28
menjadi keuatan baru sebagai penyeimbang kekuatan sosial lainnya yang sudah eksis dimasyarakat.
3 Perempuan siap membangun kemitraan dan jaringan
Keberadaan perempuan di dalam masyarakat tidak lagi dianggap sebagai warga kelas dua tetapi sebagai mitra sejajar
yang mempunyai kekuatan untuk membangun jaringan kerja dalam seluruh kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Menurut Aida Vitalaya 2010: 19 kebijakan dari adanya pembangunan pemberdayaan perempuan adalah:
1 Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam
bidang pembangunan 2
Meningkatkan pemenuhan hak-hak perempuan atas perlindungan dari tindak kekerasan
3 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan jejaring peran
serta masyarakat dalam mendukung pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Berdasarkan beberapa pendapat di atas terlihat bahwa kebijakan pemberdayaan sangat menguntungkan kaum perempuan karena dengan
adanya pemberdayaan, perempuan dapat aktif dalam bersosialisasi dengan semua individu sehingga dapat meningkatkan peran serta
perempuan dalam pembangunan dan mampu meningkatkan kualitas hidup perempuan sehingga tidak lagi tertindas.
c. Tujuan Pemberdayaan Perempuan
Menurut Edi Suharto 2005: 60 tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah
yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal maupun kondisi eksternal. Harry Hikmat 2006: 135 mengatakan bahwa tujuan
pemberdayaan tidak hanya untuk menumbuhkembangkan nilai tambah ekonomis, tetapi juga nilai tambah sosial budaya. Menurut Ambar Teguh
29
Sulistiyani 2004: 80 tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu atau masyarakat menjadi mandiri.
Kemandirian di dalam masyarakat ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat
demi mencapai pemecahan masalah-masalah dengan mempergunakan kemampuan
yang terdiri
atas kemampuan
kognitif, konatif,
psikomotorik, afektif melalui pengerahan sumber daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut.
Setiap pelaksaan suatu program, hasil akhir yang ingin dicapai tertuang dalam tujuan, begitupun dengan pemberdayaan perempuan
secara keseluruhan bertujuan untuk mensejahterakan perempuan. Menurut Anindya Sulasikin dalam buku berjudul Jagad Wanita Bainar,
1999: 17 pemberdayaan perempuan bertujuan untuk: 1
Meningkatkan keterjangkauan akses perempuan kepada sumber dan manfaat pembangunan modal, tanah, pelayanan
sosial, pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan informasi 2
Meningkatkan kesadaran wanita tentang diskriminasi gender, bahwa situasi perempuan dan perlakuan diskriminatif yang
mereka terima bukanlah disebabkan takdir ataupun karena kekurangan pada diri mereka tetapi karena sistem sosial yang
mendiskriminasikan mereka
3 Meningkatkan partisipasi aktif mereka dalam pengambilan
keputusan dalam keluarga dan masyarakat 4
Meningkatkan penguasaan perempuan terhadap sumber dan manfaat pembangunan
5 Pemberdayaan perempuan bertujuan menjadikan perempuan
mandiri dalam arti ekonomi, sosial budaya, dan psikologi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya pemberdayaan perempuan bertujuan untuk memperkuat
30
kedudukan perempuan dengan memberikan penyadaran kepada mereka agar menjadi mandiri dalam arti memiliki potensi untuk mampu
menyelesaikan maslah-masalah yang mereka hadapi dengan kemampuan sendiri
dan sanggup
memenuhi kebutuhan
dengan tidak
menggantungkan hidup pada bantuan pihak luar baik pemerintah ataupun organisasi-organisasi non pemerintah.
d. Tahap-tahap Pemberdayaan