28 kinerja, penelitian dan pengembangan yang terarah, perspektif internasional,
orientasi teknologi dan kepekaan untuk berubah dalam lingkungan bisnis. Integritas dari tindakan organisasi, yang merupakan kesesuaian antara, rencana
atau komitmen dengan tindakan nyata organisasi, yang dapat dinilai dari aspek- aspek seperti pelaksanaan etika bisnis dan penghargaan atas prestasi secara nyata.
2.6 Penelitian Terdahulu
Lohjayanti 2007 meneliti Pengendalian Proses Produksi Gula Kristal di PT Rajawali II Unit Pabrik Gula Jati Tujuh-Majalengka, dengan menggunakan
Variabel Independen Mesin dan Peralatan, Kemampuan Proses, SDM, Manajemen, Faktor eksternal dan Variabel Devenden untuk Peningkatan
Produksi Gula. Alat analisis yang digunakan adalah Metode AHP Analitical Hierarchy Process Penyusunan hirarki Sistem Penunjang Keputusan
Pengendalian Proses. Nilai kepentingan mesin dan peralatan dilihat dari nilai ECR masing-masing peralatan model komponen kritis dan nilai kepentingan
kemampuan proses dilihat dari keluaran model kemampuan proses. Sedangkan untuk pembobotan faktor SDM, manajemen, dan eksternal dilakukan oleh pakar
yang berkompeten di bidang pergulaan. Hasil penelitiannya adalah Produksi Gula Kristal Putih dengan
menggunakan metode AHP Analitical Hierarchy Process didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi terkendalinya suatu proses produksi gula kristal antara
lain mesin dan peralatan 0,306, kemampuan proses 0,291, SDM 0,179, manajemen 0,129, dan faktor eksternal 0,095. Kaitan penelitian terdahulu
dengan penelitian ini adalah faktor yang menyebabkan rendahnya proses produksi gula di suatu pabrik gula. Dalam hal ini faktor technoware adalah mesin dan
peralatan, serta kemampuan proses, faktor humanware adalah SDM, faktor organware adalah manajemen.
Dari penjelasan tentang landasan teori dan penelitian terdahulu, peneliti memilih 4 empat faktor yang diduga mempengaruhi optimalisasi rendemen gula
melalui pemanfaatan teknologi produksi pada Pabrik Gula Sei Semayang PT Perkebunan Nusantara II Persero yakni technoware, humanware, infoware, dan
Universitas Sumatera Utara
29 organware. Indikator technoware adalah integrasi teknologi, presisi, penanganan
bahan dan pengendalian proses. Indikator humanware adalah kreativitas, orientasi berprestasi, orientasi bekerjasama, dan kedisiplinan. Indikator infoware adalah
informasi SOP, informasi penggunaan mesin, dan informasi hasil produksi . Indikator organware adalah efektivitas kepemimpinan, otonomi kerja, dan
keterlibatan organisasional.
Universitas Sumatera Utara
30
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual