commit to user
penuh dengan berbagai permainan kata.
2.1.4. Kegunaan Implikatur
Bahasa  merupakan  alat  untuk  berkomunikasi,  namun  kadang  kala informasi  yang  dituturkan  oleh  seseorang  sulit  dipahami  dan  memiliki  maksud
tertentu.  Oleh  karena  itu  setiap  manusia  harus  dapat  memahami  maksud  tuturan yang diucapkan oleh lawan tuturnya. Dalam hal ini tidak hanya sekedar mengerti
apa  yang  telah  diujarkan  oleh  si  penutur  tetapi  juga  konteks  yang  digunakan dalam ujaran tersebut. Pada kehidupan nyata, banyak ditemui penggunaan bahasa
yang  menimbulkan  salah  paham  yang  menyebabkan  maksud  dan  informasi  dari sebuah ujaran tidak tersampaikan dengan baik.
Dapat kita ketahui berapa banyak macam penggunaan bahasa yang bersifat implikatif  seperti  iklan,  kolom-kolom  baris  di  surat  kabar,  SMS  Short  Message
Service,  Yahoo,  Google  Adsense,  jejaring  sosial  Facebook,  Friendster,  Twitter, tindak tutur dalam percakapan di telepon, bahkan tindak tutur yang terjadi secara
langsung  antara  dua  orang  atau  lebih.  Untuk  memahami  bentuk-bentuk  bahasa yang  implikatif  perlu  adanya  pengajian  dan  analisis  yang  mendalam.  Selain  itu,
dalam  mengkaji  dan  menganalisis  memerlukan  kepekaan  dengan  konteks  yang melingkupi peristiwa kebahasaan itu.
Menurut  Levinson  1991:  97-100  implikatur  atau  konsep  mengenai implikatur  dalam  kajian  pragmatik  memiliki  sekurang-kurangnya  empat
kegunaan,  yaitu:  a  memungkinkan  diperolehnya  penjelasan  fungsional  yang bermakna  terhadap  fakta-fakta  kebahasaan  yang  tidak  terjangkau  oleh  teori-teori
linguistik  struktural  atau  deskriptif;  b  memberi  penjelasan  yang  tegas  dan
commit to user
eksplisit  tentang  bagaimana  kemungkinan  pemakai  bahasa  dapat  menangkap pesan; walaupun yang diucapkan secara lahiriah berbeda dari apa yang dimaksud;
c  dapat  menyederhanakan  pemerian  semantik  dari  perbedaan  hubungan  antar klausa,  walaupun  klausa  klausa  itu  dihubungkan  dengan  kata-kata  struktur  yang
sama;  d  dapat  menerangkan  berbagai  macam  fakta  kebahasaan  yang  secara lahiriah tidak berkaitan.
2.1.5. Fungsi Bahasa Iklan