2. Uji hipotesis kedua
Uji hipotesis kedua terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha. Hipotesis nol Ho dalam uji ini adalah penggunaan
strategi Berpikir Berbicara Menulis dalam menulis teks cerita pendek tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menggunakan strategi Berpikir
Berbicara Menulis. Hipotesis alternatif Ha pada uji hipotesis kedua ini adalah penggunaan strategi Berpikir Berbicara Menulis dalam pembelajaran menulis teks
cerita pendek lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaraan menulis teks cerita pendek tanpa menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis. Pengujian
kedua ini menggunakan analisis uji-t berhubungan. Hasil analisis uji-t data pretes dan postes menulis teks cerita pendek
kelompok eksperimen diperoleh sebesar 12,962 dengan db 33 pada taraf signifikansi 5. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan hsil uji-t
hipotesis sebagai berikut. Ho: Pembelajaran menulis teks cerita pendek dengan menggunakan
strategi Berpikir Berbicara Menulis tidak lebih efektif daripada pembelajaran menulis teks cerita pendek tanpa menggunakan strategi Berpikir Berbicara
Menulis, ditolak.
Ha: Pembelajaran menulis teks cerita pendek dengan menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis lebih efektif daripada pembelajaran menulis
teks cerita pendek tanpa menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis,
diterima.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 14 Yogyakarta, Kota Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII. Sampel penelitian ini adalah kelas
VII D sebagai kelas Kontrol dan VII A sebagai kelas eksperimen. Sampel diambil dengan menggunakan teknik sample random sampling, teknik penentuan sampel
secara acak. Pengambilan sampel secara acak diperoleh kelas VII D sebagai kelompok kontrol, yaitu kelompok tanpa menggunakan strategi Berpikir
Berbicara Menulis dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dan kelasa VII A sebagai kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang menggunakan strategi
Berpikir Berbicara Menulis dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Pada kelompok eksperimen, dilakukan pretes dengan memberi soal untuk
mengetahui kemampuan awal menulis teks cerita pendek. Setelah dilakukan pretes kemudian siswa kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis sebanyak 3 kali perlakuan. Sebagai langkah akhir dalam proses ini dilakukan postes dengan
menginstruksikan siswa untuk membuat teks cerita pendek untuk mengetahui kemapuan akhir siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan strategi
Berpikir Berbicara Menulis. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan strategi Bepikir
Berbicara Menulis adalah sebagai berikut, 1 Guru membagi materi yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa serta petunjuk pelaksanaannya;
2 Siswa membaca teks dan membuat catatan kecil secara individu tentang bacaan yang sukar dipahami. Ketika peserta didik membuat catatan kecil inilah