Metode Pembelajaran Modeling The Way 1 Pengertian Metode Pembelajaran Modeling The Way
35 ditentukan. Hasil dari kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai umpan balik
feedback untuk melaksanakan perbaikan dalam kegiatanpembelajaran yang berkaitan dengan materi yang digunakan,pemilihan media, pendekatan
pengajaran, dan metode dalam pembelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan
evaluasi pembelajaran merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan , mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan
informasi tentang suatu keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-
tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum. Beberapa tujuan atau fungsi evaluasi hasil belajar menurut Siregar dan
Hartini Nara 2010: 145 adalah sebagai berikut. a. Diagnostik: menentukan letak kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar, bisa
terjadi pada keseluruhan bidang yang dipelajari oleh siswa atau pada bidang- bidang tertentu saja.
b. Seleksi: mementukan mana calon siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu dan mana yang tidak dapat diterima. Seleksi dilakukan guna
menjaring siswa yang memenuhi syarat tertentu. c. Kenaikan kelas: menentukan naik atau lulus tidaknya siswa setelah
menyelesaikan suatu program pembelajaran tertentu. d. Penempatan: menempatkan siswa sesuai dengan kemampuan potensi
mereka. Instrument yang digunakan, antara lain readiness test, aptitude test,
pre-test, dan teknik-teknik observasi.
36 Permendikbud No.20 Tahun 2016 tentang standar proses dinyatakan
bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan
prosespembelajaran, dan
penilaian hasil
pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara: 1 Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan
standar proses. 2 Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan
kompetensi guru. Jenis-jenis evaluasi menurut Wina Sanjaya 2006: 187 adalah sebagai
baerikut a. Tes
Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan reliabilitas. Tes sebagai suatu alat ukur dikatakan
memiliki tingkat validitas seandainya dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki beberapa jenis, berikut jenis tes berdasarkan pelaksanaannya
1 Tes objektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan. Misalkan bentuk tes benar-salah BS, tes pilihan
ganda multiple choice, menjodohkan matching test, dan bentuk
melengkapi completion.
2 Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan bahasa secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai kemampuan nalar siswa. Melalui bahasa secara verbal,
37 penilai dapat mengetahuisecara mendalam pemahaman siswatentang
sesuatu yang dievaluasi. 3 Tes perbuatan performance adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini
cocok manakala kita ingin mengetahui kemampuan dan ketrampilan seseorang mengenai sesuatu. Contohnya memperagakan gerakan-gerakan,
mengoperasikan suatu alat, dan lain sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas evaluasi dapat digunakan untuk
menyusun graduasi kemampuan peserta didik, sehingga ada penanda simbolik yang dilaporkan kepada semua pihak. Evaluasi dilaksanakan secara
komprehensif, obyektif, kooperatif, dan efektif. Evaluasi dilaksanakan dengan berpedoman pada tujuan dan materi pembelajaran. Selain komponen-komponen
pembelajaran di atas, proses pembelajaran harus didukung dengan model pembelajaran yang sesuai.