Dampak Pemberian Pinjaman Modal Usaha Bagi Anggota

93 Daya ungkit perkembangan usaha adalah pemasaran. Dengan pasar yang terbuka luas maka suatu usaha akan mampu bertahan dan bahkan berkembang. Oleh karena itu, dalam program ini pengembangan pemasaran produk yang berorientasi pasar merupakan salah satu fokus kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara, Usaha berorientasi pasar ini terbagi dalam beberapa kegiatan yaitu : 1 Pelatihan perbaikan produk dan pengemasan packaging 2 Pembuatan leafletbrosur 3 Pembuatan kartu nama 4 Cetak tas plastik dengan merk dagang anggota kelompok 5 Aksi marketing produk timfasilitator marketing

3. Evaluasi Pelaksanaan Program Ibu Mandiri PRIMA pada Tahap

outcomes hasil di Yayasan Sahabat Ibu Yogyakarta Periode 2014 Evaluasi pada tahap ketiga yaitu evaluasi outcomes terkait dengan dampak PRIMA Yayasan Sahabat Ibu yang meliputi:

a. Dampak Pemberian Pinjaman Modal Usaha Bagi Anggota

Microcredit dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Usaha. Pemberian pinjaman modal bagi anggota PRIMA Yayasan Sahabat Ibu berorientasi pada peningkatan kualitas hidup anggota melalui peningkatan produktivitas dan kapasitas usaha. Pemberian pinjaman modal usaha ini menggunakan sistem kredit mikro syariah pola pinjaman tanggung renteng dengan bagi hasil 0,2 setiap minggu. Sistem tanggung renteng merupakan sistem yang diterapkan PRIMA 94 Yayasan Sahabat Ibu dengan tujuan menumbuhkan jiwa sosial dan saling membantu sesama anggota dan mengamankan pinjaman karena ditanggung bersama. Tabel 6. Daftar Nominal Pinjaman dan Bagi Hasil Nominal Pinjaman Bagi Hasil per Minggu 0,2 Bagi Hasil per Bulan 0,8 Bagi Hasil per Tahun 10 Rp 500.000,- Rp 1.000,- Rp 4.000,- Rp 50.000,- Rp 750.000,- Rp 1.500,- Rp 6.000,- Rp 75.000,- Rp 1.000.000,- Rp 2.000,- Rp 8.000,- Rp 100.000,- Sumber: Hasil Wawancara Program pelayanan keuangan mikro berupa pemberian pinjaman modal usaha menjadi program utama PRIMA Yayasan Sahabat Ibu dalam memfasilitasi pengembangan usaha mikro perempuan. Pemberian pinjaman modal usaha telah memberikan dampak yang baik bagi anggota dalam mengelola usaha mikro. Bagi hasil yang rendah ini sangat menarik bagi anggota dan tidak memberatkan dalam pengembalian. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh ibu TA selaku anggota sebagai berikut : “Saya terbantu sekali mbak, dengan adanya pinjaman modal usaha PRIMA Yayasan Sahabat Ibu ini saya bisa tambah modal untuk kulakan jualan yang lebih banyak. Cicilan untuk pinjamannya juga ringan dibanding yang lain, bagi hasilnya rendah. Saya sekarang hanya ikut pinjaman ini mbak, yang lain sudah saya tutup. ” Pemberian pinjaman modal usaha bagi anggota tidak sekedar memberikan bantuan berupa uang, tetapi sekaligus memberikan pembelajaran bagi anggota tentang bagaimana mengelola keuangan dalam usaha. PRIMA Yayasan Sahabat Ibu memberikan pengarahan bagaimana memisahkan antara uang usaha dan uang pribadi sehingga 95 anggota lebih bisa mengelola keuangannya dengan bijaksana. Anggota diberi pengarahan mengenai detail cara menghitung pinjaman itu sendiri sehingga antara pihak anggota dan lembaga saling tahu dan terbuka. Anggota diharapkan bisa menyisihkan hasil penjualannya setiap hari untuk membayar cicilan seminggu sekali, agar tidak memberatkan ketika membayar angsuran. Hal ini diungkapkan ibu TW selaku fasilitator yang mendampingi usaha anggota sebagi berikut : “Kami selaku fasilitator mengarahkan kepada anggota untuk menyisihkan hasil penjualan setiap harinya untuk nanti membayar angsuran seminggu sekali. Kalau disisihkan setiap hari sedikit-sedikit kan nanti pas jatahnya mengangsur tidak memberatkan mbak. ” Begitu juga dengan yang diungkapkan ibu TA selaku anggota PRIMA Yayasan Sahabat Ibu sebagai berikut : “Saya setiap hari nyisihin sedikit dari keuntungan penjualan saya mbak, ya kadang dua ribu, kadang lima ribu. Kalau gak nyisihin nanti pas waktunya bayar uang penjualan semua dipakai s aya jadi gak bisa kulakan lagi.” Jumlah anggota kelompok dapat berkurang seiring dengan pelaksanaan pendampingan. Apabila di dalam kelompok terdapat anggota yang kurang aktif dalam kegiatan maka kelompok memiliki kewenangan sepenuhnya untuk tetap mempertahankannya sebagai anggota atau tidak pada periode berikutnya. Adapun nominal dan tenggang waktu pelunasan pinjaman disesuaikan dengan trake record anggota dari setiap kelompok. Trake record ini merupakan hasil pengamatan, penilaian fasilitator dan pendapat anggota lain. Penilaian 96 tersebut meliputi keaktifan dalam pertemuan rutin, disiplin dalam angsuran, pengembangan usaha dan peningkatan omset.

b. Berdayanya Perempuan Pelaku Usaha Mikro