Fungsi dan Peranan Hara dalam Pertumbuhan dan Produksi Nitrogen

Tabel 1. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah Hardjowigeno,1995 Sifat tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi c-organik 1,0 1,0 - 2,0 2,1 - 3,0 3,1 - 5,0 5,0 Nitrogen 0,1 0,1 - 2,0 0,21 - 0,50 0,51 - 0,75 0,75 CN 5 5 – 10 11 – 15 16 - 25 25 P 2 O 5 HCL me100 g 10 10 – 20 21 – 40 41 - 60 60 P 2 O 5 Bray II ppm 10 10 – 15 16 – 25 26 - 35 35 P 2 O 5 Olsen ppm 10 10 – 25 26 – 45 46 - 60 60 K 2 O HCI 25 me100 g 10 10 – 20 21 – 40 41 - 60 60 KTK me100 g 5 5 – 16 17 – 24 25 - 40 40 K-dd me100 g 0,1 0,1 - 0,2 0,3 - 0,5 0,6 - 1,0 10 Na me100 g 0,1 0,1 - 0,3 0,4 - 0,7 0,8 - 1,0 10 Mg me100 g 0,4 0,4 - 1,0 1,1 - 2,0 2,1 - 8,0 8,0 Ca me100 g 0,2 2 – 5 6 – 10 11 - 20 20 Kejenuhan Basa 20 20 – 35 36 – 50 51 - 70 70 Aluminium 10 10 – 20 21 – 30 31 - 60 60 Sangat Masam Masam Agak Masam Netral Agak Alkalis Alkalis pH- H 2 O 4,5 4,5 - 5,5 5,6 - 6,5 6,6 - 7,5 7,6 - 8,5 8,5

2.4. Fungsi dan Peranan Hara dalam Pertumbuhan dan Produksi

TanamanSalak

a. Nitrogen

Nitrogen adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting di dalam sel, termasuk protein, DNA dan RNA. Tanaman harus mengekstraksi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah. Sumber nitrogen yang terdapat dalam tanah, makin lama makin tidak mencukupi kebutuhan tanaman sehingga perlu diberikan pupuk sintetik yang merupakan sumber nitrogen untuk mempertinggi produksi Suharno dkk, 2007. Nitrogen N merupakan bagian dari semua sel hidup. Didalam tanaman N berfungsi sebagai komponen utama protein hormon. Klorofil,vitamin dan enzim-enzim esensial untuk kehidupan tanaman. Ia menyusun 40 -50 bobot kering protoplasma, bahan sel hidup. Oleh karena itu N diperlukan dalam jumlah besar untuk seluruh proses pertumbuhan di dalam tanaman. AmetabolismeN merupakan faktor utama pertumbuhan Universitas Sumatera Utara vegetatif batang dan daun. Tanaman yang mendapat pasokan N cukup, pertumbuhan vegetatifnya baik dengan ciri warna hijau tua, tetapi pasokan yang terlalu banyak dapat menunda pembungaan dan pembentukan buah. Sebaliknya kekurangan pasokan N menyebabkan daun menguning, pertumbuhan kerdil dan gagal panen Munawar, 2011. Keberadaan unsur nitrogen sangat penting terutama kaitannya dengan pembentukan klorofil. Klorofil dinilai sebagai “mesin” tumbuhan karena mampu mensintesis karbohidrat yang akan menunjang pertumbuhan tanaman. Keberadaan nitrogen dalam struktur tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama ketersediaan air. Untuk membentuk klorofil dibutuhkan ATP energi yang cukup tinggi untuk asssimilasi CO2 juga diperlukan enzim yang sebagian besar berupa protein Suharno dkk,2007 Zat lemas diserap oleh akar tanaman dalam bentuk NO3-, dan NH4+, protoplasma yang terdiri dari kira-kira 25 bahan kering dengan komposisi 50 zat putih telur dan 5-10 lipida dan persenyawaan lainnya yang mengandung N. Kadar zat lemas dari protoplasma kira-kira antara 2 -2,5 . Dengan adanya pemungutan hasil tanaman secara besar-besaran maka banyak sekali zat yang hilang Utami, 2005. Apabila akar tanaman tidak dapat mengambil N cukup untuk pertumbuhannya maka senyawa N di dalam daun-daun yang tua menjalani proses autolysis. Dalam hal ini protein dirobah menjadi bentuk yang larut dan ditranslokasi ke bagian-bagian yang muda dimana jaringan meristemnya masih aktif. Pada keadaan N yang rendah sekali , daun akan menjadi coklat dan mati. Untuk jenis rumput-rumputan ujung-ujung daun tua mula-mula akan mengering seperti terbakar dan menjalar ke seluruh daun melalui ibu tulang daun melebar kesamping sehingga memberikan bentuk V Effendi, 1976. Universitas Sumatera Utara Apabila tanaman kekurangan unsur Nitrogen , karbohidrat hasil assimilasi akan disimpan dalam jaringan tanaman. Untuk pertumbuhan yang optimum selama fase vegetatif pemupukan N harus diimbangi dengan pemupukan unsure lain. Pembentukan senyawa N organic tergantung pada imbangan ion-ion lain, termasuk Mg untuk pembentukan klorofil dan ion fosfat untuk sintesis asam nukleat. Penyerapan N nitrat untuk sintesis menjadi protein juga dipengaruhi oleh ketersediaan ion K Rosmarkam, 2002.

b. Fosfor