tinggi. K
+
, Ca
2++
, dan Mg
2+
, cendrung antagonis satu sama lain sehingga dibutuhkan perimbangan hara tertentu untuk meminimalkan sifat antagonisme tersebut Sugiyono ,
1998. Kebanyakan tanaman yang kekurangan Kalium memperlihatkan gejala lemahnya
batang tanaman sehingga mudah roboh. Turgor tanaman berkurang sel menjadi lemah , daun tanaman menjadi kering, ujung daun berwarna cokelat atau adanya noda-noda
berwarna cokelat nekrosis. Kalau kekurangan Kalium berlangsung terus, maka nekrosis ini menjadi jaringan yang kering dan mati, kemudian lepas dan daun menjadi
berlubang. Kekurangan hara Kalium menyebabkan produksi merosot, walaupun sering tidak menampakkan gejala defisiensi. Kejadian disebut lapar tersembunyi hiden
hunger Tisdale, 1985. Kekurangan Kalium menyebabkan kadar karbohidrat berkurang dan rasa manis buah-buahan sering berkurangRosmarkam, 2002.
d. Magnesium
Hara makro magnesium Mg merupakan unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan hijau daun klorofil dan sebagai co-faktor hampir pada
seluruh enzim dalam proses metabolisme seperti pada proses fotosintesa, pembentukan sel, pembentukan protein, pembentukan pati, transfer energi .
Magnesium memegang peranan di dalam pertukaran zat pospat,ikut serta mempengaruhi proses pernafasan dan mengaktifkan enzim-enzim transposporilase,
dehidrogenisasi dan karboksilasi Dwidjoseputro, 1984. Magnesium diserap dalam bentuk Mg
++
,termasuk unsur yang tidak mobil dalam tanah. Mg merupakan salah satu bagian enzim yang disebutOrganic pyrophosphatdan
Carboxy peptisida. Kadar Mg di dalam bagian – bagian vegetatif dapat dikatakan rendah
Universitas Sumatera Utara
daripada kadar Ca, akan tetapi di dalam bagian generatif malah sebaliknya Mg banyak terdapat dalam buah.
Tanaman kahat Mg berwarna pucat, dengan klorosisantar-tulang daun yang awalnya pada daun tuaberwarna kuning kemerahan, kemudian pada daunmuda ketika
kahat Mg makin parah . Warna hijau terlihat seperti untaian manik-manikbila dibandingkan dengan kahat K, garis-garis hijaudan kuning sejajar pada daun. Dalam
kasus yang parah,klorosis berkembang menjadi kekuningan dan akhirnyanekrosis pada daun tua T.H. Fairhaust, 2007.
Menurut munawar 2011, magnesium tanah berasal dari komposisi batuan yang mengandung mineral biotit, dolomit, hornblende, serpentin, epsomit, dan olivin.
Kandungan magnesium di dalam tanah beragam tergantung pada jenis tanahnya. Pada umumnya kandungan Mg berkisar 0.05 di tanah-tanah berpasir atau telah mengalami
pelindian dan pelapukan lanjut, dan 0.5 pada tanah-tanah berstrektur liat pada daerah cekungandepresi. Seperti halnya Ca, bentuk Mg di dalam tanah menjadi beberapa
bentuk yaitu mg larut air, mg dapat ditukar mg-dd dan mg tidak dapat ditukar. ketiga mg tersebut saling berkeseimbangan.
e. pH
pH didefenisikan sebagai kemasaman atau kebasaan relatif suatu bahan. Skala pH mencakup nilai nol 0 hingga 14. Nilai pH 7 dikatakan netral di bawah pH 7
dikatakan asam, sedangkan diatas 7 dikatakan basa. Asam menurut teori adalah suatu bahan yang cendrung memberi proton H+ kebeberapa senyawa lain, demikian
sebaliknya apabila basa adalah suatu bahan yang cendrung menerimanya. Reaksi asam, netral atau basa dinyatakan dengan pH, yang menunjukkan
konsentrasi ion hydrogen H
+
, pH adalah log negatif H
+
-log H
+
,Air H
2
O
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan netral, karena mempunyai H dan OH yang sama, yaitu 0,0000001 mole liter. pH tanah merupakan salah satu faktor penting, karena pH mempengaruhi sifat tanah,
proses kemis, fisis, dan biologis dalam tanah. Pengaruh pH terhadap sifat tanah dan proses yang terjadi di dalamnya berhubungan dengan ketersediaan nutrient mineral
dalam tanah Purnomo, 2001 Pengaruh utama pH didalam tanah adalah ketersediaan dan sifat meracun unsur
seperti Fe besi, al almunioum, mn mangan, b boron, Cu seng. Didalam tanah pH sangat penting dalam menentukan aktivitas dan dominasi mikro organisme dalam
hubungannya dengan proses-proses yang sangat erat hubungannya dengan mikro organisme seperti siklus hara nitrifikasi, denitrifikasi penyakit tanaman, dekomposisi
dan sintesis senyawa kimia organik dan transfer gas ke atmosfir. Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanah bagi tanaman sangat ditentukan
oleh pH. Seperti unsur N pada pH 5.5 – 8.5, P pada pH 5.5 – 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 – 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah Lugman, 2012.
Dibidang pertanian pengukuran pH tanah juga digunakan untuk memonitor pengaruh praktek pengolahan pertanian terhadap efesiensi penggunaan N dan
hubungannya dengan dampak lingkungan.pH tanah menunjukkan derajat kemasaman tanah atau keseimbangan antara konsentrasi H+ dan OH- dalam larutan tanah, dimana
dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.
Apabila konsentrasi H+ dalam larutan tanah lebih banyak dari OH- maka suasana larutan tanah menjadi asam.
2. Apabila konsentrasi OH- lebih banyak dari pada konsentasi H+ maka suasana
tanah menjadi basa.
Universitas Sumatera Utara
3. pH tanah sangat menentukan pertumbuhan tanaman, pH tanah yang optimal bagi
pertumbuhan tanaman adalah antara 5,6-6,0. Jika pH tanah lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen, bila pH lebih rendah dari 4,0 pada umumnya terjadi kenaikan Al 3+ dalam
larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran terutama akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Menurut Munawar 2011 banyak unsur di dalam tanah mengalami perubahan bentuk akibat perubahan reaksi di dalam tanah. Hal ini terkait dengan perubahan
tingkatkelarutan senyawa dengan unsur-unsur tersebut di dalam tanah dengan pHlingkungan. Oleh karena itu pH tanah bertanggung jawab terhadap ketersediaan hara
bagi tanaman.
Universitas Sumatera Utara
III. METODE PENELITIAN