37 penilai  dapat  mengetahuisecara  mendalam  pemahaman  siswatentang
sesuatu yang dievaluasi. 3  Tes  perbuatan  performance  adalah  tes  dalam  bentuk  peragaan.  Tes  ini
cocok  manakala  kita  ingin  mengetahui  kemampuan  dan  ketrampilan seseorang  mengenai  sesuatu.  Contohnya  memperagakan  gerakan-gerakan,
mengoperasikan suatu alat, dan lain sebagainya. Berdasarkan  penjelasan  di  atas  evaluasi  dapat  digunakan  untuk
menyusun  graduasi  kemampuan  peserta  didik,  sehingga  ada  penanda  simbolik yang  dilaporkan  kepada  semua  pihak.  Evaluasi  dilaksanakan  secara
komprehensif,  obyektif,  kooperatif,  dan  efektif.  Evaluasi    dilaksanakan  dengan berpedoman pada tujuan dan materi pembelajaran. Selain komponen-komponen
pembelajaran  di  atas,  proses  pembelajaran  harus  didukung  dengan  model pembelajaran yang sesuai.
4.  Pengukuran Pencapaian Kompetensi a.  Pengertian Pengukuran
Menurut  Eveline  Siregar  dan  Hartini  Nara  2010:  139  secara  formal, pengukuran  dapat  diartikan  sebagai  pemberian  angka  terhadap  suatu  atribut
atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut  aturan  atau  formulasi  yang  jelas.  Dalam  hal  ini,  pengukuran
kegiatanbelajar  dan  pembelajaran  merupakan  proses  membandingkan  tingkat keberhasilan  belajar  dan  pembelajaran  dengan  ukuran  keberhasilan  belajar  dan
pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif.
38 Dari  definisi  yang  telah  dikemukaan  tersebut,  terdapat  dua  karakteristik
pengukuran yang utama,yaitu sebagai berikut. 1  Penggunaan Angka Atau Skala Tertentu
Skala  atau  angka  dapat  diklasifikasikan  menjadi  empat  kategori,  yaitu sebagai berikut.
a  Skala  nominal,  yaitu  skala  yang  bersifat  kategorimisalnya,  bila  satu  soal dapat  dijawab  benar  maka  mendapat  skor  1,  dan  sebaliknya  apabila  siswa
menjawab soal salah maka diberi skor nol. b  Skala  ordinal,  yaitu  angka  yang  menunjukkan  adanya  urutan,  tanpa
mempersoalkan  jarak  antar  urutan  tersebut,  misalnya,  angka  yang menunjukan urutan ranking siswa dalam suatu mata pelajaran tertentu.
c  Skala atau angka interval, yaitu angka yang menunjukkan adanya jarak yang sama dari angka yang berurutan misalnya, angka Km untuk mengukur jarak,
yaitu jarang antara Km 1 dengan Km 2 sama dengan jarak Km 3. d  Skala atau angka rasio, yaitu angka yang memiliki semua karakteristik angka
atau yang terdahulu dan ditambah dengan satu karakterisitik lagi, yaitu skala tersebut  berlanjut  terus  keatas  dan  kebawah,  jadi  memiliki  nol  mutlak
misalnya, orang yang mempunyai IQ: 70 dan yang lain IQ: 140 tidak dapat dikatakan  bahwa  orang  kedua  adalah  dua  kali  lebih  cerdas  dari  orang
pertama, karena skala IQ adalah skala interval. 2  Menurut Suatu Aturan atau Formula Tertentu
39 Pengukuran  jenis  ini  sama  halnya  seperti  dalam  mengukur  tinggi  atau
berat  seseorang,  mengukur  pendengaran  atau  kepekaan  seseorang,  mengukur karakteristik psikologis seseorang, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran pencapaian  kompetensi  adalah  perilaku  yang  dapat  diukur  danatau  diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
b.  Definisi Pencapaian Kompetensi
Kompetensi  yang  berasal  dari  kata competence  menurut  Hall  dan  Jones
dalam  Novan  Ardy  Wiyadi  2013:  57  diartikan  sebagai statement  yang
menggambarkan  penampilan  suatu  kemampuan  tertentu  secara  utuh  yang merupakan  dialektika  perpaduan  antara  pengetahuan  serta  kemampuan  yang
dapat  diamati  dan  juga  diukur.  Sedangkan  menurut  Spencer  yang  dikutip  oleh Novan  Ardy  Wiyadi  2013:  57  berpendapat  bahwa  kompetensi  adalah
karakteristik  mendasar  dari  seseorang  yang  berhubungan  dengan  timbal  balik dengan suatu kriteria efektif dan atau kecakapan terbaik seseorang dalam suatu
pekerjaan atau keadaan. Kemudian,  Gordon  menjelaskan  dalam  Novan  Ardy  Wiyani  2013:  58
beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut.
1  Pengetahuan  knowledge,  yaitu  kesadaran  dalam  bidang  kognitif  misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar dan
bagaimana melakukan pembelajaran.
40 2  Pemahaman  understanding,  yaitu  kedalaman  kognitif  dan  afektif  yang
dimiliki oleh individu. 3  Kemampuan  skill,  yaitu  sesuatu  yang  dimiliki  individuuntuk  melakukan
tugas ataupun pekerjaan yang dibebankan kepadanya. 4  Nilai  value,  yaitu  suatu  standar  perilaku  yang  telah  diyakini  dan  secara
psiklogis telah menyatu dalam diri seseorang. 5  Sikap attitude, yaitu perasaan senang-tidak senang, suka-tidak suka atau
reaksi terhadap kasus PHK, dan lainnya. 6  Minat  interest,  yaitu  kecenderungan  seseorang  untuk  melakukan  sesuatu
perbuatan. Misalnya, minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu. Berdasarkan  beberapa  pendapat  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa
pencapaian  kompetensi  adalah  perpaduan  antara  pengetahuan,  kemampuan, dan  penerapan  keduanya  dalam  melaksanakan  penilaian  berdasarkan  tes  pada
proses pembelajaran yang dikuasai sebagai hasil pengalaman pendidikan khusus. Menurut  Benyamin  Bloom  dalam  Agus  Suprijono  2014:  6  pengukuran
pencapaian kompetensi dapat dilihat dari tiga ranah, yaitu: 1  Ranah Kognitif
Bloom dalam  Kunandar 2015: 168-170 menggolongkan enam tingkatan pada  ranah  kognitif  dari  pengetahuan  sederhana  atau  penyadaran  terhadap
fakta-fakta  sebagai  tingkatan  yang  paling  rendah  ke  penilaian  evaluasi  yang lebih  kompleks  dan  abstrak  sebagai  tingkatan  yang  paling  tinggi.  Keenam
tingkatan tersebut adalah sebagai berikut.