Uji Homogenitas Pengujian Persyaratan Analisis

105 tidak terdapat perbedaan nilai pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil pengujian pretest dapat dilihat pada Lampiran 12.

2. Pengujian Hasil Posttest

Pengujian yang kedua yaitu untuk melihat kemampuan akhir posttest siswa. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan nilai posttest siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hipotesis penelitian pada pengujian data posttest sebagai berikut. H : Tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai posttest antara pembelajaran konvensional dengan metode pembelajaran modeling the way. H a : Ada perbedaan yang signifikan pada nilai posttest antara pembelajaran konvensional dengan metode pembelajaran modeling the way. Kriteria pengujian yaitu jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka H diterima, jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka H ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi 0,05 maka H diterima dan jika signifikansi 0,05 maka H ditolak. Tabel 33. Rangkuman Independent Sample T-Test Nilai Posttest Siswa Kelompok N Mean t hitung t tabel P Keterangan Kontrol 30 76,36 -4,533 2,002 0,000 H a diterima Eksperimen 30 82,43 Perhitungan t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan df = n -2 = 60 – 2 = 58. Hasil t tabel dengan signifikansi 0,05 dan df 58 adalah 2,002. Hasil uji hipotesis yaitu nilai t hitung sebesar -4,533 artinya t hitung lebih besar dari t tabel 4,533 2,002 atau -4,533 -2,002 dan signifikansi 0,000 0,05 maka H ditolak. Kesimpulannya adalah 106 terdapat perbedaan yang signifikan nilai posttest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil pengujian nilai Posttest dapat dilihat pada Lampiran 12.

3. Pengujian Efektivitas Pembelajaran

Menurut teori tuntas belajar menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran di SMK Negeri 1 Ngawen dapat tercapai apabila siswa mapu mencapai nilai KKM 7,5 dan hasil belajar telah mencapai sekurang-kurangnya 85 dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65 capaian pembelajaran. Data yang digunakan untuk menganalisis efektivitas pembelajaran yaitu menggunakan nilai posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang sudah ditetapkan di SMK Negeri 1 Ngawen, maka dapat dianalisis pencapaian kompetensi pemeriksaan akhir siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen yang sudah mencapai KKM tuntas atau yang belum mencapai KKM tidak tuntas. Hasil analisis ketuntasan belajar nilai pretest-posttest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34. Ketuntasan Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas Pretest Posttest Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Kontrol 7 23 23 77 19 63 11 37 Eksperimen 6 20 24 80 27 90 3 10 Ketuntasan belajar pada nilai pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai hasil yang sama atau tidak berbeda, yaitu 7 siswa sudah mencapai KKM untuk kelas kontrol dan 6 siswa mencapai KKM untuk kelas eksperimen. Sedangkan ketuntasan belajar pada nilai posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen mempunyai hasil yang berbeda, yaitu 19 siswa