Kelebihan dari Strategi Berpikir Berbicara Menulis ini adalah mempertajam seluruh keterampilan berpikir visual, juga menginspirasi siswa
untuk menemukan ide-ide, sebagai berikut. 1.
Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam rangka memahami materi ajar.
2. Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa
secara aktif dalam belajar. 3.
Membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, dan bahkan dengan diri mereka sendiri.
Sedangkan kekurangan dari strategi pembelajaran Berpikir Berbicara Menulis adalah sebagai berikut.
1. Ketika siswa bekerja dalam kelompok itu mudah kehilangan kmampuan dan
kepercayaan, karena di dominasi oleh siswa yang mampu. 2.
Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalkan sebagian waktu hilang karena membantu siswa mencari solusi pemecahan masalah.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan pertama yang dilakukan oleh Muhammad Catur J. Putranto 2013 dengan judul skripsi “Keefektifan Strategi Guided Writing
Procedure GWP dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMAN 1 Sewon”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa perbedaan signifikan
dalam pembelajaran menulis cerpen antara siswa yang menggunakan strategi Guided Writing Procedure GWP dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa
menggunakan strategi Guided Writing Procedure. Hal ini menunjukan bahwa strategi Guided Writing Procedur GWP lebih efektif digunakan dalam
pembelajaran menulis cerpen.
Penelitia kedua yang dilakukan oleh Novara Lusy Andini 2013 dengan judul skripsi “Keefektifan Strategi Image Streaming dalam Pembelajaran Menulis
Cerpen pada Siswa Kelas X SMAN 10 Yogyakarta”. Hasil peneltian tersebut menunjukan terdapat perbedaan keterampilan menulis cerpen yang signifikan
antara siswa yang mengikuti pemebalajaran menggunakan strategi Image Streaming dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi
Image Streaming. Hal ini menunjukan bahwa strategi Image Streaming lebih efektif digunakan dalam pemebajaran menulis cerpen.
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Wela Dwi Marwanti 2012 dengan judul skripsi “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X 2 dengan
Model Pembelajaran Sinektik di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga”. Dalam penelitian tindakan kelas tersebut menunjukan bahwa siswa mengalami
peningkatan dalam menulis cerpen menggunggakan model pembelajaran sinektik. Selain itu siswa menjadi lebih berani bertanya, menjawab pertanyaan,
mengemukakan pendapat, dan berantusias saat pembelajaran menulis cerpen. Persamaan penelitian ini dengan penelitian milik Muhammad Catur J.
Putranto, Novara Lusy Andini, dan Wela Dwi Marwanti adalah sama-sama menggunakan variabel terikat menulis cerpen. Perbedaan terletak pada strategi
yang digunakan ketiganya berbeda.