Kalium Hubungan pH, Nitrogen Fosfor, Kalium dan Magnesium tanah dengan Produksi Pada Tanaman Salak

memadai akan menyebabkan laju respirasi menuruns. Bila respirasi terhambat, pigmen ungu antosianin berkembang dan memberi ciri defisiensi fosfor. Produksi buah yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh ketersediaan unsur fosfor dalam tanaman. Fosfor berperan dalam pemecahan karbohidrat untuk energi, penyimpanan dan peredarannya ke seluruh tanaman dalam bentuk ADP dan ATP Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Pada tanaman berproduksi SedangPT2 dan Rendah PT3 kadar fosfor tanah tergolong sedang namun produksi tanaman yang diperoleh justru menurun. Hal ini menunjukkan bahwa kadar hara fosfor memiliki hubungan negatif dengan produksi. Walaupun kadar fosfor tanah termasuk optimum namun berdasarkan hasil analisis hubungan Fosfor dengan produksi salak berkorelasi negatif . Terjadinya hubungan negatifs unsur Fosfor dengan produksi diduga karena fosfor dipengaruhi hara lain yang tidak optimal dan tidak berimbang sehingga produksi yang dihasilkan tidak optimal.Mengingat lahan tanaman salak dikelola dengan system budidaya tradisional dan tidak pernah melakukan pemupukan dengan musim panen yang intensif menyebabkan kadar hara Fosfor tanah diduga tidak berimbang dengan unsur hara lain seperti unsur Kalium.Taufik 2002 menyatakan Kalium di dalam tanaman dan P saling ketergantungan. Unsur K berfungsi sebagai media transfortasi yang membawa dari akar termasuk hara P ke daun dan mentranslokasi assimilat dari daun ke seluruh jaringan tanaman, kurangnya hara K dalam tanaman dapat menghambat transportasi dalam tanaman oleh karena itu agar proses transpostasi unsur hara maupun assimilat dalam tanaman dapat berlangsung optimal maka unsur K dalam tanaman harus optimal.

4. Kalium

Universitas Sumatera Utara 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0.2 0.4 0.6 P ro d u k si K g Kaliumm.e100gr S i 1 PT1 : Y= 18.877 - 0.128K r = 0,287 r 2 = 0,082 ns PT2: Y=13.686 - 3.332K r = 0,222 r 2 = 0,049 ns PT3: Y= 6.575 - 0.437K r = 0,49 r 2 = 0,002 ns Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Dari hasil analisis regresi sederhana diketahui keeratan hubungan pH dengan produksi salak dapat dilihat pada Lampiran 15,16 dan 17. Untuk melihat hubungan kalium dengan produksi digambarkan seperti grafik berikut : Gambar 5. Grafik Hubungan Kalium dengan Tanaman Produksi Tinggi, roduksi Sedang dan Produksi Rendah. Dari gambar 5 diatas dapat diketahui bahwa Kalium memiliki korelasiyang negatif dengan produksi pada tanaman berproduksi Tinggi PT1,Sedang PT2dan Rendah PT3, Dimana tanaman berproduksi tinggiPT1 memiliki koefisien korelasi lemah dengan nilai korelasi 0.Terjadinya hubungan negatif kalium dengan produksi pada tanaman berproduksi tinggi dan rendah diduga disebabkan kadar hara Kalium tanah yang rendah pada tanaman sampel sehingga mempengaruhi terhadap produksi tanaman. Rendahnya Kalium pada sampel tanaman berproduksi Rendah PT3 terlihat gejala pertumbuhan daun yang mengalami klorosis dan nekrosis pada bagian ujung daun yang akhirnya berlobang seperti terlihat pada gambar 7. Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Gejala pertumbuhan daun klorosis dan nekrosis di ujung daun didugamengalami defisiensi Kalium Dimana unsur Kalium merupakan hara esensial yang berperanan sebagai biokatalisator dan activator dari banyak enzim-enzim esensial dalam proses fisiologis dan metabolisme tanaman. Fidiati 2011 menyatakan bahwarendahnya Kalium-tersedia dalam tanah terutama disebabkan oleh pengangkutan melalui panen berkali-kali yang dilakukan tanpa pengembalian unsur tersebut kedalam tanah. Keadaan itu menyebabkan rendahnya tingkat kesuburan tanah yang bersangkutan sehingga merupakan faktor pembatas untuk produk selanjutnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kebanyakan tanaman yang kekurangan Kalium memperlihatkan gejala lemahnya batang tanaman sehingga mudah roboh. Turgor tanaman berkurang sel menjadi lemah, daun tanaman menjadi kering, ujung daun berwarna cokelat atau adanya noda-noda berwarna cokelat nekrosis. Kalau kekurangan Kalium berlangsung terus, maka nekrosis ini menjadi jaringan yang kering dan mati, kemudian lepas dan daun menjadi berlubang. Kekurangan hara Kalium menyebabkan produksi merosot, walaupun sering tidak menampakkan gejala defisiensi. Kejadian ini disebut lapar tersembunyi hiden Universitas Sumatera Utara hunger Tisdale, 1985. Kekurangan Kalium menyebabkan kadar karbohidrat berkurang dan rasa manis buah-buahan sering berkurang Rosmarkam, 2002. Selanjutnya Poerwanto 2003 menyatakan bahwa ketersediaan unsur hara di beberapa tempat tidak sama, ada yang berkecukupan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga yang kekurangan, sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Khusus untuk tanaman budidaya kebutuhan unsur haranya sangat tinggi, hal ini dikarenakan pada lahan atau tempat yang sama ditanami tanaman tertentu yang membutuhkan jumlah unsur yang sama setiap waktunya. Sedangkan persediaan di alam terus berkurang akibat diserap oleh tanaman budidaya yang ditanam di lahan tersebut musimnya intensif, sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara harus dilakukan penambahan unsur hara dalam bentuk pupuk dalam jumlah yang cukup.

a. Magnesium