dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi, karena berkaitan dengan tingkat pengembalian investasi yang akan diperoleh para pemegang saham. Menurut
Fakhruddin dan Hadianto 2001:66 rasio saham common stock ratio akan menunjukkan bagian dari laba perusahaan, deviden, dan modal yang akan
dibagikan pada tiap lembar saham. Ada beberapa jenis rasio saham diantaranya Earning Per Share EPS dan Price Book Value PBV.
2.1.6.1 Earning Per Share EPS
Sebelum melakukan investasi para investor melakukan analisis perusahaan, dengan menggunakan informasi laporan yang paling mudah
didapatkan dibanding informasi lainnya adalah informasi laporan keuangan. Dengan informasi laporan keuangan investor dapat memperkirakan berapa besar
pertumbuhan earning yang telah dicapai perusahaan terhadap jumlah saham perusahaan. EPS adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan perusahaan
kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham Fahmi, 2012:97. Menurut Kasmir 2012:207 rasio laba per lembar saham adalah rasio untuk
mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemegang saham.
EPS yang lebih tinggi akan menggambarkan prospek perusahaan lebih baik, dengan kata lain bahwa semakin tinggi nilai EPS suatu perusahaan maka
semakin baik kinerja perusahaan tersebut. Oleh karena itu para investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang mempunyai EPS lebih tinggi.
Apabila EPS suatu perusahaan dinilai tinggi oleh investor, maka hal ini akan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut cenderung bergerak naik atau
Universitas Sumatera Utara
meningkat. Dengan meningkatnya harga saham, maka return saham yang diperoleh investor juga akan semakin meningkat Sulistyandito dan Hakim, 2013.
Perbandingan antara jumlah earning laba bersih yang siap dibagikan kepada pemegang saham dengan jumlah lembar saham perusahaan, maka akan
diperoleh EPS Tandelilin, 2001:233. Perhitungan EPS dilakukan dengan
membandingkan laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan perusahaan. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
=
2.1.6.2 Price Book Value PBV
Rasio Price Book Value PBV salah satu rasio yang menunjukkan apakah harga saham atau harga pasarnya diperdagangkan di atas Overvalued atau di
bawah undervalued nilai buku saham tersebut Fakhruddin dan Hadianto, 2001:68. PBV merupakan rasio pasar yang dapat digunakan untuk mengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai buku Sugiarto, 2010. PBV
dapat menggambarkan seberapa jauh perusahaan mampu
menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan Sugiarto, 2010. Pada umumnya perusahaan yang berjalan dengan baik
mempunyai PBV diatas 1, yang menunjukkan nilai pasar lebih tinggi dari nilai bukunya. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap saham
tersebut di pasar bursa. Sedangkan Harga buku saham Book Value merupakan nilai saham berdasarkan pembukuan yang dicatat saat saham itu dijual oleh
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham atas per lembar sahamnya.
Tinggi atau rendahnya nilai dari PBV akan berdampak pada kepercayaan pasar. Semakin tinggi PBV maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan
dimata investor. Jika suatu perusahaan telah dinilai tinggi oleh investor maka akan mempengaruhi harga saham di pasar juga semakin meningkat, yang akhirnya
return saham juga akan meningkat Arista dan Astohar, 2012. Hal itu disebabkan karena PBV yang tinggi menjadi daya tarik bagi investor untuk membeli saham
tersebut, dan permintaan saham menjadi tinggi. Permintaan saham yang tinggi akan mendorong harga saham akan menjadi naik. Harga saham sangat
mempengaruhi tingkat return yang akan diperoleh para investor. Rasio ini dihitung dengan membandingan harga pasar closing price dengan nilai buku
perlembar saham, maka digunakan rumus sebagai berikut:
=
2.1.7 Size Ukuran Perusahaan