Subyek Penelitian Metode Pengumpulan Data

58

B. Setting Penelitian

Penelitian tentang Manfaat Program Kursus Kewirausahaan Desa KWD terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pembatik ini dilakukan di Desa Girilayu Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Alasan peneliti memilih tempat tersebut dikarenakan peneliti ingin melihat gambaran tentang kegiatan-kegiatan dalam program Kursus Kewirausahaan Desa KWD yang salah satunya adalah membatik, apakah di dalam pelaksanaan kegiatan program Kursus Kewirausahaan Desa KWD memiliki manfaat terhadap kesejahteraan masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

C. Subyek Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 1990: 119, subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena subyek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh dan memiliki cukup informasi tentang fokus penelitian. Sumber data dapat berupa orang, benda gerak, atau proses tertentu. Subyek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu subyek penelitian dipilih dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang akan diteliti, atau mungkin sebagai pemimpin sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objeksituasi sosial yang diteliti Sugiyono, 2013: 218- 219. 59 Subyek sasaran penelitian ini adalah pengelola dan tutor program Kursus Kewirausahaan Desa KWD di Desa Girilayu serta warga belajar program Kursus Kewirausahaan Desa KWD khususnya masyarakat pembatik di desa Girilayu. Pemilihan subyek memerlukan pertimbangan lain yaitu waktu yang dimiliki oleh subyek apabila peneliti membutuhkan informasi untuk pengumpulan data dan menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya mengenai Manfaat Program Kursus Kewirausahaan Desa KWD terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pembatik Desa Girilayu Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Wiraatmaja 2005: 122 menyatakan bahwa pada dasarnya ada empat cara mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu observasi, wawancara, dokumen, dan materi audio-visual. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian. Observasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Observasi langsung dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama 60 objek yang diselidikinya Handari Nawawi, 2007: 106. Pencatatan hasil observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Beberapa alasan mengapa dilakukannya observasi dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1 Didasarkan pada penelitian pengamatan langsung. 2 Dapat memungkinkan melihat dan mengamati sendiri secara langsung sehingga dapat mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi. 3 Peneliti dapat mencatat perilaku dan situasi yang berkaitan dengan proporsional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data. 4 Mencegah dengan terjadinya bias di lapangan. 5 Peneliti mampu memahami situasi di dalam kegiatan. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang lebih lengkap tentang manfaat program Kursus Kewirausahaan Desa KWD terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pembatik desa Girilayu secara mendalam dan terperinci, sehingga pengamatan dapat dilaksanakan dengan menggunakan observasi partisipan dan non partisipan. Kedua hal tersebut dapat membantu peneliti dalam memperoleh data secara partisipan dengan ikut terlibat dalam kegiatan maupun non partisipan terutama ketika peneliti melewatkan kegiatan yang berlangsung. 2. Wawancara Metode pengumpulan data dengan wawancara adalah alat pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada sumber 61 data atau informan untuk memperoleh data yang tepat secara langsung dari informan. Menurut Moleong 2012: 186, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yakni pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara interviewer. Secara prinsipil wawancara harus dilakukan secara terbuka, berdasarkan pedoman, mendalam, direncanakan, dan dipersiapkan, dikondisikan dalam suasana terbuka, nyaman, mudah, dan pantas untuk dikomunikasikan Afifuddin dan Saebani, 2009: 132. Wawancara dilakukan peneliti untuk menggali sebanyak mungkin data yang berkaitan dengan manfaat program Kursus Kewirausahaan Desa KWD terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pembatik desa Girilayu dengan subyek penelitian. Pada penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan program Kursus Kewirausahaan Desa KWD. Wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui: 1 Bagaimana manfaat program Kursus Kewirausahaan Desa KWD terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pembatik? 2 Apa faktor pendukung dan penghambat program Kursus Kewirausahaan Desa KWD terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pembatik? 62 3. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 206, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Metode dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data. Karena dalam banyak hal, dokumen sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan Moleong, 2012: 217. Data dokumen dalam penelitian ini digunakan sebagai pendukung data yang peneliti peroleh, baik dalam bentuk melihat, mencatat ataupun mengabadikan gambar untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk merekam data yang dapat digunakan sebagai bukti tertulis maupun gambar, melalui dokumen pribadi maupun dokumen resmi mengenai kegiatan. 63 Tabel 1. Metode Pengumpulan Data. No Aspek Sumber Metode 1. Pelaksanaan program Kursus Kewirausahaan Desa KWD dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembatik di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar Pengelola, tutor, dan warga belajar. Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi 2. Manfaat program Kursus Kewirausahaan Desa KWD terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pembatik di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Pengelola, tutor, dan warga belajar. Observasi dan Wawancara 3. Faktor pendukung dan penghambat dalam program Kursus Kewirausahaan Desa KWD di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar Pengelola, tutor, dan warga belajar. Observasi dan Wawancara

E. Instrumen Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Peran Pendampingan Bidan Desa terhadap Keberhasilan Program Pengembangan Desa Siaga di Kecamatan Langsa Kota Tahun 2014

3 149 114

Persepsi Masyarakat Tentang Pengobatan Tradisional Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004

0 27 124

Efektivitas Program Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera di Desa Hutanamale Kecamaytan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 71 93

Persepsi Masyarakat Terhadap Pemakaian Gigitiruan Di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Februari 2010

3 35 78

Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi (1981-1990)

2 76 71

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

ANALISIS PROGRAM PNPM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KRAKITAN Analisis Program Pnpm Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

0 1 9

ANALISIS PROGRAM PNPM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KRAKITAN Analisis Program Pnpm Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

0 2 15

“TRADISI ZIARAH MAKAM SEBAGAI PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA GIRILAYU” (STUDI KASUS MAKAM PANGERAN SAMBERNYOWO DI ASTANA MANGADEG DESA GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR).

0 0 15

TRADISI ZIARAH MAKAM SEBAGAI PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA GIRILAYU (STUDI KASUS MAKAM PANGERAN SAMBERNYOWO DI ASTANA MENGADEG DESA GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR).

0 0 13