Karakteristik Kursus Penyelenggaraan Kursus

15 pengembangan diri, pengembangan profesi, dan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kursus dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat.

b. Karakteristik Kursus

Secara teknis operasional, kursus yang diselenggarakan oleh masyarakat mendasari program pembelajarannya atas kebutuhan dan keinginan masyarakat serta pasar tenaga kerja atau sering disebut dengan permintaan masyarakat Sihombing, 2001: 90-91. Karakteristik kursus diantaranya adalah: 1 Isi dan tujuan pendidikannya selalu berorientasi langsung pada hal-hal yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan masyarakat sesuai dengan keadaan sosial dan budaya masyarakat yang bersangkutan dan menurut keperluan, situasi, dan kondisi setempat. 2 Metode penyajian yang digunakan disesuaikan dengan kondisi warga belajar dan situasi setempat. 3 Program dan isi pendidikannya dapat lebih efektif dan efisien untuk berbagai pengetahuan fungsional yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat dan untuk pembentukan dan perkembangan pribadi. 4 Usia warga belajarnya tidak dibatasi atau tidak perlu sama pada suatu jenis atau jenjang pendidikan. 5 Jenis kelamin warga belajarnya tidak dibedakan untuk suatu jenis dan jenjang pendidikan kecuali bila kemampuan fisik, mental, tradisi atau sikapnya, dan lingkungan sosial tidak mengizinkan. 16 6 Ijazah pendidikan sekolah tidak selalu menentukan terutama dalam penerimaan warga belajar. 7 Jumlah warga belajar dalam suatu kelompok belajar tidak terbatas, dari individu sampai masa tergantung pada isi program yang dilaksanakan. 8 Jangka waktu belajar disesuaikan dengan keperluan dan tidak terlalu terikat pada prosedur yang ketat. 9 Syarat dan formasi minimal tenaga fasilitator tenaga pendidik tidak terlalu ketat. 10 Tidak diperlukan fasilitas yang mewah dan terlalu ketat persyaratannya. 11 Dapat diselenggarakan oleh perorangan, kelompok, atau badan hukum. 12 Dapat diberikan secara lisan atau tertulis. 13 Hasil pendidikannya dapat dimanfaatkan didalam kehidupan sehari- hari. 14 Dapat mencakup sebagaian besar populasi.

c. Penyelenggaraan Kursus

Kursus berperan dalam menanggulangi kemiskinan dan pengangguran, sehingga kursus memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Kursus dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal, yaitu: 1 Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP; 2 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM; 3 Sanggar Kegiatan Belajar 17 SKB; Penyelenggaraan Lembaga Pemerintah Desa; dan 4 Lembaga lain yang sejenis. Kursus sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal mempunyai kaitan yang sangat erat dengan jalur pendidikan formal. Selain memberikan kesempatan bagi warga belajar yang ingin mengembangkan keterampilan pada jenis pendidikan tertentu yang telah ada dijalur pendidikan formal juga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan pendidikan keterampilan yang tidak ditempuh pada jalur pendidikan formal. Penyelenggaraan kursus memiliki tujuan, yaitu: 1 memperluas keikutsertaan masyarakat dalam pemerataan kesempatan belajar; 2 meningkatkan mutu masyarakat melalui pendidikan; 3 meningkatkan proses belajar mengajar untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang optimal; dan 4 mempersiapkan warga belajar untuk mengembangkan diri pribadinya atau untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar Sihombing, 2001: 89. Kursus diselenggarakan untuk masyarakat dengan tidak membatasi usia, jenis kelamin, dan jumlah warga belajar disesuaikan dengan kebutuhan. Penyelenggaraan kursus harus tetap relevan dengan tujuan pendidikan nasional serta mampu memberikan konstribusi terhadap tuntutan masyarakat, penyelenggaraan kursus ini harus senantiasa mendapatkan pembinaan secara terus-menerus dan 18 berkesinambungan. Pembinaan terhadap lembaga kursus berarti membantu merencanakan, mengatur, dan mengawasi sebagai usaha meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan oleh kursus Diklusemas. Menurut Sihombing 2001: 93-94, terdapat beberapa tujuan pembinaan kursus yaitu: 1 Menyamakan pola pikir dan tindak dalam menjawab tantangan yang ada dengan berpedoman pada aturan yang berlaku; 2 Meningkatkan sistem administrasi kursus; 3 Meningkatkan kemampuan profesional dari para tenaga pengajar; 4 Meningkatkan proses pembelajaran untuk mencapai daya guna dan hasil guna secara optimal; 5 Meningkatkan mutu lulusan peserta kursus dengan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan pasar; 6 Memperluas keikutsertaan masyarakat dalam rangka turut memeratakan kesempatan belajar dan meningkatkan mutu warga belajar. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kursus diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal dengan memberikan kesempatan bagi warga belajar yang ingin mengembangkan keterampilan pada jenis pendidikan tertentu yang ditempuh maupun tidak ditempuh di jalur pendidikan formal. Penyelenggaraan kursus mendapatkan pembinaan secara terus-menerus dan berkesinambungan, pembinaan 19 yang diadakan bertujuan sebagai usaha meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan pendidikan luar sekolah dengan menyelenggarakan kursus.

d. Sasaran Kursus

Dokumen yang terkait

Peran Pendampingan Bidan Desa terhadap Keberhasilan Program Pengembangan Desa Siaga di Kecamatan Langsa Kota Tahun 2014

3 149 114

Persepsi Masyarakat Tentang Pengobatan Tradisional Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004

0 27 124

Efektivitas Program Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera di Desa Hutanamale Kecamaytan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal

0 71 93

Persepsi Masyarakat Terhadap Pemakaian Gigitiruan Di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Februari 2010

3 35 78

Masyarakat Transmigran Jawa Di Desa Hitam Ulu I, Kabupaten Sarolangun Bangko, Jambi (1981-1990)

2 76 71

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

ANALISIS PROGRAM PNPM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KRAKITAN Analisis Program Pnpm Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

0 1 9

ANALISIS PROGRAM PNPM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA KRAKITAN Analisis Program Pnpm Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.

0 2 15

“TRADISI ZIARAH MAKAM SEBAGAI PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA GIRILAYU” (STUDI KASUS MAKAM PANGERAN SAMBERNYOWO DI ASTANA MANGADEG DESA GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR).

0 0 15

TRADISI ZIARAH MAKAM SEBAGAI PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA GIRILAYU (STUDI KASUS MAKAM PANGERAN SAMBERNYOWO DI ASTANA MENGADEG DESA GIRILAYU KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR).

0 0 13