Karakteristik Status Hara N, P, K dan Mg tanah tanaman Salak.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Karakteristik Status Hara N, P, K dan Mg tanah tanaman Salak.

Berdasarkan hasil survey dan analisis laboratorium nilai pengamatan untuk setiap parameter hara tanah dan produksi tanaman salak dapat dilihat pada Lampiran 1. Dari hasil pengamatan tersebut diketahui status hara tanah dan produksi tanaman salak dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Hasil pengamatan status hara tanah dan Produksi pada tanamanSalak KADAR HARA TANAH PRODUKSI Sampel pH N P K Mg H 2 O ppm me100 me100 KgPhn PT1 6,302 0,21S 14,47 R 0,32 S 0,53 R 17,1096 PT2 6,032 0,23S 16,23 S 0,37 S 0,53 R 12,468 PT3 6,078 0.21 S 17,08 S 0.20R 0,53 R 6,6884 Ket : PT1:Tan.berproduksi Tinggi,PT2:Tan.berproduksi Sedang,PT3: Tan berproduksi Rendah, R : Rendah, S : Sedang Dari Tabel 3diketahui pH tanah , kadar Nitrogen dan Magnesium tanah pada tanaman berproduksi Tinggi, Sedang dan Rendah tidak memiliki perbedaan yang nyata, kecuali kadar Fosfor dan Kalium tanah. Kadar Fosfor terendah diperoleh pada tanaman berproduksi Tinggi PT1, dan sebaliknya kadar Fosfor tertinggi diperoleh pada sampel tanaman berproduksi Rendah PT3. Hal ini menunjukkan bahwa Fosfor memiliki hubungan yang negatif terhadap produksi salak, dimana semakin tinggi kadar fosfor tanah justru menurunkan produksi walaupun kadar fosfor tanah kategori sedang. Menurunnya produksi pada tanaman sampel diduga disebabkan keberadaan unsur fosfor dipengaruhi oleh status unsur lain yang tidak optimal dan tidak berimbang seperti Kalium dan Magnesium. Sebagaimana Taufik 2002 menyatakan bahwa Kalium di dalam tanaman dan P saling ketergantungan. Unsur K berfungsi sebagai media Universitas Sumatera Utara transfortasi yang membawa dari akar termasuk hara P ke daun dan mentranslokasi assimilat dari daun ke seluruh jaringan tanaman, kurangnya hara K dalam tanaman dapat menghambat transportasi dalam tanaman oleh karena itu agar proses transpostasi unsur hara maupun assimilat dalam tanaman dapat berlangsung optimal maka unsur K dalam tanaman harus optimal. Kemudian kadar kalium tanah terendah diperoleh pada sampel tanaman berproduksi RendahPT3 dan kadar kalium yang tinggi diperoleh pada sampel tanaman berproduksi tinggi. Hal ini berarti status hara Kalium memiliki hubungan yang positif dengan produksi tanamandimana terjadi peningkatan produksi seiring dengan meningkatnya kadar kalium tanah. Dengan kata lain semakin tinggi kadar kalium tanah semakin tinggi produksi tanaman yang dihasilkan atau sebaliknya.Dari data produksi terlihat bahwa kadar kalium terendah diperoleh produksi terendah. Dari analisa status hara tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar Kalium tanah merupakan hara yang paling besar peranannya dalam mempengaruhi produksi tanaman salak dibanding dengan faktor lainnya . Sebagaimana peranan dan fungsi unsur kalium sebagai aktivator dan biokatalisator dalam berbagai reaksi pada proses metabolisme tanaman. SebagaimanaLakitan1995 menyatakan Kalium adalah unsur hara penting yang dibutuhkan setelah nitrogen dan fosfor. Fungsi Kalium sangat penting dalam proses fisiologi tanaman, berperan sebagai activator enzim esensial dalam reaksi-reaksi metabolisme dan enzim yang terlibat dalam sintesis pati dan protein, berperan mengatur tekanan turgor sel dalam proses membuka dan menutupnya stomata. 4.2.Hasil analisis Regresi Sederhana Hubungan Status hara dengan produksi Salak a.Pada tanaman berproduksi Tinggi PT1. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat hubungan status hara dengan produksi dan mengetahui faktor yang dominan mempengaruhi produksi pada tanaman berproduksi Tinggi PT1 dilakukan analisis regresi sederhana dan diperoleh hasil seperti persamaan berikut : Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Hubungan Status hara dengan produksi tanaman berproduksi tinggi PT1. Variabel Persamaan Regresi R r 2 Ket Ph Ŷ = 21.049 – 0.639pH 0,150 0,002 Ns Nitrogen Ŷ = 19.438 – 11.398N 0,590 0,349 Ns Fosfor Ŷ = 18.877 – 0.128P 0,287 0,082 Ns Kalium Ŷ = 18.877 – 0.128K 0,287 0,082 Ns Magnesium Ŷ = 15.358 + 3.109Mg 0,331 0,110 Ns Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4 dapat diketahui bahwa pada tanaman berproduksi TinggiPT1, pH tanah, Nitrogen, Fosfor dan kalium memiliki hubungan yang negatif dengan produksi salak. Dimana pH tanah memiliki korelasi lemah dengan nilai korelasi 0,002, Nitrogen memiliki korelasi sedang dengan nilai korelasi 34,9, Fosfor memiliki korelasi lemah dengan nilai korelasi 8,2, Kalium memiliki korelasi lemah dengan nilai korelasi 8,2 dan Magnesium memiliki korelasi lemah dengan nilai korelasi 11. Kemudian faktor yang dominan mempengaruhi produksi pada tanaman berproduksi Tinggi adalah pH, kadar Nitrogen,Fosfor dan Kalium tanah. Yang berarti bahwa pH, kadar Nitrogen, Fosfor dan Kalium tanah pada tanaman ini memiliki hubungan yang negatif atau menurunkan produksi yang berarti bahwa kondisi pH dan kandungan hara tersebut belum optimal dan bila kondisi pH dan kadar hara tersebut ditingkatkan diduga akan meningkatkan produksi tanaman. Universitas Sumatera Utara

b. Pada Tanaman berproduksi Sedang PT2