Mengenai PT Unilever Tbk

commit to user

2.1.8. Mengenai PT Unilever Tbk

PT. Unilever adalah perusahan yang bergerak dibidang usaha yang memproduksi barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan konsumen sehari-harinya. Perusahaan raksasa ini berpusat di London dan Rotterdam. Cabang-cabangnya tersebar di seluruh dunia dan beroperasi di 75 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, PT. Unilever mempunyai kantor di Jakarta. Kantor ini berdiri pada tahun 1933 dan pada saat itu masih menjadi milik negara Belanda. Pada tahun tersebut PT. Unilever hanya terdiri dari pabrik sabun dan pabrik margarin, setelah tahun 1941 baru berdiri pabrik kosmetika di Surabaya tepatnya di jalan Ngagel. Pada tahun 1967 dikeluarkan UU. PMA no.11967 dan pada tahun 1980 PT. Unilever merupakan perusahaan gabungan joint verture dengan struktur modal sebagai berikut: penanaman modal asing sebesar 85 dan masyarakat sebesar Indonesia 15. PT Unilever Indonesia berdiri tepat pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Kemudian, pada tanggal 22 Juli 1980 manajemen mengubah nama perusahaan menjadi PT Unilever Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever merupakan perusahaan skala internasional yang memproduksi barang konsumen dengan jumlah pekerja sebanyak 206.000 pekerja. Perusahaan ini memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan konsumen pribadi. Beberapa merek terkenal milik PT Unilever adalah: Surf deterjen , Rinso pencuci pakaian, Buavita minuman, Sunsilk sampo, Taro makanan, Pepsodent pasta gigi, Molto pelembut pakaian, Lifebuoy sabun, Clear sampo, Close Up pasta gigi, Citra HB lotion, Axe pengharum badan, Royco bumbu, Kecap Bango, commit to user SariWangi teh, Blue Band margarin, Walls es krim, Sunlight sabun cuci piring, Ponds pemutih wajah, Lux sabun cair, dan Rexona pengharum badan. Dalam memproduksi produknya, PT Unilever mengelompokkannya kedalam ketagori-kategori tertentu yaitu a kategori food brands : Bango, Blue Band, Buavita, Royko, Sariwangi, Taro dan Walls; b kategori personal care brands : Axe, Citra, Clear, Dove, Lifebuoy, Lux, Pepsodent, Pond’s, Rexona, Sunsilk, Vaseline; c kategori home brands: CIF, Domestos Nomos, Pureit, Rinso, Sunlight, Viso, Vixal, Wipol. PT Unilever juga memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia yaitu 1 PT Anugrah Lever yang didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan kecap merk Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain; 2 PT Technopia Lever yang didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos; dan 3 PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004. Bila dicermati, ada sebelas produk Unilever Indonesia menduduki peringkat terbaik dalam Survei Indonesia Best Brand IBBA 2009 yang diadakan oleh Majalah SWA dan lembaga riset pemasaran MARS. Sembilan produk di antaranya meraih Platinum Award lima tahun berturut-turut menerima IBBA, yaitu Sunsilk kategori sampo, Lifebuoy sabun padat, Pepsodent pasta gigi, Citra lotion, Pond’s pemutih wajah, Lux sabun cair, Rinso pencuci pakaian, Molto pelembut pakaian, dan Sunlight sabun cuci piring. Pond’s merupakan salah satu brand yang meraih Golden Brand selama tiga tahun berturut-turut menerima IBBA. Kemudian ada lagi satu brand yang commit to user menerima IBBA 2009, yaitu Bango kategori kecap. Dari sembilan produk brand peraih Platinum Award, lima brand telah menerima IBBA sampai delapan kali berturut-turut 2002-2009, yaitu Sunsilk, Lifebuoy, Pepsodent, Citra, dan Pond’s; tiga brand sampai tujuh kali 2003-2009, yaitu Rinso, Molto, dan Sunlight; dan satu brand enam kali 2004-2009 yaitu Lux. Survei Indonesia Best Brand 2009 pernah diadakan di tujuh kota: Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Semarang, Balikpapan. Survei tersebut melibatkan 2.600 responden perorangan dan 300 responden korporat di Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Survei tersebut digunakan utuk mengukur brand value nilai merek dengan mempertimbangkan lima aspek: popularitas merek, popularitas iklan, tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, penguasaan pasar, dan potensi pertumbuhan merek di masa mendatang.

2.2. Penelitian Yang Relevan