Organware Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Optimalisasi Rendemen Gula

27

2.5.4 Organware

Organisasi, yang disebut organware, merupakan institution-embodied technology. Organisasi mencakup praktik-praktik manajemen managements practices, linkages, dan pengaturan organisasional organizational arrangements. Adapun indikator untu menentukan faktor organware ini memiliki konstribusi terhadap optimalisasi rendemen gula melalui pemanfaatan teknologi produksi adalah : 1. Efektivitas Kepemimpinan 2. Otonomi Kerja 3. Pengarahan Organisasi 4. Keterlibatan Organisasional 5. Orientasi terhadap Stakeholder 6. Iklim Inovasi 7. Integritas Organisasi Efektivitas kepemimpinan dapat artikan kemampuan organisasi untuk memotivasi karyawan melalui keputusan yang efektif yang terlihat dalam aspek- aspek sasaran organisasi dan visibilitas manajemen puncak. Otonomi kerja dapat diartikan tingkat kemandirian yang diberikan pada karyawan yang dinilai berdasarkan aspek-aspek pendelegasian tugas, sistem kerja informal, dan usaha- usaha untuk meningkatkan enterpreunership. Pengarahan organisasi dapat artikan perusahaan yang secara keseluruhan diberi arah seperti terlihat melalui perhatian pada perencanaan, pemikiran strate- gik, umpan balik, dan pengenda- lian kerja yang seksama. Keterlibatan organisasional dapat artikan karyawan dilibatkan dalam organisasi, seperti terlihat pada aspek-aspek kebanggan dalam persahabatan, komunikasi dalam organisasi yang baik, kesempatan untuk berkembang, dan penghargaan pada individu dan kelompok. Orientasi terhadap stakeholder dapat artikan bahwa organisasi berkomitmen memenuhi harapan dari stakeholder pelanggan, pemegang saham, karyawan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat umum. Iklim Inovasi dalam organisasi, dinilai berdasarkan aspek-aspek seperti penilaian perbandingan Universitas Sumatera Utara 28 kinerja, penelitian dan pengembangan yang terarah, perspektif internasional, orientasi teknologi dan kepekaan untuk berubah dalam lingkungan bisnis. Integritas dari tindakan organisasi, yang merupakan kesesuaian antara, rencana atau komitmen dengan tindakan nyata organisasi, yang dapat dinilai dari aspek- aspek seperti pelaksanaan etika bisnis dan penghargaan atas prestasi secara nyata.

2.6 Penelitian Terdahulu

Lohjayanti 2007 meneliti Pengendalian Proses Produksi Gula Kristal di PT Rajawali II Unit Pabrik Gula Jati Tujuh-Majalengka, dengan menggunakan Variabel Independen Mesin dan Peralatan, Kemampuan Proses, SDM, Manajemen, Faktor eksternal dan Variabel Devenden untuk Peningkatan Produksi Gula. Alat analisis yang digunakan adalah Metode AHP Analitical Hierarchy Process Penyusunan hirarki Sistem Penunjang Keputusan Pengendalian Proses. Nilai kepentingan mesin dan peralatan dilihat dari nilai ECR masing-masing peralatan model komponen kritis dan nilai kepentingan kemampuan proses dilihat dari keluaran model kemampuan proses. Sedangkan untuk pembobotan faktor SDM, manajemen, dan eksternal dilakukan oleh pakar yang berkompeten di bidang pergulaan. Hasil penelitiannya adalah Produksi Gula Kristal Putih dengan menggunakan metode AHP Analitical Hierarchy Process didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi terkendalinya suatu proses produksi gula kristal antara lain mesin dan peralatan 0,306, kemampuan proses 0,291, SDM 0,179, manajemen 0,129, dan faktor eksternal 0,095. Kaitan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah faktor yang menyebabkan rendahnya proses produksi gula di suatu pabrik gula. Dalam hal ini faktor technoware adalah mesin dan peralatan, serta kemampuan proses, faktor humanware adalah SDM, faktor organware adalah manajemen. Dari penjelasan tentang landasan teori dan penelitian terdahulu, peneliti memilih 4 empat faktor yang diduga mempengaruhi optimalisasi rendemen gula melalui pemanfaatan teknologi produksi pada Pabrik Gula Sei Semayang PT Perkebunan Nusantara II Persero yakni technoware, humanware, infoware, dan Universitas Sumatera Utara