commit to user
eksplisit  tentang  bagaimana  kemungkinan  pemakai  bahasa  dapat  menangkap pesan; walaupun yang diucapkan secara lahiriah berbeda dari apa yang dimaksud;
c  dapat  menyederhanakan  pemerian  semantik  dari  perbedaan  hubungan  antar klausa,  walaupun  klausa  klausa  itu  dihubungkan  dengan  kata-kata  struktur  yang
sama;  d  dapat  menerangkan  berbagai  macam  fakta  kebahasaan  yang  secara lahiriah tidak berkaitan.
2.1.5. Fungsi Bahasa Iklan
Manusia  adalah  makhluk  sosial  yaitu  makhluk  yang  tidak  dapat  hidup tanpa  orang  lain.  Bahasa  merupakan  penghubung  utama  dalam  berkomunikasi
antar  manusia.  Dalam  iklan,  bahasa  digunakan  sedemikian  rupa  sehingga  tujuan tercapai  dengan  baik.  Dengan  demikian,  penggunaan  bahasa  dalam  iklan  juga
mempunyai  tujuan  tersendiri  dengan  para  konsumen  sebagai  sasarannya.  Tujuan penggunaan  bahasa  itu  antara  lain  adalah  untuk  membentuk  persepsi,  mengubah
sikap,  dan  akhirnya  mempengaruhi  tindakan  para  konsumen.  Oleh  karena  itu, bahasa yang tertuang dalam iklan merupakan hasil olahan yang cermat agar iklan
itu mencapai hasil yang maksimal. Membahas  fungsi  bahasa  sama  artinya  dengan  membahas  penggunaan
bahasa  karena  bahasa  tidak  akan  bermakna  jika  bahasa  tersebut  tidak  digunakan atau  difungsikan  Halliday  dan  Hasan,  1985:  17.  Menurut  M.A.K.  Halliday
1976  bahasa  memiliki  tujuh  fungsi.  Pertama,  fungsi  instrumental  the instrumental  function  atau  direktif  yakni  fungsi  bahasa  yang  berorientasi  pada
mitra  tutur.  Ini  dapat  diartikan  bahwa  penutur  tidak  hanya  membuat  pendengar melakukan sesuatu, bertindak atau berkata tetapi melakukan kegiatan yang sesuai
commit to user
dengan yang direncanakan penutur seperti perintah, rayuan, maupun permohonan. Sebagai contoh dari fungsi instrumental adalah kalimat Masuklah ke Solo Square
Mall  itu  lalu  naiklah  ke  lantai  3  Kedua,  fungsi  representasional  the representational function atau deklaratif adalah bahasa berfungsi untuk membuat
pernyataan,  menyampaikan  fakta  maupun  pengetahuan,  maupun  menjelaskan realitas  yang  sebenarnya.  Contoh  dari  fungsi  representational  adalah  Perjalanan
ke  Candi  Gedung  Songo  cukup  melelahkan  karena  jalan  yang  sangan  menanjak dan curam. Ketiga, fungsi interaksional the interactional function atau ekspresif
yaitu  bahasa  yang  berfungsi  untuk  menjalin  interaksi  sosial  yakni  hubungan penutur dan mitra tutur. Fungsi ini untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan
sosial,seperti  sapaan,  basa-basi,  simpati,  atau  penghiburan.  Fungsi  interaksional dapat  ditemukan  dalam  percakapan  sehari  hari  seperti  kalimat  pertanyaan  Halo,
apa kabar? Dari mana? Keempat, fungsi personal the personal function yakni fungsi bahasa yang
berorientasi  pada  penutur.  Dalam  fungsi  ini  penutur  dapat  mengemukakan pendapat,  pikiran,  sikap,  atau  mengekspresikan  perasaannya  sehingga  dapat
diketahui  apakah  penutur  sedang  marah,  sedih,  ataupun  gembira.  Contoh  dari fungsi personal adalah terdapat pada ungkapan  berikut Saya bahagia sekali hari
ini  karena  ibu  membelikan  saya  pulsa.  Kelima,  fungsi  heuristik  the  heuristic function atau interpretasi  yakni  bahasa  berfungsi sebagai alat untuk  menyelidiki
realitas  atau  sesuatu.  Dengan  kata  lain  bahasa  berfungsi  untuk  memperoleh pengetahuan dari lingkungan sekitar, untuk belajar, untuk memperoleh informasi,
seperti pertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal. Contohnya adalah pada  saat  anak-anak  kecil  mengajukan  sebuah  pertanyaan  Itu  apa  kak?  mereka
commit to user
bukan  hanya  mencari  fakta  tetapi  juga  mencari  penjelasan  terhadap  fakta-fakta tersebut.
Keenam,  fungsi  regulatoris  the  regulatory  function  yakni  bahasa digunakan untuk  memberikan  instruksi dan aturan kepada orang  lain.  Dalam  hal
ini  penutur  dapat  mempengaruhi  sikap  atau  pendapat  orang  lain.  Berikut  ini adalah contoh kalimat yang mempunyai fungsi regulatoris Kamu hendaknya tidak
bersikap  seenaknya.  Ketujuh,  fungsi  imajinatif  the  imaginative  function  yakni bahasa  berfungsi  sebagai  pencipta  sistem  khayalan  dan  gagasan.  Sebagai  contoh
adalah  pada  ungkapan  Saat  aku  terbang  nanti,  aku  kan  melihat  bintang-bintang bersinar didepanku.
Bahasa iklan tidak hanya menampilkan bentuk-bentuk verbal yang bersifat lugas,  tetapi  juga  menyiratkan  daya  persuasif  yang  tinggi  di  balik  bentuk  verbal
tersebut. Konsumen diharapkan untuk tidak hanya membaca yang tersurat, tetapi juga  tergiring  untuk  menangkap  yang  tersirat  di  balik  bahasa  iklan  itu.  Untuk
menggambarkan  ekspresi  hubungan  antara  teks  media  dengan  realitas,  konsep representasi sering digunakan.
Iklan  di  media  televisi  seringkali  memunculkan  ide-ide  tertentu  sehingga membutuhkan  proses  kreatif  agar  sebuah  iklan  dapat  dipahami  oleh  pemirsa.
Noviani 2002: 32 menerangkan kriteria proses kreatif dalam pembuatan sebuah iklan yang baik yaitu antara lain a single message atau pesan tunggal yaitu pesan
tidak  boleh  bertele-tele,  harus  tunggal  dan  fokus  sehingga  khalayak  dapat memahaminya  dengan  utuh;  b  entertaining  yaitu  iklan  hendaknya  menghibur,
atau  memiliki  kandungan  humor,  karena  khalayak  sasaran  biasanya  terlalu  lelah untuk  melihat  iklan  yang  terlalu  serius  atau  terlalu  formal;  c  relevant  yaitu
commit to user
kreatifitas  tersebut  relevan  dengan  merk  atau  produk  yang  diiklankan;  d  idea yaitu  ide-ide  yang  kreatif  merupakan  landasan  yang  sangat  diperlukan  dalam
menyajikan  suguhan  iklan  sehingga  diperoleh  sajian  iklan  yang  sesuai  dengan maksud dan tujuan;  e  original yaitu keaslian akan  melahirkan kesegaran dalam
menerima  pesan  sehingga  khalayak  tertarik  untuk  memperhatikan  pesan-pesan yang  disampaikan;  f  unexpected  yaitu  tampilan  iklan  yang  melahirkan  kejutan
yang tak terduga, hal-hal yang tidak umum, akan lebih menarik perhatian pemirsa, dan dapat meninggalkan kesan yang mendalam di benak para pemirsa.
Iklan  memakai  bahasa  visual  yang  membawa  bentuk  ikon,  simbol,  dan bahasa tubuh seperti mimik, gerak-gerik, isyarat, suara, pakaian dan sikap. Bahasa
visual  seringkali  menggunakan  komunikasi  antar  muka  face  to  face communication.  Inti  dari  sebuah  iklan  adalah  memiliki  tujuan  komunikasi  dan
periklanan,  gagasan  utama,  dan  inti  konsep  menjual.  Selain  itu,  iklan  memiliki sasaran iklan, informasi penunjang, rumusan strategi tema, daya tarik, eksekusi,
dan  daya  tarik  periklanan.  Iklan  yang  memiliki  daya  tarik  termasuk  iklan  yang berguna untuk memancing tanggapan dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka
materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan di media.
2.1.6. Televisi Sebagai Media Iklan