36
pengalihan kekuasaan akan mengurangi kekuasaan mereka. Jadi pendekatan kedua atau positive-sum ini lah yang seharusnya
dikembangkan agar dapat memfasilitasi proses pemberdayaan yang hakiki dengan adanya itikad baik untuk mengubah keadaan yang tidak
berdaya menjadi berdaya. Pengalihan daya tidak melalui konflik namun bermodal dorongan kesadaran akan kewajiban untuk memberikan
kontribusi yang baik bagi pemerintah dan negara serta menjadi penyeimbang bagi pemerintah dan swasta dalam bentuk kemitraan yang
lebih baik.
g. Strategi Pemberdayaan Perempuan
Program pemberdayaan bagi perempuan di bidang ekonomi diperlukan karena pada dasarnya perempuan memerlukan kemandirian
agar pembangunan dapat dinikmati oleh semua pihak. Strategi pemberdayaan perempuan yang paling pokok adalah yang dapat
meningkatkan peran dan peluang perempuan dalam meningkatkan ekonominya serta merupakan upaya pengaktualisasian potensi diri agar
lebih mampu mandiri dan berkarya. Menurut Andi Hanindito 2011: 14 strategi yang dilakukan dalam pemberdayaan adalah:
1 Reproduksi sosial budaya, yaitu strategi ini berupaya
menciptakan kembali suatu produk kehidupan masyarakat dan peradaban manusia berupa reproduksi budaya
2 Kewarganegaraan untuk perempuan yaitu perempuan
dilibatkan dalam proses politik, baik dalam merencanakan, melaksanakan,
maupun dalam
pengawasan program
pembangunan 3
Akses dan kontrol untuk perempuan yaitu memperlihatkan perempuan dalam peran sosialnya dikeluarga maupun
lingkungan.
37
Menjadikan perempuan yang kurang berdaya menjadi berdaya diperlukan adanya tindakan yang strategis dan terkonsep dengan baik
sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang menjadi tujuan. Adapun menurut Delly Maulana 2009: 46 strategi yang perlu dilakukan
dalam peningkatan produktivitas perempuan yaitu: 1
Pelaksanaan pemberdayaan melalui sistem kelembagaan atau kelompok
2 Program pemberdayaan spesifik sesuai kebutuhan
kelompok 3
Pengembangan kelembagaan keuangan mikro di tingkat lokal
4 Penyediaan modal awal untuk menjalankan usaha ekonomi
produktif 5
Pengembangan usaha yang berkesinambungan 6
Pelibatan keluarga atau suami kelompok sasaran 7
Keterpaduan peran serta seluruh stakeholders 8
Penyediaan dan peningkatan kemudahan akses terhadap modal usaha
9 Fasilitas bantuan, permodalan bersifat bergulir untuk
pemupukan permodalan 10
Pemantapan serta pendampingan untuk kemandirian kelompok.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas strategi pemberdayaan yang digunakan memperlihatkan bahwa perempuan juga perlu
mengakses dan ikut andil dalam pembangunan sehingga mampu melakukan perubahan yang lebih baik. Pemberdayaan perempuan dapat
dilakukan melalui pembinaan dan peningkatan keterampilan perempuan, khususnya dalam penelitian ini adalah dibidang pengembangan
kelompok usaha mikro kecil. Terkait dengan pemberdayaan perempuan dalam usaha mikro kecil, hal yang perlu dilakukan adalah
38
penciptaan iklim yang kondusif baik penyediaan modal, pemberian fasilitas, maupun pendampingan.
3. Microfinance