10 Gambar 1.
Reaksi Pembentukan Serat Nylon 6,6 Serat Nylon mempunyai karakterisasi seperti berikut Istinharoh, 2013: 44-
46: a. Pada penampang membujur serat Nylon seperti silinder yang rata dan pada
penampang melintang serat Nylon hampir bulat. b. Serat Nylon mempunyai kemuluran 22 dan keelastisannya 91, mempunyai
berat jenis 1,14. c. Mempunyai titik leleh 263°C, di atas 230°C Nylon akan rusak. Dalam
pemanasan di udara pada suhu 150°C selama lima jam akan berubah kekuning- kuningan.
d. Serat Nylon tahan terhadap asam encer, tetapi akan terurai menjadi asam adipat dan heksametilena diamonium hidroksida apabila dilarutkan dalam asam klorida
pekat mendidih selama beberapa jam. Nylon sangat tahan terhadap basa. e. Serat Nylon tahan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga dibandingkan
dengan serat alam.
11 f. Nylon merupakan isolator yang baik sehingga dapat menimbulkan listrik statis.
2. Nanopartikel Perak
Perkembangan teknologi yang semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir ini telah membawa pengaruh yang luas pada berbagai bidang, salah satunya adalah
bidang ilmu sains. Teknologi berbasis nano, atau yang disebut dengan nanoteknologi merupakan salah satu contohnya. Secara umum nanoteknologi dapat
didefinisikan sebagai teknologi perancangan atau pembuatan serta aplikasi dari strukturmaterial yang berdimensi nanometer. Mengetahui bagaimana cara
memproduksi serta mengetahui kegunaan sifat baru yang muncul dari material nano yang telah dibuat merupakan pengertian yang lebih luas tentang nanoteknologi, dan
tidak hanya sebatas mengetahui cara menghasilkan material atau partikel berukuran
nanometer saja Ariyanta et al., 2014.
Nanopartikel merupakan partikel yang sangat halus dengan ukuran 1-100 nm. Pada skala ukuran ini, sifat fisika, kimia, dan biologi dari nanopartikel berbeda
sifatnya sebagai atommolekul tunggal. Nanopartikel logam, oksida logam, semikonduktor, polimer, dan material karbon merupakan beberapa jenis
nanopartikel. Nanopartikel memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang, diantaranya bidang biomedis dan kesehatan, pangan, energi listrik, elektronik, dan
lingkungan Nagarajan, 2008.
Nanopartikel perak merupakan nanopartikel yang banyak mendapat perhatian karena sifat fisik dan kimianya di antara nanopartikel logam lainnya.
Perak telah lama diketahui memiliki sifat antimikroba dan juga ramah lingkungan, kemampuan antimikroba perak yaitu dapat membunuh semua mikroorganisme
12 patogen dan belum dilaporkan adanya mikroba yang resisten terhadap perak.
Nanopartikel perak memiliki sifat stabil dan aplikasi yang potensial dalam berbagai bidang antara lain sebagai katalis, detektor sensor optik, dan sebagian
pemanfaatannya adalah agen antimikroba. Semakin kecil ukuran partikel perak maka rasio luas permukaan terhadap volume juga meningkat, sehingga kemampuan
sebagai agen antimikroba juga akan semakin kuat Haryono et al., 2008. Dispersi sejumlah kecil nanopartikel perak pada serat terbukti efektif untuk
meningkatkan kinerja sifat serat terhadap mikroba, oleh karena itu pengaplikasian nanopartikel perak pada serat tekstil sekarang ini semakin banyak dipelajari
Haryono Harmami, 2010. Beberapa peneliti pernah melakukan penelitian tersebut sebelumnya, yaitu dengan mendepositkan nanopartikel perak pada suatu
serat tekstil. Haryono Harmami 2010 pada serat katun serta Montazer Nia 2015 pada serat Nylon.
3. Tanaman Ketapang Terminalia catappa L
Tanaman ketapang mempunyai nama ilmiah Terminalia catappa Linn merupakan tanaman yang banyak tubuh di daerah tropis, tingginya mencapai 40 m
dan diameter mencapai 2 m. Katapa, gentapang, hatapang, lahapang, katafa dan ketapas merupakan nama lain tanaman ini dibeberapa daerah. Bagian yang sering
digunakan dari tanaman ketapang adalah daun, akar, kulit biji, serta inti biji Utami, 2008. Klasifikasi tanaman ketapang Terminalia catappa disajikan pada Tabel 1.