pH tanah Hubungan pH, Nitrogen Fosfor, Kalium dan Magnesium tanah dengan Produksi Pada Tanaman Salak

Disamping itu Unsur Nitrogen merupakan unsur hara makro essensial yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan status keempat faktor tersebut saling ketergantunganpH mempengaruhi ketersediaan hara makro utama seperti N,P dan K bagi tanaman, seperti dijelaskan Lugman 2012 bahwa ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanah bagi tanaman sangat ditentukan oleh pH. Seperti unsur N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 – 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah. Kemudian Rosmarkam 2002, menyatakan bahwa bersama-sama dengan unsur N dan P, Kalium atauK adalah unsur hara esensial primer bagi tanaman yang diserap oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan unsur-unsur hara lainnya. Untuk pertumbuhan yang optimum selama fase vegetatif pemupukan N harus diimbangi dengan pemupukan unsure lain. Pembentukan senyawa N organic tergantung pada imbangan ion-ion lain, termasuk Mg untuk pembentukan klorofil dan ion fosfat untuk sintesis asam nukleat.Penyerapan N nitrat untuk sintesis menjadi protein juga dipengaruhi oleh ketersediaan ion K.

d. Hubungan pH, Nitrogen Fosfor, Kalium dan Magnesium tanah dengan Produksi Pada Tanaman Salak

1. pH tanah

pH atau kemasaman tanah merupakan salah suatu faktor yang mempengaruhi ketersediaan hara dalam tanah. Hal ini terkait dengan ketersediaan dan perubahan tingkatkelarutan senyawa dengan unsur-unsur di dalam tanah dengan pH lingkungan. Dari hasil analisis regersi linier hubungan pH dengan produksi dapat dilihat pada lampiran 13, 14 dan 15. Hubungan pH tanah dengan produksi tanaman salak dapat dilihat pada grafik berikut. Universitas Sumatera Utara 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 5.8 6 6.2 6.4 6.6 P ro d u k si K g pH S i 1 Gambar 1. Grafik hubungan pH dengan produksi tanaman salak Dari gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa pH tanah dengan produksi berkorelasi negatif pada tanaman berproduksi tinggi PT1 dengan koefisien korelasi lemah dengan nilai korelasi 0,22, akan tetapi berkorelasi positif pada tanaman berproduksi sedang PT2 dengan koefisien korelasi lemah dengan nilai korelasi 23,3. Kemudian berkorelasi positif dengan Tanamanberproduksi rendahPT3 dengan koefisien korelasi lemah dengan nilai korelasi 0,02. Hal ini berati bahwa pada kelompok tanaman berproduksi tinggiPT1 merupakan daerah dimana kondisi pH tanah cendrung menurunkan produksi yang berarti kondisi pH daerah tersebut diduga belum optimal dan kondisi pH yang tidak ideal dan dapat menjadi faktor pembatas yang mempengaruhi produksi tanaman salak dan bila dinaikkan akan memberikan pengaruh yang positif meningkatkan produksi. Kenaikan pH tanah akan meningkatkan ketersediaan hara sehingga berpengaruh terhadap peningkatan produksi tanaman. pH tanah pada daerah sampel ini adalah 6,03 termasuk agak masam diduga pH tanah tersebut masih kurang optimal untuk pertumbuhan dan produksi salak yang tinggi. Sebagaimana Nazaruddin dan Kristiawati 1992menyatakan umumnya pH tanah sangat Universitas Sumatera Utara menentukan pertumbuhan tanaman, karena bila pH tanah rendah atau kurang mendukung akan mempengaruhi ketersediaan hara penting seperti fosfor dan nitrogen. Disamping hal itu banyak unsur dalam tanah yang mengalami perubahan. Munawar 2011, menyatakan bahwa banyak unsur yang mengalami perubahan bentuk akibat perbahan reaksi di dalam tanah. Hal ini terkait dengan perubahan ting katkelarutan senyawa dari unsur-unsur tersebut didalam tanah dengan pH lingkungan di dalam tanah. Oleh karena itu, pH tanah bertanggungjawab terhadap ketersediaan hara bagi tanaman. pH tanah merupakan faktor utama mempengaruhi daya larut dan mempengaruhi ketersediaan hara tanaman . Purnomo 2001 menyatakan bahwa pH tanah merupakan salah satu faktor penting , karena pH mempengaruhi sifat tanah dan proses kemis, fisis, biologis dalam tanah. Pengaruh pH terhadap sifat tanah dan proses yang terjadi didalamnya berhubungan dengan ketersediaan nutrient mineral dalam tanah. Pada tanah masam, kelarutan Al dan Fe menjadi tinggi. Dengan demikian ion fosfat PO 4 3- , H 2 PO 4 - dan HPO 4 2- akan segera terikat membentuk senyawa P yang kurang tersedia bagi tanaman. Mula-mula senyawa ini bersifat koloidal, lambat laun menjadi kristal varisit AlPO 4 .2H 2 O dan strengit FePO 4 .2H 2 O Nyakpa et al., 1988; Havlin et al., 1999.Produksi tanaman yang tinggi pada sampel tanaman berproduksi tinggi PT1 diduga dominan disebabkan faktor lain seperti iklim,unsur hara lain. Kemudian pada Tanaman berproduksi sedang PT2 dan berproduksi rendah PT3, terlihat bahwa pH tanah tidak menjadi faktor pembatas produksidimana pH tanah daerah ini memberikan pengaruh positif meningkatkan produksi tanaman salak, berdasarkan hasil analisis determinasi peran faktor pH pada tanaman berproduksi sedang PT2 dan berproduksi rendah PT3 memiliki nilai korelasi yang besar daripada nilai korelasi pH pada tanaman berproduksi tinggiPT1. Yang berarti peranan pH dalam Universitas Sumatera Utara 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0.1 0.2 0.3 0.4 P ro d u k si K g Nitrogen