Hubungan Status hara dalam tanah terhadap Produksi Tanaman Salak

3.Panen kecil pada bulan pebruari,Maret,dan April 4.Masa kosongistirahat pada bulan Agustus,September dan Oktober Siregar, 2010.

2.3. Hubungan Status hara dalam tanah terhadap Produksi Tanaman Salak

Secara umum pertumbuhan dan hasil tanaman ditentukan oleh status hara dan lingkungan komoditas itu dikembangkan Efendi, 2011. Tanah dinyatakan subur bila dapat menyediakan hara dalam jumlah cukup dan seimbang serta mempunyai aerasi optimum Jumin, 2002. Kesuburan tanah sebagai status hara tanah menunjukkan kapasitas untuk memasok unsur-unsur esensial dalam jumlah yang mencukupi untuk pertumbuhan tanaman tanpa adanya konsentrasi racun dari unsur manapun. Tanah yang subur mempunyaikemampuan memasok unsur hara dalam jumlah yang cukup dan berimbang kepada tanaman. Sehingga tanaman tumbuh sehat dan berproduksi dengan potensinya Munawar,2011 . Unsur hara diperoleh dan disediakan oleh media tumbuhnya berupa tanah namun sayangnya unsur hara di dalam tanah tidak selamanya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman Tim Karya Tani Mandiri, 2010. Keadaan unsur hara dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : kecepatan pelapukan mineral, sifat bahan induk, keadaan tanaman yang hidup diatasnya. Dan laju pencucian oleh air hujan. Jika laju pencucian unsur sangat besar dan intensitas pelapukan rendah, maka kehilangan unsur hara lebih besar dibandingkan dengan pengambilan unsur hara oleh tanaman. Ini berarti proses pemiskinan tanahRosmarkam, 2002. Status hara tanah dibuat didasarkan kriteria : sangat rendah, sedang,tinggi dan sangat tinggi. Status hara tanah dapat dikelompokkan seperti tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah Hardjowigeno,1995 Sifat tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi c-organik 1,0 1,0 - 2,0 2,1 - 3,0 3,1 - 5,0 5,0 Nitrogen 0,1 0,1 - 2,0 0,21 - 0,50 0,51 - 0,75 0,75 CN 5 5 – 10 11 – 15 16 - 25 25 P 2 O 5 HCL me100 g 10 10 – 20 21 – 40 41 - 60 60 P 2 O 5 Bray II ppm 10 10 – 15 16 – 25 26 - 35 35 P 2 O 5 Olsen ppm 10 10 – 25 26 – 45 46 - 60 60 K 2 O HCI 25 me100 g 10 10 – 20 21 – 40 41 - 60 60 KTK me100 g 5 5 – 16 17 – 24 25 - 40 40 K-dd me100 g 0,1 0,1 - 0,2 0,3 - 0,5 0,6 - 1,0 10 Na me100 g 0,1 0,1 - 0,3 0,4 - 0,7 0,8 - 1,0 10 Mg me100 g 0,4 0,4 - 1,0 1,1 - 2,0 2,1 - 8,0 8,0 Ca me100 g 0,2 2 – 5 6 – 10 11 - 20 20 Kejenuhan Basa 20 20 – 35 36 – 50 51 - 70 70 Aluminium 10 10 – 20 21 – 30 31 - 60 60 Sangat Masam Masam Agak Masam Netral Agak Alkalis Alkalis pH- H 2 O 4,5 4,5 - 5,5 5,6 - 6,5 6,6 - 7,5 7,6 - 8,5 8,5

2.4. Fungsi dan Peranan Hara dalam Pertumbuhan dan Produksi