dan Hadianto, 2001:65. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham.
Hasil pengujian ROE ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Venusita 2013 yang menyatakan ROE berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham. ROE yang semakin besar dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba bersih dengan
persentase yang tinggi dari pendapatan operasionalnya, sehingga akan dapat menarik minat investor untuk menanamkan modal di perusahaan tersebut. Begitu
juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Widjanarko 2011 dimana hasilnya mampu membuktikan bahwa ROE berpengaruh positif signifikan terhadap return
saham. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susilowati dan Turyanto 2011 yang menyatakan ROE berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap return saham begitu pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistyandito dan Hakim 2013. Adanya perbedaanketidakkonsistenan penelitian
ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan karakteristik perusahaan yang dijadikan objek oleh peneliti sebelumnya.
b. Pengaruh Debt to equity ratio DER terhadap return saham
Hasil pengujian pada variabel struktur modal yang diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio DER, menunjukkan bahwa DER
berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan wholesale dan retail trade yang terdaftar di BEI tahun 2008
–2011. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Anik dan Indriana 2012 menyatakan DER berpengaruh positif namun tidak
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio hutang perusahaan dapat memprediksi turunnya tingkat
return saham. Sebaliknya, semakin rendah rasio hutang perusahaan dapat digunakan untuk memprediksi meningkatnya tingkat return saham. Hal ini
disebabkan karena adanya pertimbangan yang berbeda dari para investor dalam memandang DER.
Beberapa investor memandang DER sebagai besarnya tanggung jawab perusahaan terhadap pihak ketiga yaitu kreditor yang memberikan pinjaman
kepada perusahaan, sehingga semakin besar nilai DER akan
semakin memperbesar tanggungan perusahaan. Namun untuk beberapa investor lainnya
memandang bahwa perusahaan yang tumbuh pasti akan memerlukan hutang sebagai dana tambahan untuk memenuhi pendanaan perusahaan. Perusahaan yang
tumbuh akan memerlukan banyak dana operasional yang mungkin tidak dapat dipenuhi dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Perbedaan pandangan
tersebut menyebabkan kurang signifikannya pengaruh DER terhadap return. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susilowati dan Turyanto 2011
mampu membuktikan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan return saham. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermawan 2012,
Sugiarto 2010, kose 2011 dan Arista dan Astohar 2012 membuktikan bahwa
DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.
c. Pengaruh Earning Per Share EPS terhadap return saham