Staphylococcus aureus Bakteri Uji

28 adalah 35º - 40ºC. Staphylococcus aureus akan berasosiasi dengan kulit, kelenjar kulit dan selaput lendir hewan berdarah panas. Kisaran inangnya luas serta banyak galur dari S aureus yang merupakan patogen potensial. Bakteri gram positif dinding selnya mengandung peptidoglikan dan komponen khusus yang utama adalah asam teikoat yang menempati 50 berat kering dinding sel dan 10 berat kering seluruh sel. Selain dua komponen tersebut beberapa bakteri gram positif mengandung polisakarida. Asam teikoat merupakan suatu polimer yang larut dalam air dan merupakan penyusun utama antigen permukaan dari spesies bakteri gram positif Brooks et al., 2005.

6. Aktivitas Antibakteri

Logam perak telah lama diketahui mempunyai aktivitas antibakteri. Perak dalam bentuk ionnya mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri semakin kuat, dan dengan adanya nanoteknologi partikel perak dapat dibuat menjadi partikel berukuran nano. Nanopartikel perak secara kimia lebih reaktif dan lebih mudah terionisasi serta luas permukaan terhadap volume semakin meningkat sehingga kemampuan antibakteri dari nanopartikel perak menjadi lebih kuat Haryono et al., 2008. Menurut Davidson Taylor 2007 mekanisme dari suatu senyawa yang bersifat antibakteri dalam menghambat atau menghentikan pertumbuhan suatu bakteri berbeda-beda, secara umum penghambatan mikroba oleh suatu senyawa antibakteri dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain : a. Gangguan pada komponen penyusun sel terutama komponen penyusun pada dinding sel mikroba. 29 b. Reaksi dengan membran sel yang dapat mengakibatkan perubahan permeabilitas dan kehilangan komponen penyusun sel. c. Penghambatan terhadap sintesis protein. d. Gangguan fungsi material genetik. Mekanisme yang tepat dari senyawa perak dalam menghambat pertumbuhan bakteri belum sepenuhnya dipahami. Menurut Feng et al. 2000 mekanisme antibakteri dari nanopartikel perak adalah sebagai berikut : a. Nanopartikel perak melepaskan ion Ag + . b. Ion perak Ag + berinteraksi dengan gugus tiol sulfidril -SH pada protein permukaan. c. Ion Ag + akan menggantikan kation hidrogen H + dari gugus tiol sulfidril menghasilkan gugus S-Ag yang lebih stabil pada permukaan sel bakteri, hal ini akan menonaktifkan protein, dan menurunkan permeabilitas membran. d. Selanjutnya, senyawa perak akan memasuki sel dan mengubah struktur DNA sehingga pada akhirnya menyebabkan kematian sel. Pengkuran aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan metode pengenceran. Metode difusi merupakan metode yang sering digunakan. Metode difusi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu metode cakram kertas, silinder, dan lubang. Metode cakram kertas yaitu dengan meletakkan cakram kertas yang telah direndam dalam larutan uji dan diletakkan di atas media padat yang telah diinokulasi dengan bakteri. Pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat ada atau tidak daerah hambat di sekeliling cakram setelah diinkubasi selama beberapa waktu yang ditentukan Kusmiyati Agustini, 2007.