Hasil Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Perak
59 Pembentukan koloid nanopartikel perak pada penelitian ini juga ditambahkan
larutan polivinilalkohol PVA. Larutan PVA digunakan sebagai penstabil ukuran nanopartikel perak yang terbentuk. Menurut Haryono et al. 2008 nanopartikel
yang terbentuk dari suatu sintesis nanopartikel seringkali mengalami agregasi membentuk ukuran yang besar sehingga larutan penstabil diperlukan untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Warna larutan ekstrak daun ketapang
Terminalia catappa yang telah dicampur larutan AgNO
3
awalnya tidak berwarna setelah didiamkan selama tiga hari larutan berubah manjadi berwarna coklat kehitaman, ditunjukkan pada Gambar
11d. Perubahan warna ini menjadi indikasi bahwa telah terjadi proses reduksi Ag
+
menjadi Ag oleh ekstrak daun ketapang
Terminalia catappa dan nanopartikel perak telah terbentuk. Namun, hal ini tidak dapat dijadikan indikasi utama bahwa
nanopartikel perak telah terbentuk. Analisis menggunakan spektrofotometer UV- Vis merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
keberhasilan dari sintesis nanopartikel perak yang dilakukan. Uji spektrofotometer UV-Vis pada penelitian ini dilakukan pada rentang
panjang gelombang 200-600 nm. Berdasarkan Gambar 12 larutan perak nitrat muncul pada panjang gelombang 218,50 nm dengan absorbansi 2,712 sedangkan
koloid nanopartikel perak muncul dengan nilai absorbansi 1,456 pada panjang gelombang 448,50 nm, munculnya puncak pada panjang gelombang 448,50 nm
menandakan bahwa nanopartikel perak telah terbentuk. Hal ini dikarenakan puncak tersebut muncul pada panjang gelombang khas dari nanopartikel perak, menurut
60 Solomon 2007 adanya nanopartikel perak ditandai dengan terbentuknya puncak
pada panjang gelombang 400-500 nm. Selain muncul puncak pada panjang gelombang 448,50 nm muncul dua
puncak lain yaitu pada panjang gelombang 254 nm dan 214 nm, puncak tersebut merupakan puncak dari perak nitrat. Adanya dua puncak tersebut disebabkan
karena Ag
+
masih terdapat pada larutan dan tidak semua tereduksi menjadi Ag ,
selain itu mekanisme reaksi yang terjadi pada Gambar 19 menunjukkan bahwa reaksi tidak berkesudahan karena dihasilkan H
+
dan Ag . Diperkirakan Ag
dapat bereaksi dengan H
+
membentuk Ag
+
kembali. Berdasarkan panjang gelombang dari koloid nanopartikel perak yang diperoleh dapat diperkirakan ukuran dari
nanopartikel perak yang terbentuk, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 halaman 20. Puncak nanopartikel perak pada penelitian ini muncul pada panjang gelombang
448,50 nm, maka perkiraan ukuran nanopartikel perak yang dihasilkan sekitar 70 nm.