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah utuk mengetahui mengenai