commit to user
pertanyaan  nenek  bahwa  dia  adalah  benar-benar  Rita  cucu  nenek.  Namun  pada dialog  setelahnya,  tidak  dijelaskan  lebih  rinci  apakah  informasi  yang  diberikan
Rita benar-benar akurat.
4.2. Pembahasan
Pembahasan  berikut  ini  akan  memaparkan  bagaimana    hubungan  antara landasan  teori  yang  digunakan  untuk  menjawab  rumusan  masalah  dengan  hasil
analisis  data.  Kemudian  akan  diketahui  temuan  yang  sekaligus  sebagai  benang merah mengenai efektifitas penggunaan dialog bahasa iklan PT Unilever Tbk.
4.2.1.  Fungsi  bahasa  pada  dialog  iklan  produk-produk  PT  Unilever  Tbk  di stasiun televisi swasta Indonesia
Dalam  proses  kreatif  hingga  terbentuknya  sebuah  iklan  yang  menarik, produsen menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi atau sebagai alat
penyalur pesan yang ingin disampaikan. Tanpa iklan, akan sangat tidak mungkin sebuah  stasiun  televisi  mempertahankan  eksistensinya.  Bagi  PT  Unilever,  iklan
bukan  hanya  sekedar  sebagai  salah  satu  cara  promosi  barang,  melainkan  juga untuk  menanamkan  citra  kepada  konsumen  maupun  calon  konsumen  tentang
produk  yang  ditawarkan.  Citra  yang  dibentuk  oleh  iklan  seringkali  menggiring khalayak untuk percaya pada produk, sehingga mendorong calon konsumen untuk
mengkonsumsi  maupun  mempertahankan  loyalitas  konsumen.  Dalam  konteks ”pembacaan”  iklan  televisi,  menghubungkan  benang  merah  antara  penggunaan
bahasa iklan, pragmatik, dan semiotik nampaknya dapat menjadi satu diskusi yang menarik.  Sebagian  tayangan  iklan  seringkali  bukan  menawarkan  produk  semata,
commit to user
tetapi juga menyetakan sistem keyakinan dan nilai budaya tertentu. Yang menarik adalah  bahwa  iklan televisi cenderung  memainkan perannya sebagai  modifikator
yakni  dimana  pesan  iklan  bukan  lagi  sekadar  menawarkan  barang,  melainkan menjadi semacam alat untuk menanamkan makna simbolik.
Terkait  dengan  fungsi  bahasa,  Halliday  1976  menyatakan  tujuh  fungsi bahasa  yaitu  a  fungsi  instrumental:  pemilihan  kata-kata  dapat  menyampaikan
maksud; b fungsi regulatoris: untuk mengendalikan dan mengatur orang lain; c fungsi  representational  atau  pemerian:  pemakluman;  d  fungsi  interaksional:
hubungan terus berlangsung; e fungsi personal: menyatakan perasaan; f fungsi heuristik:  bagi  memperoleh  ilmu  pengetahuan;  g  fungsi  imaginatif:  melalui
cerita-cerita.  Beberapa  fungsi  bahasa  iklan  dapat  dilihat  dari  beberapa  contoh berikut ini.
Data No. 8 : Iklan Pepsodent
Dialog :
Iklan Pepsodent versi Monster
a Introduction  : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama
Ayah Adi dan Dika
b Dika
: Yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi? c
Ayah : Soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu
menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula yang...wuaaaa
d Ibu
: ini kan kostum hula hula Dika e
Closing : Sikat gigi pagi dan malam bersama Pepsodent
Pembahasan:
Iklan  Pepsodent  ‘Sikat  Gigi  Pagi    Malam’  versi  Ayah  Adi    Dika mengetengahkan  dua  tokoh  yakni  Ayah  Adi  dan  Dika.  Ayah  dan  anak  tersebut
commit to user
berbagi  tips  dan  trik  tentang  bagaimana  menjadikan  menyikat  gigi  lebih  bisa dinikmati,  dan  tidak  menjadi  pengalaman  buruk  bagi  orang  tua  dan  anak-anak.
Serangkaian iklan televisi akan disiarkan mulai Oktober 2009 mengajak penonton mengikuti perjalanan hidup Ayah Adi yang menggunakan humor untuk mendidik
anaknya, Dika, ketika menyikat gigi, khususnya di malam hari. Pada contoh iklan Pasta Gigi Pepsodent versi Ayah Adi dan Dika di atas,
produsen berusaha memberikan cara baru dalam membersihkan gigi dengan sikat gigi,  yaitu  dengan  memilih  sikat  gigi  dengan  bulu  sikat  yang  memiliki  fungsi
tambahan  untuk  memutihkan  gigi.  Iklan  tersebut berusaha  meyakinkan  konsume bahwa  menggosok  gigi  dengan  sikat  tidak  hanya  untuk  membersihkan  gigi  dari
sisa  makanan  tetapi  juga  untuk  memutihkan  warna  gigi.  Gambar  visual  yang ditampilkan  adalah  aktifitas  antara  seorang  ayah  dan  anaknya  yang  menggosok
gigi dimalam hari. Karena menggosok gigi adalah kegiatan yang tidak resmi maka bahasa yang digunakan juga berada dalam ragam tidak resmi, dengan tujuan agar
terdapat  keselarasan  suasana  antara  bahasa  yang  dipergunakan  dengan  gambar visual yang ditampilkan di televisi.
Tidak  diragukan  lagi  bahwa  tujuan  berbahasa  adalah  agar  terjadi komunikasi.  Masalahnya  adalah  bagaimana  bentuk  komunikasi  terjadi.  Bahasa
memiliki  berbagai  macam  fungsi  dan  salah  satunya  adalah  untuk  menghindari salah paham dalam mencerna dan menafsirkan informasi yang ada. Apabila fungsi
bahasa dalam suatu percakapan atau dialog dimengerti baik oleh penutur maupun mitra  tutur  maka  kesalahpahaman  dalam  berkomunikasi  dapat  dihindari.  Pada
pertanyaan Dika b Yah  mengapa sih  setiap  malam kita harus sikat gigi?, Dika tidak  hanya  bertanya  tentang  sesuatu  tetapi  juga  menginginkan  fakta,  pendapat,
commit to user
dan  penjelasan  mengenai  sesuatu  yang  ditanyakannya.  Bila  dikaitkan  dengan fungsi  bahasa  yang  dikemukakan  oleh  Halliday,  maka  tuturan  tersebut  termasuk
dalam kategori  fungsi  heuristik interpretasi  yakni  bahasa  berfungsi  sebagai alat untuk menyelidiki realitas atau sesuatu.
Pada saat Dika mengajukan sebuah pertanyaan ...mengapa sih?...  kepada ayahnya,  Dika  tidak  hanya  sekedar  mencari  fakta tetapi  juga  mencari  penjelasan
terhadap fakta-fakta tersebut. Kalimat pertanyaan ...mengapa sih?... pada tuturan tersebut  memerlukan  penjelasan  lebih  lanjut  yakni  tentang  mengapa  harus
menyikat  gigi  dimalam  hari.  Tuturan  c  merupakan  jawaban  atas  pertanyaan Dika. Tuturan ayah soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti
gigi kamu dan  berubah  jadi  item, ada  monster hula  hula  yang...wuaaa’ termasuk dalam  fungsi  imajinatif  yakni  bahasa  berfungsi  sebagai  pengungkap  sistem
khayalan dan gagasan karena monster tidak mungkin ada di mulut dan memakan gigi.  Kata  ‘monster’  menurut  KBBI  1990  didefinisikan  sebagai  a  binatang,
orang,  atau  tumbuhan  yang  bentuk  atau  rupanya  sangat  menyimpang  dari  yg biasa;  b  makluk  yg  berukuran  luar  biasa  sangat  besar;  c  makhluk  yg
menakutkan, hanya terdapat dalam dongeng seperti ular naga raksasa. Ayah Dika
menggunakan  kata  monster  untuk  memberitahu  Dika  bahwa  apabila  tidak menyikat  gigi  maka  kuman  akan  dapat  merusak  gigi.  Dalam  hal  ini  ayah  Dika
mengganti kata kuman menjadi kata monster.
Data No.7 : Iklan Molto sekali bilas
Dialog :
a Rina Gunawan
:  Ibu  –  ibu  sekarang  ada  Molto  Ultra  sekali  bilas lho...Hebatnya  untuk  proses  sekali  bilas  gak  perlu  tiga  kali  bilas  ...cukup
sekali, lihat ni...dari deterjen langsung ke Molto Ultra sekali bilas...Liat ni setelah kering
commit to user
b Ibu 1
: Lembut ya? c
Ibu 2 : iya ya gak kaku
Wanginya tahan lama...kan dari Molto Ultra d
Anak : hmmm wangi
e Ibu
: ya f
Rina Gunawan :  Yuk  ikut gerakan sekali  bilas dengan Molto  Ultra
sekali bilas Pembahasan:
Molto  adalah salah satu produk pengharum pakaian  yang diproduksi oleh PT  Unilever.  Molto,  sebagai  pelopor  pengharum  pakaian,  merupakan  jawaban
bagi  kebutuhan  para  ibu  dalam  kaitannya  dengan  tanggung  jawab  untuk melestarikan  jumlah  air  bersih  di  Indonesia.  PT  Unilever  yang  telah  menemani
masyarakat Indonesia selama kurang lebih 75 tahun memberikan solusinya yakni dengan  megeluarkan  produk  Molto  sekali  bilas.  Terobosan  Molto  Ultra  Sekali
Bilas adalah varian baru yang mempermudah ibu ketika membilas sehingga hanya dengan  satu  kali  bilas  busa  hilang  dan  tidak  meninggalkan  residu  deterjen  dan
hemat air. Konteks  iklan  tersebut  adalah  pada  saat  acara  demo  mencuci  yang
diadakan  oleh  Molto  dengan  tema  Molto  Ultra  sekali  bilas.  Fungsi  instrumental atau  direktif  terdapat  pada  dialog  terakhir  f  yakni  pada  saat  pembawa  acara
mengajak ibu-ibu untuk turut serta dalam gerakan sekali bilas. Tentu saja gerakan sekali  bilas  dengan  Molto  Ultra.  Iklan  tersebut  dikatakan  termasuk  ke  dalam
fungsi  instrumental  karena  bahasa  pada  dialog  iklan  tersebut  berfungsi  untuk mengajak  orang  lain  untuk  melakukan  sesuatu.  Dalam  hal  ini  untuk  melakukan
gerakan sekali bilas dengan Molto Ultra dan hal ini tampak jelas pada dialog Rina Gunawan  ‘Yuk  ikut  gerakan  sekali  bilas  dengan  Molto  Ultra  sekali  bilas’.    Kata
‘yuk’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ‘bersifat mengajak’.
commit to user
Data No. 12 : Iklan Rinso Anti Noda
Dialog :
a Nenek
: Yah ... b
Anak : Saya bantu ya nek uti bawanya?
c Nenek
: Aa makasih d
Anak : Bu liat
e Ibu
: Anak pintar f
Announcer :  Baru  Rinso  anti  noda  dengan  tenaga  pengangkat  noda
mengangkat noda membandel sekali direndam sekali kucek noda beres
g Ibu
: Ini nek.... h
Anak : Tenang kan ada Rinso
Rinso membersihkan paling bersih
Pembahasan  : PT  Unilever  memang  dikenal  sebagai  perusahaan  yang  paling  gemar
membombardir pasar dengan iklan yang sangat agresif. Berdasarkan pemantauan Nielsen  Media  Research,  pada  periode  bulan  Januari  hingga  Juni  2004  saja  PT
Unilever  telah  mengeluarkan  dana  sebesar  kurang  lebih  Rp  29  miliar  untuk kegiatan promosi above the line di berbagai media. Salah satu produk PT Unilever
yang  terkenal  adalah  Rinso.  Rinso  diluncurkan  di  Indonesia  sebagai  merek deterjen  pertama  di  negara  ini.  Akan  tetapi,  sebenarnya  ini  adalah  merek  yang
paling  lazim  digunakan  di  Amerika  Serikat,  Inggris  dan  Australia  sejak  tahun 1918.  Pada  tahun  1970  setelah  menyadari  potensi  bangsa  ini  PT  Unilever
memposisikan  Indonesia  sebagai  pangkalan  Rinso.  Hal  ini  terbukti  merupakan langkah  yang  cerdas  karena  dewasa  ini  Rinso  memang  merupakan  pemimpin
nomor satu di pasar deterjen Indonesia. Untuk mengenalkan keunggulan suatu produk, representasi iklan ini masih
harus  dirancang  dengan  detil.  Pendekatan  yang  digunakan  adalah  dengan
commit to user
mensejajarkan  produk  dengan  kehidupan  nyata  atau  lebih  dikenal  dengan  istila slice  of  life,  di  mana  pada  iklan  tersebut  digambarkan  sebuah  keluarga  yang
terdiricl  bahagia  yang  terdiri  dari  nenek,  ibu  dan  anak  yang  saling  berinteraksi ketika  mereka  dihadapkan  pada  kenyataan  pakaian  yang  kotor  karena  noda
membandel  akibat  membawakan  barang  bawaan.  Gambaran  interaksi  yang berakhir  dengan  kebanggaan  ibu  karena  menggunakan  produk  Rinso
menunjukkan  bahwa  untuk  mempromosikan  sebuah  komoditi  diperlukan  cerita yang  secara  kronologis  dan  ini  sebenarnya  adalah  bagian  dari  konsep  alur  cerita
iklan atau storyboard. Salah  satu  dari  dialog  pada  data  tersebut  diatas  merupakan  fungsi
representational  atau  deklaratif.  Fungsi  ini  memungkinkan  penutur  iklan menggambarkan  atau  mendeskripsikan  suatu  keadaan,  seperti  tercermin  pada
kalimat  deklaratif  iklan  tersebut.  Fungsi  ini  terdapat  pada  kalimat  f  yang dikatakan  oleh  announcer  bahwa  ‘Baru  Rinso  anti  noda  dengan  tenaga
pengangkat  noda  mengangkat  noda  membandel  sekali  direndam  sekali  kucek noda  beres’. Melalui kalimat tersebut PT Unilever  merepresentasikan produknya
bahwa  Rinso  anti  noda  menggunakan  tenaga  pengangkat  noda  yang  dapat menghilangkan noda membandel melalui proses perendaman.
Sesuai dengan pernyataan Bovee dan Arens 1986: 8, iklan ini berfungsi untuk mengidentifikasi produk dan membedakan dari produk yang lain; selain itu
untuk mengkomunikasikan informasi tentang sebuah produk. Bagian terakhir dari iklan  adalah  slogan  ‘Rinso  membersihkan  paling  bersih’.  Bila  diperhatikan  lebih
detail lagi, sebenarnya pada iklan Rinso terdapat dua versi. Bahasa persuasif dari versi yang pertama terdapat pada slogan Berani kotor itu baik. Sedangkan dalam
commit to user
versi kedua bahasa persuasif terdapat dalam slogan Rinso, membersihkan paling bersih. Dua macam slogan yang bahkan tanpa disadari masyarakat telah menjadi
satu  di  setiap  percakapan  mereka  sehari-hari.  Iklan  Rinso  versi  kedua menggunakan slogan Rinso, membersihkan paling bersih.
Dalam kehidupan sehari-hari aktifitas adalah bagian hidup setiap manusia. Aktifitas  itu  bukan  hanya  berada  di  dalam  ruangan,  namun  juga  berada  di  luar
ruangan.  Dalam  iklan  Rinso  di  televisi  digambarkan  seorang  anak  yang  sedang bermain  diluar  bersama  dengan  neneknya.  Akibatnya  baju  anak  tersebut  kotor.
Namun ada pesan  yang  ingin disampaikan pembuat iklan  yaitu  belajar  itu  bukan hanya  di  lingkungan  sekolah,  perpustakaan,  dan  ruangan  bersih  lainnya.  Namun
belajar  juga  dapat  dilakukan  di  alam  terbuka,  walaupun  resikonya  lebih  berat. Kotoran pada pakaian sang anak tidak menjadi penghambat mereka dalam belajar.
Biar mereka tetap belajar karena kotoran akan diatasi dengan Rinso. Slogan  tersebut  menggunakan  gaya  bahasa  hiperbola,  yaitu  gaya  bahasa
yang mengungkapkan sesuatu secara berlebih-lebihan. Dikatakan demikian karena slogan  ini  menggunakan  kata  paling  yang  bermakna  superlatif.  Jadi  slogan  ini
dapat diartikan tidak ada sabun cuci lain yang bisa membersihkan cucian paling bersih  kecuali  menggunakan  Rinso  Anti  Noda.”  Penggunaan  slogan  ini  tentunya
akan memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada calon konsumennya, karena produk ini memang sangat cocok digunakan untuk mencuci dan kesan yang ingin
diberikan  kepada  konsumen  adalah  Rinso  sebagai  detergen  terbaik  dalam membersihkan  pakaian.  Alasan  penggunaan  gaya  bahasa  hiperbola  pada  slogan
produk  ini  adalah  untuk  menarik  perhatian  calon  konsumen  supaya  mereka  mau menggunakan  atau setidaknya  mencoba produk. Dengan didukung oleh  formula-
commit to user
formula  yang  ada  di  dalamnya,  terbukti  Rinso  lah  detergen  yang  mampu menjawab masalah terkait dengan masalah kebersihan.
Namun demikian penggunaan kata ‘paling’ dalam dunia periklanan tidak diperbolehkan  atau  dilarang  oleh  undang-undang  mengenai  periklanan  sebab
apabila  semua  produsen  iklan  menggunakan  kata  superlatif  ‘paling’  maka dikhawatirkan akan terjadi persaingan yang tidak sehat dipasar perdagangan. Oleh
sebab  itu  penggunaan  kata  superlatif  ‘paling’  tanpa  data  pendukung  akan dikenakan  teguran  dan  saksi  yang  berlaku  sesuai  dengan  peraturan  dan  undang
undang yang ada.
Data No. 18 : Iklan Royko
Dialog :
a Anak – anak  : Tiga empat lima enam
b Ibu
: Yuk makan siang yuk hahaha
c Anak - anak   : Makan makan ma
d Ibu
: Sayur buatanku pasti bikin mereka ketagihan Royko kaldu ayam, dari bumbu rasa ayam dan rempah rempah pilihan
e Ibu
: hmm... f
anak –anak : hmm... enak
g Announcer
: Royko kaya rasa h
Royko kaya rasa kaya selera
Pembahasan  : Royco kemasan dalam bentuk serbuk diluncurkan untuk pertama kali pada
tahun 1972. Selama lebih dari tiga puluh tahun, Royco telah mampu mencipakan dan  memperkenalkan  berbagai  inovasi  produk  mulai  dari  sup,  bumbu  penyedap,
campuran  bumbu,  saus  dan  coco  plus.  Selama  bertahun-tahun  Royco  telah membuktikan kemampuannya untuk menampilkan banyak iklan dengan beragam
commit to user
aplikasi  kreatif,  termasuk  kegiatan  pemasaran  mikro  di  pasar-pasar  seluruh Indonesia. Royco terkenal dengan format serbuknya baik rasa kaldu ayam maupun
rasa sapi yang dapat digunakan untuk berbagai masakan: diaduk sambil digoreng, digoreng sepenuhnya, dikukus, dipanggang dan sup.
Iklan diatas termasuk ke dalam fungsi personal. Hal ini tampak jelas pada kalimat f dan g  yang  masing-masing  menggunakan tuturan ‘hmmm’. Tuturan
ini  merupakan  tuturan  untuk  mengekspresikan  rasa  dimana  masakan  yang dimaksud terasa lezat. Fungsi personal atau perorangan mengharuskan salah satu
pemeran  iklan  mengungkapkan  perasaannya.  Dari  ungkapan  tersebut  diketahui bahwa  sang  ibu  sedang  mengekspresikan  kegembiraannya  yakni  kegembiraan
ketika merasakan rasa masakan yang menggunakan Royko sebagai bumbu masak.
Data No.2 : Iklan Sariwangi versi Bocor
Dialog :
a Ibu
: Ayah di dapur ada yang bocor... bisa tolong dibenerin b
Ayah : Bisa... beres deh
c Ibu
: Hum..hum...mungkin aku kurang jelas kasih tau nya d
Ibu : Ngeteh yuk...
e Ayah
: Yuk... f
Ibu : Tik tik tik ada yang bocor cobalah tengok
g Ayah
: Ya ampun...aku benerin sekarang ya? h
Ibu : Nanti dulu lah
i Ayah
: Malu... Pembahasan  :
Iklan  ini  bukan  hanya  sekedar  mengiklankan  produk  teh  Sariwangi  saja. Namun sebenarnya ada makna lain yang ingin disampaikan oleh produsen melalui
iklan  yang telah dirancangnya,  yaitu pentingnya  komunikasi di dalam kehidupan rumah tangga. Iklan teh Sariwangi versi bocor mengkisahkan seorang suami yang
diminta istrinya untuk  membetulkan atap rumahnya yang bocor tapi karena salah
commit to user
tangkap  mengenai  informasi  tentang  sesuatu  maka  yang  diperbaiki  adalah  kran wastafel. Si istri pun agak jengkel, tapi dia tidak marah sama suaminya. Sang istri
kemudian membuatkan teh Sariwangi dan mengajak suaminya minum teh sambil
nyanyi  ”  Tik..Tik..Tik..Ada  yang  bocor..cobalah  tengok..”  sambil  melihat  ke  atas atapnya. Nyanyian ini menyebabkan si suami sadar bahwa terjadi kesalahpahaman
informasi.  Fungsi  bahasa  personal  adalah  fungsi  bahasa  yang  bisa  menunjukkan ekspresi penutur  yakni apakah  ia  sedang  marah,sedih, ataupun  senang. Dari data
diatas,  fungsi  personal  dapat  dijumpai  pada  dialog  terakhir  yakni  ‘malu’.  Kata ‘malu’  bisa  berarti  merasa  sangat  tidak  enak  hati  karena  berbuat  sesuatu  yang
berbeda  dengan  kebiasaan  sehari-hari.  Berdasarkan  konteks  pada  dialog sebelumnya,  sang  ayah  sebenarnya  malu  sebab  ia  menyatakan  ‘bisa’  untuk
memperbaiki  sesuatu  yang  bocor  didapur  tetapi  kenyataannya  si  ayah  belum memperbaikinya.
Data No.11 : Iklan Lifebuoy
Dialog :
a Anak
: Yuu...ciat ciat ciat b
Mama : Ayo cepet mandi
c Anak
: Eh mama d
Mama : Oke deh nggak ngintip deh
e Anak
: Mandi sendiri ya f
Mama : hmm memang sudah saatnya mandi sendiri
Digosok ya mukanya...belakang kuping...punggungnya juga ya... Lifebuoy bodywash membersihkan kuman dan kotoran bahkan dari bagian
tubuh yang sulit di jangkau
g Ayah
: Bersih juga h
Anak : Aku ke sekolah sendiri ya pa
Lifebuoy bodywash
commit to user
Pembahasan  : Dinamika  iklan  dengan  media  televisi  saat  ini  tidak  hanya  menayangkan
model  yang  membujuk  dan  mengajak  masyarakat  dengan  secara  eksplisit  atau bahkan terang-terangan untuk membeli atau  menggunakan  suatu produk, barang,
atau  jasa.  Kenyataan  yang  ada  saat  ini  adalah  munculnya  iklan  yang  dengan sengaja  diproduksi  secara  khusus  sehingga  menimbulkan  efek  makna  tetentu.
Struktur  iklan  tersebut  dikonstruksi  oleh  tanda-tanda  verbal  dan  nonverbal  yang membentuknya.
Melalui tanda-tanda
tersebut suatu
iklan dirancang
mempengaruhi khalayak dan memiliki kepentingan lain. Iklan  Lifebuoy  mengandung  nilai  edukasi  yakni  mengajak  masyarakat
Indonesia  untuk  hidup  bersih  meskipun  sering  kali  berganti  slogan  dalam tayangan  iklannya  sejak  dua  belas  tahun  silam.  Namun  konsumen  tidak  akan
mudah  melupakan  slogan  Sebenarnya  Anda  bisa  berbuat  lebih  banyak  daripada mereka.  Sehat  ada  di  tangan  kita,  Cuci  Tangan  sebelum  makan,  dll  yang
mengajak konsumen untuk selalu hidup bersih. Dalam  sejarahnya, Lifebuoy  dikenal sebagai  merek sabun tertua di dunia.
Lifebuoy  sebenarnya  bernama  Royal  Lifebuoy  yakni  pada  saat  diluncurkan  pada tahun 1894 di Inggris. Lifebuoy merupakan salah satu produk sabun dari Unilever.
Promosi iklan Lifebuoy ini memang bukan iklan-iklan awal produk ini pada masa pemunculannya  yang  pertama  kali  beberapa  tahun  silam,  namun  iklan  yang  satu
ini  berusaha  untuk  menggambarkan  keluarga  Lifebuoy  dengan  aktivitasnya  yang selalu terlindungi oleh shampo Lifebuoy. Konteks dari iklan tersebut adalah  sang
ibu  berpikir bahwa sang anak sudah  saatnya  mandi sendiri. Hal  ini  nampak  jelas dari  dialog  tersebut.  Fungsi  regulatoris  terlihat  pada  dialog  b  yakni  pada  saat
commit to user
sang ibu menyuruh anaknya mandi. Tuturan ‘ayo’ berfungsi untuk menyuruh sang anak  untuk  segera  mandi.  Kemudian  pada  dialog  f  sang  ibu  juga  menyuruh
anaknya  untuk  menggosok  muka,  telinga,  dan  juga  punggung  agar  bersih. Perintah  ibu  lantas  dilaksanakan  oleh  sang  anak  sehingga  badan  anak  tersebut
bersih.
Data  No.10 : Pepsodent versi sleeping with chicken
Dialog :
Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama ayah Adi dan Dika a
Dika : Yah tadi  sore kan udah gosokgigi kok  malem gosok gigi
lagi sih b
Ayah :  Terserah  kalau  kamu  mau  tidur  sama  ayam  yang  tadi
kamu makan
wok wok
wok wok
kalau makan
kambing...mbeeek...sapi...mowww...ikan...whak whak...monyet..wua a a a udah dong sekarang kamu sikat gigi
c Announcer
: Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent Pembahasan
: Pepsodent  adalah  produk  pasta  gigi  yang  diproduksi  oleh  PT  Unilever
dengan  menggunakan  konsep  positioning  sebagai  pasta  gigi  keluarga  Indonesia. Merk lain yang juga diproduksi adalah Close Up  tetapi jarang sekali ditampilkan
dalam  iklan  sehari-hari  karena  segmen  pasarnya  sudah  berbeda.  Dilihat  dari iklannya, Pepsodent membidik konsumen dari golongan menengah ke atas. Pasta
gigi  ini  mempunyai  beragam  varian  sesuai  dengan  karakter  penggunaan  yang berorientasi  kepada  kepentingan  konsumennya.  Sehingga  di  pasar  terdapat
beragam  jenis  Pepsodent  mulai  dari  tipe  urlium  kemasan  biasa  aluminium  foil, dengan variasi ukuran tube, tipe tube kemasan plastik, tipe rasa baking soda, tipe
untuk kesehatan gigi dan gusi, dan lainnya.
commit to user
Dalam  tayangan  televisi,  ada  beberapa  versi  iklan  Pepsodent  diantaranya Pepsodent versi ‘tidur dengan ayam’ sleeping with chicken, versi ksatria malam
dan  versi  ‘bertukar  peran’  changing  role.  Masing-masing  iklan  memiliki  ciri khas  tersendiri.  Yang  tidak  kalah  menarik  adalah  iklan  Pepsodent  versi  ‘tidur
dengan  ayam’  sleeping  with  chicken  yang  menceritakan  tentang  dialog  antara ayah  Adi  dan  Dika  ketika  mereka  akan  menggosok  gigi.  Percakapan  itu  dimulai
saat Dika menanyakan mengapa ia harus sikat gigi dimalam hari padahal ia sudah menyikat  giginya  di  sore  hari.  Kemudian  ayah  Adi  menjawab  dengan
berimaginasi  yakni  apabila  Dika  tidak  menyikat  giginya  maka  ia  akan  tidur dengan  apa  yang  baru  saja  ia  makan  yakni  ayam,  ikan,  dan  sebagainya.  Dalam
dialog  tersebut  maka  dapat  diketahui  bahwa  fungsi  bahasa  yang  digunakan  oleh ayah Adi adalah fungsi imaginatif sedangkan isi  pesannya adalah agar orang tua
mengajarkan kepada anak tentang pentingnya sikat gigi pagi dan malam. Dari penjelasan sebelumnya dapat diketahui bahwa pada Data No. 8: Iklan
Pepsodent,  produsen  menggunakan  dialog  yang  berfungsi  untuk  menyelidiki realitas atau sesuatu. Pada Data No.7 :  Iklan  Molto  sekali  bilas,  produsen
menggunakan  pola  dialog  yang  bersifat  perintah  atau  direktif.  Kemudian  pada Data  No.  12:  Iklan  Rinso  Anti  Noda,  produsen  menggunakan  iklannya  untuk
menyampaikan  informasi  akan  produk  detergen  merk  Rinso.  Selanjutnya  pada Data No. 18: Iklan Royko, produsen berusaha mengekspresikan kegembiraannya.
Kegembiraan ini bersifat pribadi atau personal. Hal ini juga bisa dilihat pada Data No. 2: Iklan Sariwangi versi Bocor. Selanjutnya pada Data No.11: Iklan Lifebuoy,
iklan  ini  lebih  bersifat  direktif.  Data  No.10:  Pepsodent  versi  sleeping  with chicken, pepsodent menggunakan bahasa dengan fungsi imaginatif.
commit to user
Dari  beberapa  contoh  diatas  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  terdapat kesesuaian  antara  teori  tujuh  fungsi  bahasa  yang  disampaikan  oleh  M.A.K
Halliday  dengan  penggunaan  bahasa  dalam  dialog  iklan  PT  Unilever  Tbk. Pertama,  PT  unilever  menggunakan  fungsi  instrumental  yakni  bahwa  penutur
tidak hanya membuat konsumen melakukan sesuatu, bertindak atau berkata tetapi melakukan  kegiatan  yang  sesuai  dengan  yang  direncanakan  penutur  seperti
perintah, maupun permohonan. Kedua, fungsi instrumental yang digunakan dalam iklan  berfungsi  untuk  menyampaikan  fakta  maupun  pengetahuan,  maupun
menjelaskan  realitas  yang  sebenarnya.  Ketiga,  fungsi  ekspresif  yang  diterapkan pada  beberapa  dialog  iklan.  Keempat,  PT  Unilever  juga  sering  menggunakan
fungsi  personal  yakni  untuk  mengemukakan  pendapat,  pikiran,  sikap,  atau mengekspresikan  perasaannya  sehingga  dapat  diketahui  apakah  produsen  sedang
marah,  sedih,  ataupun  gembira.  Kelima,  fungsi  regulatoris  the  regulatory function  yakni  PT  Unilever  menggunakan  bahasa  untuk  memberikan  instruksi
dan aturan kepada orang lain. Dalam hal ini produsen dapat mempengaruhi sikap atau  pendapat  konsumen.  Keenam,  PT  Unilever  seperti  pada  iklan  Pepsodent
menggunakan  bahasa  untuk  menciptakan  sistem  khayalan  dan  gagasan.  Ketujuh fungsi  tersebut  mewakili  frame  work  dari  produsen  dalam  menggunakan  bahasa
melalui iklan televisi.
4.2.2.  Penerapan  prinsip  kerjasama  pada  dialog  iklan  produk-produk  PT Unilever Tbk di stasiun televisi swasta Indonesia.
Dalam  dunia  bahasa  terdapat  suatu  prinsip  yakni  prinsip  kerjasama. Prinsip-prinsip  kerjasama  cooperative  principles  tersebut  berdasarkan  pada
commit to user
asumsi  tentang  bagaimana  seseorang  melakukan  percakapan.  Percakapan  yang baik  tentunya  adalah  percakapan  yang  dapat  memenuhi  tujuannya.  Untuk
mencapai  tujuan  percakapan  tersebut,  Grice  menyertakan  empat  maksim  dasar percakapan  sebagai  dasar  sekaligus  sebagai  tuntunan  kearah  kerjasama  efektif
dalam  penggunaan  bahasa,  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  prinsip  kerjasama. Maksim-maksim  percakapan  yang  mendukung  prinsip  kerjasama  tersebut  adalah
sebagai berikut.
a.  Maksim Kualitas Maxim of Quality