commit to user
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis
Iklan  bersifat  dinamis  sebab  selalu  mengikuti  perkembangan  kehidupan manusia  dari  waktu  ke  waktu.  Bahkan  tidak  sedikit  pula  masyarakat  yang
menjadikan  iklan sebagai acuan standar dari gaya hidup  mereka sehari  hari. Bila diperhatikan,  trend  yang  sedang  berkembang  seperti  trend  gaya  hidup  di  suatu
daerah akan cepat sekali diketahui dan bahkan ditiru oleh masyarakat yang tinggal di  daerah  lain  hanya  dengan  melihat  tayangan  iklan  ditelevisi.  Dalam  penelitian
ini  media  televisi  digunakan  oleh  peneliti  untuk  mengungkap  fenomena  yang terjadi.  Fenomena  yang  dimaksud  adalah  terkait  dengan  makna  tersembunyi
dalam iklan. Sehubungan  dengan  pernyataan  tersebut  maka  fokus  penelitian  ini  yang
pertama adalah  fungsi  bahasa pada dialog  iklan produk-produk PT Unilever Tbk di  stasiun  televisi  swasta  Indonesia.  Fungsi  bahasa  diperlukan  untuk  mengetahui
tujuan  dari  produsen  dalam  memasarkan  produknya  melalui  iklan.  Kemudian, pembahasan  yang  kedua  mengenai  penerapan  prinsip-prinsip  kerjasama  pada
dialog iklan produk-produk PT Unilever Tbk di televisi swasta Indonesia. Prinsip kerjasama  tersebut  sangat  penting  untuk  mengetahui  kelayakan  informasi  yang
dituangkan  dalam  iklan.  Sedangkan  pembahasan  yang  ketiga  tentang  implikatur percakapan  yang  terjadi  pada  dialog  iklan  produk-produk  PT  Unilever  Tbk  di
commit to user
stasiun televisi swasta Indonesia. Pengungkapan implikatur percakapan diperoleh dengan  memperhatikan  konteks  pada  iklan  sebab  implikatur  selalu  mendasarkan
analisisnya pada konteks. Konteks seperti yang dikemukakan oleh Wijana 1996: 11  adalah  segala  latar  belakang  pengetahuan  background  knowledge  yang
dimiliki bersama oleh penutur dan mitra tutur serta yang menyertai dan mewadahi sebuah  tuturan.  Pembahasan  yang  keempat  adalah  mengenai  alasan  yang
menyebabkan iklan produk PT Unilever dapat mempengaruhi masyarakat. PT. Unilever Indonesia di dalam memproduksi produknya dibagi menjadi
beberapa  divisi.  Setiap  divisi  memusatkan  perhatiannya  pada  produk-produk tertentu.  Divisi  Home  care  brands  memproduksi  produk-produk  seperti:  Rinso,
Lux,  Lifebuoy,  Vim  Powder,  dan  Sunlight.  Sedangkan  divisi  foods  brands memproduksi  produk-produk  seperti:  Blue  Band,  Taro,  dan  Royco.  Divisi
personal care brands memproduksi produk-produk seperti: Pepsodent, Close Up, Sunsilk,  Clear,  Rexona,  dan  Citra.  Untuk  divisi  Foods  Brands,  tempat
produksinya berada di Jakarta sedangkan divisi Home care tempat produksinya di Surabaya.  Untuk  memproduksi  sabun  mandi  Lux  yang  termasuk  divisi  Home
care,  dilakukan  di  Jakarta  yaitu  di  Graha  Unilever  Jl.  Jend.  Gatot  Subroto  Kav. 15.
Dalam  mengiklankan  produk-produknya  PT  Unilever  menggunakan berbagai  media  dan  juga  bekerjasama  dengan  perusahaan  lain.  Iklan  yang
ditayangkan  dengan  media  tersebut  harus  efektif  dan  menarik  perhatian konsumen.  Iklan  yang  efektif  biasanya  memiliki  durasi  kurang  dari  tiga  puluh
detik. Bahkan disinyalir bahwa iklan televisi lebih susah dibuat daripada membuat suatu  film.  Salah  satu  prinsip  utama  dalam  dunia  periklanan  adalah  bahwa  iklan
commit to user
harus mampu bertahan dan tampak lebih menonjol dibandingkan iklan lain. Untuk merealisasikan  prinsip  tersebut,  para  produsen  iklan  kemudian  mempergunakan
berbagai alat atau media. Dan saat ini media yang sangat efektif dan efisien untuk beriklan adalah televisi. Iklan televisi sangat efektif dan efisien untuk menjangkau
masyarakat dari berbagi tingkat sosial. Dalam  iklannya,  PT  Unilever  tidak  henti-hentinya  menciptakan  ide  yang
sangat kreatif. Ide kreatif tersebut muncul karena masing-masing produk memiliki segmen pasar tersendiri sehingga setiap produk diharuskan memiliki satu konsep
sehingga  dapat  menarik  minat  konsumen.  PT  Unilever  sebagai  produsen  juga mengemas iklannya dalam beberapa versi pada setiap mereknya dan salah satunya
adalah dengan menggunakan teknik percakapan antar pemeran iklan.
Data  No. 23 : Iklan Sariwangi versi Tempat Favorit
Dialog :
Ayah : aku tunggu di tempat favorit kita
Ibu : huh daripada nggak enak gini mending omongin aja
ngeteh yuk, ayah...tadi kan aku nunggu direstoran favorit kita lo
Ayah : kirain nunggu disini
Announcer : mari ngeteh mari bicara
Ayah : Saya nanti menunggu di tempat favorit kita
Ibu : daripada saya merasa tidak enak dengan ayah seperti ini,
lebih baik di bicarakan saja, Ayah mari minum teh...tadi kan ibu menunggu direstoran favorit kita
Ayah : Saya kira ibu menunggu disini di rumah
Announcer : mari minum teh mari bicara
Dari data nomor 23 tersebut, dapat dilihat bahwa teknik percakapan yang digunakan oleh ibu adalah teknik menyindir. Tuturan ‘ayah...tadi kan aku nunggu
direstoran  favorit  kita  lo’  dalam  iklan  tersebut  bisa  juga  disepadankan  dengan kalimat  pertanyaan  ‘Ayah  tadi  menunggu  dimana?’  namun  ibu  tidak
mengutarakannya secara langsung. Dalam hal ini si ibu menyindir ayah agar ayah
commit to user
menyadari  bahwa  ada  perbedaan  persepsi  mengenai  tempat  favorit  mereka. Tempat  favorit  ayah  adalah  ‘di  rumah’  sedangkan  tempat  favorit  ibu  adalah  ‘di
restoran’.  Perbedaan  inilah  yang  diangkat  oleh  iklan  Sariwangi  sebagai  topik pembicaraan  yang  sederhana  tetapi  sering  muncul  dalam  kehidpan  nyata.  Iklan
tersebut  adalah  salah  satu  iklan  Sariwangi  yang  paling  fenomenal  yakni  iklan Sariwangi  versi  tempat  favorit.  Walaupun  penggunaan  bahasanya  sangat
sederhana iklan ini mampu menarik perhatian konsumen melalui tayangan iklan di televisi.
Selain  kreativitas,  syarat  utama  produsen  sebagai  pembuat  iklan  adalah penguasaan  dan  pemahaman  terhadap  bahasa  yang  digunakan.  Untuk  bisa
menyampaikan  pikirannya  secara  tertulis  dalam  suatu  bahasa,  produsen  harus mengetahui  aturan-aturan  dan  tata  bahasa,  kaidah-kaidah,  idiom-idiom,  gaya
bahasa,  diksi  atau  pilihan  kata,  dan  sebagainya
.
Dan  melalui  analisis  implikatur percakapan,  informasi  yang  secara  implisit  pada  iklan  dapat  dijelaskan  secara
lebih rinci. Tentu saja dengan mempertimbangkan konteks yang selalu mendasari tuturan. Berikut adalah hasil penelitian yang berdasarkan pada data-data yang ada.
Dari data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan ke dalam klasifikasi fungsi bahasa yang dikemukakan oleh M.A.K Halliday.
1. Fungsi Bahasa M.A.K Halliday
Tabel klasifikasi data berdasarkan teori M.A.K Halliday
No. Fungsi Bahasa
Menurut Teori M.A.K. Halliday
Jumlah data yang memenuhi
fungsi bahasa dari 32 data
Persentase dari
100
1. Fungsi instrumental direktif
13 40,625
2. Fungsi representasional deklaratif
14 43,75
3. Fungsi interaksional ekspresif
10 31,25
4. Fungsi personal
8 25
commit to user
5. Fungsi heuristik interpretasi
4 12,5
6. Fungsi regulatoris
4 12,5
7. Fungsi imajinatif
4 12,5
Tabel I.1 Dari tabel I.1 tersebut diketahui bahwa fungsi bahasa yang paling dominan
adalah  fungsi  representational  atau  fungsi  deklaratif.  Sejumlah  43,75  atau  14 data  menunjukkan  bahwa  fungsi  ini  lebih dominan dari  fungsi  bahasa  yang  lain.
Fungsi representational yakni bahasa yang berfungsi untuk membuat pernyataan- pernyataan,  menyampaikan  fakta  maupun  pengetahuan,  menjelaskan  realitas
sebenarnya seperti yang dialami oleh manusia. Hal senada juga pernah dikatakan oleh  Tarigan  1986:  6  yang  mengatakan  bahwa  bahasa  berfungsi  untuk
merepresentasikan  sesuatu.  Dengan  kata  lain  bahasa  pada  iklan  PT  Unilever berusaha  mendeskripsikan  produk  dengan  jelas  tetapi  menggunakan  kata-kata
yang  singkat  dan  tentunya  dengan  dukungan  fakta  yang  ada.  Berikut  ini  adalah data yang mengandung fungsi representasi.
Data No.21 : Kecap Bango versi lingkaran cinta
Dialog :
Anak : aku sayang sekali sama mama
Ibu : oya
Anak : iya, sayangku sebesar ini, kalau mama?
segini... Announcer
: cukup sekecil ini untuk cinta sepenuh hati Baru...Bango kemasan dua ribu karena rasa tak pernah bohong
Data No.5 : Rinso anti Noda versi Titi DJ dan anaknya
Dialog :
Anak dan ibu   : dada Anak                : gantian kita bantuin ayah yuk bu
Anak                : ayah pasti suka Ibu
: tapi baju kamu enggak Anak                : hehe
Announcer       : baru Rinso anti noda dengan tenaga pengangkat noda mengangkat noda membandel saat direndam
Anak                : bajuku? Ibu
: tenang kan ada Rinso Announcer
: sekali kucek noda beres
commit to user
Ayah : siapa yang ngerjain?
Announcer : Rinso membersihkan paling bersih
Announcer : berani kotor itu baik
Data nomor 21 termasuk dalam fungsi representatif sebab announcer ingin menyampaikan bahwa walaupun hanya dengan kecap Bango yang berukuran kecil
namun  benar-benar  dapat  menarik  rasa  cinta  dari  penggemar  citarasa  kecap. Selanjutnya  pada  data  nomor  5,  produsen  ingin  memberitahu  konsumen  bahwa
Rinso  benar-benar  menggunakan  teknologi  yang  mampu  mengangkat  noda.  Hal ini  dibuktikan  dengan  dukungan  kemasan  dan  informasi  yang  disampaikan
melalui tayangan  iklan di televisi. Selain  itu produsen  juga  menyajikan  beberapa fakta  menarik  mengenai  produk  yang  dapat  dilihat  di  situs  resmi
http:www.rinso.co.id. Selanjutnya  fungsi  instrumental  berada  diurutan  kedua  setelah  fungsi
representational. Tabel
menunjukkan bahwa
sebanyak 40,625
data menunjukkan  bahwa  dialog  iklan  PT  Unilever  memenuhi  fungsi  tersebut.  Yang
dimaksud dengan fungsi instrumental adalah bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu kondisi dan menyebabkan terjadinya suatu peristiwa tertentu. Dalam istilah
linguistik hal ini lebih dikenal dengan perintah atau imperatif. Dari tabel tersebut diketahui  bahwa  sebanyak  13  data  iklan  menggunakan  kalimat  atau  dialog  yang
bersifat imperatif baik kepada konsumen ataupun antar pemeran dialog iklan. Data berikut  menunjukkan  tindakan  komunikatif  yang  bersifat  menyuruh  sehingga
menghasilkan kondisi tertentu.
Data No.16 : Pepsodent versi ayo perbaiki
Dialog :
Ayah : bisa bantu ayah memperbaikinya
commit to user
Anak : ayo kita perbaiki
Announcer : penting untuk memperbaiki sebelum kerusakan membesar
sama seperti gigi anak Ibu
: ayo kita perbaiki Announcer
:  pepsodent  baru  memberikan  kalsium  lima  puluh  persen lebih  banyak  dan  bantu  perbaiki  ubang  kecil  tak  kasat  mata  sebelum  jadi
gigi berlubang Anak
: ayo kita perbaiki Pepsodent pasta gigi nomor satu paling banyak dipakai dan dipercaya dokter
gigi di indonesia
Data No.18 : Iklan Royko
Dialog :
Anak – anak : tiga empat lima enam
Ibu : yuk makan siang yuk
hahaha Anak - anak
: makan makan ma Ibu
: sayur sayur buatanku pasti bikin mereka ketagihan
Royko kaldu ayam, dari bumbu rasa ayam dan rempah rempah pilihan Ibu
: hmm... anak –anak
: hmmm enak Announcer
: Royko kaya rasa Royko kaya rasa kaya selera
Data  nomor  16  dan  juga  data  nomor  18  termasuk  dalam  fungsi instrumental karena bahasa digunakan untuk mengajak seseorang agar melakukan
sesuatu.  Pada  data  nomor  16,  produsen  menggunakan  kata  ‘ayo’  sebagai  kata yang  bersifat  mengajak.  Menurut  KBBI  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  kata
‘ayo’  merupakan  kata  seru  untuk  mengajak  atau  memberikan  dorongan; sedangkan  pada  data  nomor  18  produsen  menggunakan  kata  ‘yuk’  sebagai  kata
yang  bersifat  menyuruh.  Dalam  KBBI,  kata  ‘yuk’  merupakan  kata  seru  untuk mengajak; sama halnya pada kata ‘ayo’.
Selanjutnya  adalah  fungsi  interaksional  atau  ekspresif.  Fungsi  ini  berada diurutan ketiga dari fungsi yang lainnya. Data menunjukkan bahwa lebih dari tiga
puluh  persen  berada  pada  fungsi  ini.  Halliday  menyebutnya  dengan  istilah  the
commit to user
interactional  function.  Dalam  hal  ini  bahasa  berfungsi  untuk  menjamin keberlangsungan  komunikasi  dan  menjalin  suatu  interaksi  sosial.  Dalam  proses
interaksi tersebut tentu saja diperlukan pengetahuan  yang cukup  mengenai  logat, jargon, lelucon sebagai bumbu komunikasi. Data yang mengandung fungsi bahasa
ini adalah sebagai berikut.
Data No.24 : Iklan Pepsodent versi Ksatria Malam
Dialog :
Announcer :  Pepsodent  mempersembahkan  sikat  gigi  malam  bersama
ayah Adi dan Dika Ayah
: tau ndak? Ksatria malam ndak bisa ngalahin monster yang makanin gigimu dimalam hari
Dika : yang bener yah?
Ayah : Bener...tapi kamu bisa bantu ngalahin mereka
Dika : oke aku kalahin semuanya
Ayah : ayo sikat giginya...wua
Dika : ayah topengnya mana?
Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent
Data No.29 : Iklan Royko versi magcess
Dialog :
Pembawa acara  : lomba masak segera dimulai Ibu 1                   : Tenang...
Announcer        : kalau masak dengan Royko Ebi pasti terasa nikmatnya...paduan ebi istimewa dan bumbu komplitnya ciptakan cita rasa
manis, asin, gurih Ibu 2                  : Manis
Ibu 3                  : Asin Ibu 4                   : Gurih
Ibu 3                  : Magcess... Ibu – ibu            : Magcess?
Ibu 3                  : manis asin gurih nya mag cess Announcer         : Royko ebi..manis, asin, gurihnya...cess
Pada  data  nomor  23  tampak  sekali  bahwa  ayah  Adi  sedang  berusaha berkomunikasi  dengan  Dika  melalui  tuturan  yang  bersifat  lelucon  sebagai
commit to user
komunikasi.  Lelucon  ini  terdapat  pada  kalimat  yang  digaris  bawah.  Ayah  Adi menakut  nakuti  Dika  dengan  penggunaan  kata  ‘monster’  yang  dapat
menggerogoti  gigi.  Pada  data  nomor  29,  produsen  berusaha  mengenalkan  istilah baru  kepada  konsumen.  Istilah  tersebut  menadi  sangat  terkenal  setelah  tayangan
iklan di televisi. Istilah Magcess adalah kependekan dari manis, asin, dan gurih. Fungsi  personal  yang  lebih  dikenal  dengan  istilah  fungsi  perorangan
berada diurutan ke empat dengan presentase sebesar 25 . Fungsi ini memberikan kesempatan  kepada  pembicara  untuk  mengekspresikan  perasaan,  emosi  pribadi,
serta  reaksi  yang  mendalam.  Dalam  hal  ini  bahasa  yang  dipakai  untuk berkomunikasi  biasanya  menunjukkan  kepribadian  seseorang.  Dari  bahasa  yang
dipakai  tersebut  maka  akan  diketahui  apakah  seseorang  sedang  sedih,  gembira, marah  dan  sebagainya.  Contoh  data  yang  termasuk  dalam  fungsi  perorangan
adalah sebagai berikut.
Data No.21 : iklan kecap Bango
Dialog :
Anak : aku sayang sekali sama mama
Ibu : oya
Anak : iya, sayangku sebesar ini, kalau mama?
segini... Announcer
: cukup sekecil ini untuk cinta sepenuh hati Baru...Bango kemasan dua ribu karena rasa tak pernah bohong
Pada  data  nomor  21  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  sang  anak  sedang mengungkapkan  perasaannya  yakni  perasaan  gembira.  Perasaan  senang  maupun
gembira  termasuk  kedalam  fungsi  personal  sebab  sang  anak  mencoba mengkspresikan  diri  mengenai  rasa  sayangnya  terhadap  ibu.  Dengan
pengungkapan  rasa  gembira  ini  diharapkan  konsumen  merasa  tertarik  dan penasaran denga iklan tersebut.
commit to user
Fungsi  heuristik  the  heuristic  function  melibatkan  penggunaan  bahasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan mempelajari seluk
beluk  lingkungannya.  Fungsi  ini  lebih  bersifat  pertanyaan  yang  biasanya memerlukan  suatu  jawaban.  Kalimat  pertanyaan  yang  sering  digunakan  adalah
diawali dengan kata ‘apa’, ‘siapa’ , dan ‘bagaimana’.  Fungsi ini berada diurutan kelima  dengan  presentase  sebesar  12,5.  Hal  ini  disebabkan  karena  hanya
beberapa  iklan  yang  menggunakan kalimat pertanyaan.  Kalimat pertanyaan  yang digunakan  adalah  bersifat  penekanan  terhadap  suatu  prduk  yang  diiklankan.
Berikut ini adalah data yang menunjukkan fungsi tersebut.
Data No.3 : Sariwangi versi ultah
Dialog :
Ibu     : ultahku sekarang ayah nyiapin apa ya? Ibu     : yah...
Ayah  : hum? Ibu     : kelupaan sesuatu gak?
Ayah  : oiya...lupa buang sampah Ibu    : kok malah itu yang diinget
Ayah : mungkin ada cara yang lebih jelas buat ngingetin ayah Ibu    : ngeteh yuk...ayah inget kan nanti malem ada bola di tv
Ayah : masa ayah lupa Ibu    : kalau gitu ayah inget kan lagu ulang tahun kayak gimana?
Ayah : selamat ulang tahun ayah ucapkan ibu tersenyum
Data No.8 : Iklan Pepsodent versi monster
Dialog :
Introduction : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama
Ayah Adi dan Dika Dika
: yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi? Ayah
: soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula
yang..wuaaaa Ibu
: ini kan kostum hula hula Dika Closing
: sikat gigi pagi dan malam bersama Pepsodent
commit to user
Data nomor 3 diatas dikategorikan sebagai fungsi heuristik karena fungsi ini lebih  bersifat  pertanyaan  yang  biasanya  memerlukan  suatu  jawaban.  Pada  data
nomor  8,  Dika  ingin  mengetahui  mengapa  dirinya  harus  menyikat  giginya dimalam  hari.  Pertanyaan  ini  memerlukan  jawaban  dan  penjelasan  dari  ayah.
Penjelasan  dari  jawaban  tersebut  diharapkan  dapat  menambah  informasi  atau pengetahuan seseorang.
Fungsi  regulatoris  atau  fungsi  regulasi  berfungsi  sebagai  pengawas, pengendali,  atau  pengatur  peristiwa  atau  berfungsi  untuk  mengendalikan  atau
mengatur  orang  lain.  Fungsi  ini  jarang  digunakan  oleh  PT  Unilever  dan  hanya menduduki  peringkat  keenam  karena  konsumen  lebih  memilih  iklan  yang
berorientasi  kepada  ‘fakta’  daripada  sekedar  ‘ajakan’  untuk  membeli  suatu produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada data iklan Pepsodent berikut ini.
Data No.16 : Pepsodent versi ayo perbaiki
Dialog :
Ayah : bisa bantu ayah memperbaikinya
Anak : ayo kita perbaiki
Announcer : penting untuk memperbaiki sebelum kerusakan membesar
sama seperti gigi anak Ibu
: ayo kita perbaiki Announcer
:  pepsodent  baru  memberikan  kalsium  lima  puluh  persen lebih  banyak  dan  bantu  perbaiki  ubang  kecil  tak  kasat  mata  sebelum  jadi
gigi berlubang Anak
: ayo kita perbaiki Pepsodent pasta gigi nomor satu paling banyak dipakai dan dipercaya dokter
gigi di indonesia
Data  nomor  16  termasuk  dalam  fungsi  regulatoris.  Dalam  iklan  tersebut ibu  mengajak  anak  untuk  menyikat  giginya  sebelum  terjadi  kerusakan.  Fungsi
regulatoris  sangat  jarang  ditemukan  dalam  dialog  iklan  karena  memberikan dampak  yang  kurang  baik  terhadap  hasil  penjualan.  Hal  ini  terjadi  karena
commit to user
konsumen  akan  beranggapan  bahwa  merekalah  yang  berhak  memilih  produk, bukan produsen yang ‘seolah-olah’ memaksa konsumen membeli produk.
Fungsi  imaginatif  the  imaginative  function  berfungsi  sebagai  pencipta sistem, gagasan, atau kisah imaginatif. Fungsi imaginatif berada diurutan terakhir
dibandingkan  fungsi  bahasa  yang  lain  karena  produsen  jarang  menggunakan model  iklan  kartun  atau  dongeng.  Segmen  kartun  dan  dongeng  tidak  dapat
menembus  semua  lapisan  masyarakat.  Oleh  karena  itu  produsen  jarang menggunakan  iklan  dengan  fungsi  ini.  Fungsi  imaginatif  biasanya  untuk
mengisahkan  cerita,  dongeng,  lelucon.  Singkat  kata,  dengan  menggunakan  kata- kata  manusia  bebas  berimajinasi.  Salah  satu  iklan  yang  menerapkan  fungsi  ini
adalah iklan Pepsodent.
Data No.8 : Iklan Pepsodent versi monster
Dialog :
Introduction : Pepsodent mempersembahkan sikat gigi malam bersama
Ayah Adi dan Dika Dika
: yah mengapa sih setiap malam kita harus sikat gigi Ayah
: soalnya pas malam hari monster dimulutmu itu menggerogoti gigi kamu dan berubah jadi item, ada monster hula hula
yang...wuaaaa Ibu
: ini kan kostum hula hula Dika Closing
: sikat gigi pagi dan malam bersama pepsodent
Data No.24 : iklan Pepsodent versi Ksatria Malam
Dialog :
Announcer :  Pepsodent  mempersembahkan  sikat  gigi  malam  bersama
ayah Adi dan Dika Ayah
: tau ndak? Ksatria malam ndak bisa ngalahin monster yang makanin gigimu dimalam hari
Dika : yang bener yah?
Ayah : Bener...tapi kamu bisa bantu ngalahin mereka
Dika : oke aku kalahin semuanya
Ayah : ayo sikat giginya...wua
commit to user
Dika : ayah topengnya mana?
Announcer : Sikat gigi pagi dan malam dengan Pepsodent
Data  nomor  8  dan  data  nomor  24  memiliki  kemiripan  karena  keduanya adalah  iklan  pasta  gigi  merk  Pepsodent.  Iklan  tersebut  termasuk  kedalam  fungsi
imaginatif  yakni kuman diandaikan  sebagai  monster yang  bisa  dikalahkan  hanya dengan  menyikat  gigi  secara  teratur.  Kata  ‘kuman’  sebenarnya  adalah  ‘bakteri
kecil’  sedangkan  ‘moster’  adalah  ‘makhluk  yang  besar’.  Kedua  kata  tersebut sebenarnya  berlawanan  namun  oleh  produsen  justru  disepadankan.  Bagi  anak-
anak,  pembuatan  iklan  yang  mengandung  fungsi  imaginatif  berpengaruh  besar dalam  mempengaruhi  pola  pikir  mereka  sebab  dunia  anak  anak  adalah  dunia
imaginatif dan kreatif.
2. Maksim Percakapan
Seperangkat  prinsip  kerjasama  yang  terdiri  dari  empat  maksim  utama dapat digunakan  sebagai parameter dalam  memahami  makna  iklan. Sejauh  mana
produsen  memberikan  informasi  yang  benar  dan  akurat  kepada  produsen  dapat diketahui dengan  mengunakan dengan  maksim  ini. Berikut  ini  adalah tabel  yang
menunjukkan  frekuensi  kemunculan  data  berdasarkan  klasifikasi  yang menggunakan teori Grice mengenai maksim percakapan.
commit to user
Tabel klasifikasi data berdasarkan teori Grice
No. Maksim Percakapan
Menurut Teori Grice Jumlah data
yang memenuhi
maksim dari 32 data
Persentase
dari 100
1. Maksim kuantitas
informative ness -
memberikan informasi yang seinformatif mungkin
24 75
2. Maksim kualitas
truthfulness -
efektif -
informatif 26
25 81,25
78,125 3.
Maksim hubungan relation
- relevan
25 78, 125
4. Maksim cara
clearness -
menghindari ungkapan yang tidak jelas
- menghindari kata ambigu
- singkat  dan  tidak  bertele-
tele -
teratur 22
22 25
25 68, 75
68, 75 78, 125
78, 125
Tabel II.1 Melalui  tabel  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  sebanyak  81,25    dari
keseluruhan data  memenuhi  maksim kualitas karena percakapan  yang digunakan dalam  dialog  iklan  sangatlah  efektif  dalam  memberikan  informasi  kepada
konsumen  sehingga  konsumen  tertarik  terhadap  apa  yang  sedang  diiklankan. Kemudian  sebanyak  78,125    dari  data  memenuhi  maksim  relevansi  karena
commit to user
dialog antar pemeran tokoh pada  iklan  menunjukkan ketekaitan antara  kata yang satu dengan kata yang lain. Maksim cara hanya menempati posisi terakhir dengan
68,75  karena produsen menggunakan ungkapan yang tidak jelas dan seringkali bermakna  ambigu.  Karena  bersifat  ambigu,  makna  iklan  menjadi  rancu  dan
menimbulkan multitafsir. Menciptakan  bahasa  iklan  yang  kreatif  sehingga  mengena  dan  dapat
diterima oleh masyarakat dapat menciptakan peluang untuk lebih banyak menjual produk  dan  jasa  dalam  jangka  waktu  yang  relatif  lama.  Selain  itu,  akan  terjadi
peningkatan  nilai dari brand image  pada produk perusahaan di dalam kehidupan masyarakat.  Mengenai  penggunaan  bahasa  iklan,  Grice  pada  tahun  1967
mengemukakan kaidah yang mencakup peraturan tentang efektifitas dan efesiensi suatu  percakapan.  Kaidah  tersebut  meliputi  dua  hal,  yaitu  a  prinsip  kerjasama
dan b maksim percakapan. Selanjutnya Grice 1975 menegaskan bahwa dalam semua  komunikasi  ada  persetujuan  umum  antara  penutur  dan  pendengar  yang
disebut dengan prinsip kerjasama. Empat maksim sebagai kaidah untuk mengefektifkan dan mengefisienkan
komunikasi  yang  dikemukakan  oleh  Grice  dalam  Leech,  1983:  11-12  adalah sebagai  berikut  yaitu  1  maksim  kuantitas  maxim  of  quantity,  memberi
informasi  sesuai  yang  diminta;  2  maksim  kualitas  maxim  of  quality, menyatakan  hanya  yang  menurut  kita  benar  atau  cukup  bukti  kebenarannya;  3
maksim relasi maxim of relation,  memberi  sumbangan  informasi  yang relevan; dan  4  maksim  cara  maxim  of  manner,  menghindari  ketidakjelasan
pengungkapan,  menghindari  ketaksaan,  mengungkapkan  secara  singkat, mengungkapkan secara beraturan.
commit to user
Berkaitan  dengan  prinsip  kerjasama  Grice  di  atas  maka  konsumen  akan berpedoman bahwa produsen dalam berkomunikasi tentunya mengikuti maksim di
atas. Apabila ada tanda-tanda bahwa maksim tidak diikuti, maka konsumen harus segera memutuskan bahwa ada sesuatu di balik apa yang dikatakan oleh produsen,
dan  apabila  suatu  ucapan  mempunyai  makna  di  balik  apa  yang  dikatakan,  maka ucapan  itu  mempunyai  implikatur.  Dan  di  dalam  implikatur  terdapat  tujuan
tertentu. 1.
Maksim Kualitas Lebih  dari  delapan  puluh  persen  dialog  pada  iklan  tersebut  memenuhi
maksim  kualitas.  Ini  berarti  bahwa  informasi  yang  disampaikan  oleh  PT Unilever  sesuai  dengan  kenyataan  dan  disertai  dengan  riset  atau  bukti  nyata.
Maksim percakapan ini mewajibkan setiap peserta percakapan mengatakan hal yang  sebenarnya.  Maksim  kualitas  adalah  maksim  yang  menjelaskan  bahwa
peserta tuturan harus memberikan informasi yang sesuai dengan fakta. Dengan menerapkan  maksim  kualitas  dalam  prinsip  kerjasama  Grice,  produsen
diharapkan  dapat  menyampaikan  sesuatu  keadaan  ataupun  informasi  yang benar-benar  nyata  dan  sesuai  dengan  fakta  yang  sebenarnya  dalam  aktifitas
beriklan.  Tuturan  yang  tidak  didasarkan  pada  kenyataan  dan  tidak  ada dukungan
data yang
jelas, konkrit,
dan serta
tidak dapat
dipertanggungjawabkan, maka dianggap melanggar maksim kualitas. Seperti  dapat  dilihat  pada  Tabel  III.1,  PT  Unilever  melalui  iklan
Sarimurni memenuhi maksim kualitas karena produsen memberikan informasi yang  sebenarnya  dan  berdasarkan  pada  bukti  yang  ada.  Bukti  yang  dimaksud
commit to user
adalah  pada  istilah  ‘osmo  filter’ yang  terdapat  dalam  kemasan  teh  Sarimurni.
Osmo  Filter  adalah  suatu  teknologi  yang  digunakan  untuk  menyimpan kesegaran  rasa  dan  aroma  daun  teh  alami,  sehingga  tetap terjaga  keasliannya.
Pori-pori  yang  terdapat  pada  osmo  filter  ini  akan  menyaring  dan  melepaskan hanya kandungan teh yang baik untuk menghasilkan teh jernih, dengan warna
cerah.Walaupun  istilah-istilah asing tersebut 100 terlarang untuk digunakan. Apabila  digunakan  dengan  tidak  berlebihan  maka  kata  tersebut  justru  bisa
meningkatkan kepercayaan pemirsa.
Nama Iklan Dialog Iklan
Sari Murni Ayah, adik, dan kakak   : huh...
Ibu            : semangatkan pagi dengan Sari Murni Adik         : wah putih murni...bentuknya bundar
Ibu                 :  iya...ada  osmo  filternya  untuk  sari  teh pilihan, rasa dan aromanya lebih...
Ibu  bernyanyi            :  ini  kantong  teh  bundar Sarimurni
Adik, kakak, ayah   : yang rasanya enak sekali Ayah bernyanyi    : semua suka aromanya nikmat
bikin kita jadi semangat Tabel III.1
2. Maksim Kuantitas
Tabulasi  data  menunjukkan  bahwa  75  persen  data  memenuhi  maksim kuantitas.  Dalam  maksim  kuantitas,  produsen  diharapkan  dapat  memberikan
informasi  yang  benar-benar  memadai,  dirasa  cukup,  dan  dipandang  seinformatif mungkin  kepada  konsemen.  Dengan  kata  lain  dapat  diartikan  bahwa  informasi
atau  pesan  yang  diberikan  oleh   produsen  tutur  harus  layak  dan  tidak  boleh berlebihan  dan  harus  sesuai  dengan  apa  yang  ditanyakan  atau  dibutuhkan
konsumen.  Bagian  bagian  yang  sama  sekali  tidak  mengandung  informasi  yang sungguh-sungguh diperlukan bagi konsumen, dapat dikatakan tidak sesuai dengan
commit to user
maksim kuantitas dalam prinsip kerja sama Grice. Contoh data pada iklan adalah sebagai berikut.
Nama Iklan Dialog Iklan
Sariwangi versi bocor
Ibu     : ayah di dapur ada yang bocor... bisa tolong dibenerin?
Ayah  : bisa... beres deh Ibu     : hum..hum...mungkin aku kurang jelas kasih tau
nya Ibu     : ngeteh yuk...
Ayah  : yuk... Ibu     : tik tik tik ada yang bocor cobalah tengok
Ayah  : ya ampun...aku benerin sekarang ya? Ibu     : nanti dulu lah
Ayah  : malu...
Tabel IV.1 Dialog  antara  ayah  dan  ibu  tersebut  memenuhi  maksim  kuantitas.
Pertanyaan  ibu  ‘ayah  didapur  ada  yang  bocor;  bisa  tolong  dibenerin?’  dapat dijawab  dengan  ayah  dengan  tuturan  ‘bisa...beres  deh’.  Informasi  yang  diminta
oleh  ibu  diberikan  oleh  ayah  sesuai  dengan  pertanyaan  dan  tidak  berlebihan. Untuk  meyakinkan  ibu, ayah  menjawab dengan kata ‘bisa’ dan kemudian diikuti
ungkapan ‘beres deh’. 3.
Maksim Relevansi Maksim  relevansi  mengharuskan  setiap  peserta  percakapan  memberikan
kontribusi yang relevan dengan masalah pembicaraan. Brown and Yule 1983: 86 meatakan bahwa “One way of solving this problem is to translate the maxim ‘be
relevant’ into a more practically useful form as ‘make your contribution relevant in terms of the existing topic framework.” Satu cara untuk memecahkan masalah
ini  adalah  dengan  menerjemahkan  maksim  hubungan  dalam  sebuah  bentuk
commit to user
sederhana  yang  berguna  yakni  buatlah  kontribusi  sesuai  dengan  kerangka  topik yang sedang dibicarakan.
Dalam menghasilkan tuturan yang kooperatif dengan maksim relevansi ini produsen  melaui  percakapan  dalam  iklannya  harus  memberikan  kontribusi  atau
tanggapan  yang  relevan  dengan  topik  yang  sedang  digunakan.  Sebuah  tuturan dapat  dikatakan  melaksanakan  maksim  relevansi  apabila  antara  tuturan  dengan
respons yang diberikan sesuai.
Nama Iklan Dialog Iklan
Iklan Lifebuoy bodywash
Anak : yuu...ciat ciat ciat
Mama : ayo cepet mandi
Anak : eh mama
Mama : oke deh nggak ngintip deh
Anak : mandi sendiri ya
Mama :  hmm  memang  sudah  saatnya  mandi
sendiri...digosok ya
mukanya...belakang kuping...punggungnya juga ya...
Lifebuoy  bodywash  membersihkan  kuman  dan  kotoran bahkan dari bagian tubuh yang sulit di jangkau
Ayah
: bersih juga Anak
: aku ke sekolah sendiri ya pa Lifebuoy bodywash
Tabel V.1 Pada  tabel  V.1  diketahui  bahwa  dialog  tersebut  memenuhi  maksim
relevansi  sebab  dialog  antar  kalimat  menunjukkan  adanya  hubungan.  Hubungan ini  dapat  dilihat  dari  kata  ‘mandi’,  ‘punggung’,  ‘gosok’,  ‘kuman’,  ‘tubuh’  dan
‘sabun  merk  Lifebuoy’.  Rangkaian  kata  tersebut  merupakan  satu  kesatuan  yang menghubungkan antara inti pesan satu dengan inti pesan yang lain. Dalam hal ini
sabun  merk  Lifebuoy  digunakan  untuk  membersihkan  bagian  tubuh  yang  kotor karena mengandung kuman.
commit to user
4. Maksim Pelaksanaan
Bila  dikaitkan  dengan  maksim  pelaksanaan,  maka  PT  Unilever  sebagai produsen  diharuskan  menyampaikan  informasi  yang  jelas,  tidak  taksa  dan  tidak
berlebih-lebihan  serta  runtut.  Dengan  maksim  ini,  konsumen  juga  diharuskan menafsirkan  kata-kata  yang  digunakan  oleh  produsen  melalui  iklannya
berdasarkan  konteks-konteks  pemakaiannya.  Maksim  pelaksanaan  memiliki beberapa faktor yang harus dipenuhi yaitu yang pertama adalah berbicara dengan
jelas. Produsen hendaknya mengupayakan tuturan yang jelas, dapat didengar dan mempunyai  maksud  yang  jelas  pula.  Kedua  adalah  menghindari  makna  taksa.
Penggunaan makna taksa dalam maksim ini berarti tidak kooperatif. Ketiga yaitu pembicaraan  yang  panjang  lebar  dan  berlebihan  untuk  menyampaikan  maksud
yang  sedikit harus dijauhi. Berbicara secara singkat justru di sarankan dalam  hal ini.
Keempat  adalah  ketertiban  dan  keteraturan  tuturan.  Suatu  tuturan  dalam maksim  ini  dikatakan  bersifat  kooperatif  ketika  tersusun  teratur  dan  tertib
berdasarkan urutan kejadian apa yang dituturkan.
Nama Iklan Dialog Iklan
Iklan kecap Bango
Rita                   : Nek... masuk yuk Nenek               : Siapa ya?
Rita                   : Rita ...cucu nenek Nenek               : Rita? Rita siapa ya?
Announcer        : selalu ada kesepenuh hatian dalam hidup dan dalam masakan seperti kecap Bango yang
dibuat sepenuh hati dengan bahan pilihan untuk kelezatan yang terasa ke   hati
Nenek               : Hmm..ini resep yang pernah nenek ajarin kan?Rita?
Announcer        : Karena rasa tak pernah bohong
Tabel VI.1 Pada  Tabel  VI.1  diketahui  bahwa  dialog  tersebut  memenuhi  maksim
pelaksanaan  sebab  Rita  menyampaikan  informasi  yang  jelas.  Dia  menjawab
commit to user
pertanyaan  nenek  bahwa  dia  adalah  benar-benar  Rita  cucu  nenek.  Namun  pada dialog  setelahnya,  tidak  dijelaskan  lebih  rinci  apakah  informasi  yang  diberikan
Rita benar-benar akurat.
4.2. Pembahasan