Write Menulis Strategi Berpikir Berbicara Menulis

Penelitia kedua yang dilakukan oleh Novara Lusy Andini 2013 dengan judul skripsi “Keefektifan Strategi Image Streaming dalam Pembelajaran Menulis Cerpen pada Siswa Kelas X SMAN 10 Yogyakarta”. Hasil peneltian tersebut menunjukan terdapat perbedaan keterampilan menulis cerpen yang signifikan antara siswa yang mengikuti pemebalajaran menggunakan strategi Image Streaming dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi Image Streaming. Hal ini menunjukan bahwa strategi Image Streaming lebih efektif digunakan dalam pemebajaran menulis cerpen. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Wela Dwi Marwanti 2012 dengan judul skripsi “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas X 2 dengan Model Pembelajaran Sinektik di SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga”. Dalam penelitian tindakan kelas tersebut menunjukan bahwa siswa mengalami peningkatan dalam menulis cerpen menggunggakan model pembelajaran sinektik. Selain itu siswa menjadi lebih berani bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan berantusias saat pembelajaran menulis cerpen. Persamaan penelitian ini dengan penelitian milik Muhammad Catur J. Putranto, Novara Lusy Andini, dan Wela Dwi Marwanti adalah sama-sama menggunakan variabel terikat menulis cerpen. Perbedaan terletak pada strategi yang digunakan ketiganya berbeda.

C. Kerangka Teori

Untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar, perlu dilihat situasi dan kondisi siswa, apakah merasa jenuh dalam belajar atau tidak, gairah belajar mulai tumbuh, rasa senang dan semangat belajar pun kembali tumbuh. Dalam menciptakan cerita pendek penulis memerlukan kreativitas dalam mewujudkan reaksi terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan dari sekitarnya. Penulis membutuhkan daya imaji dan kepekaan untuk mewujudkan ide dalam bentuk cerita. Untuk menumbuhkan minat terhadap menulis cerita pendek, pendidik dapat menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis. Strategi Berpikir Berbicara Menulis dapat memudahkan siswa untuk mendapatkan ide cerita karena strategi ini menggabungkan kemampuan berpikir, berbicara, dan menulis. Jadi siswa akan berpikir dalam arti mencari referensi terlebih dahulu untuk menumbuhkan ide yang akan ditulisnya. Kemudian siswa akan bersdiskusi antar siswa untuk bertukar pikiran dimaksudkan untuk mengevaluasi bagian mana yang kurang dan bagian mana yang sudah benar. Pada tahap terakhir siswa menuliskan apa yang sudah dilakukan pada proses sebelumnya sehingga tulisan atau cerita yang dihasilkan sudah matang dan memiliki unsur-unsur cerita yang sudah benar.

D. Hipotesis

Menurut Arikunto 2010: 112 ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian. 1. Hipotesis Kerja, atau hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. a. Ada perbedaan antara kelompok yang menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dan kelompok tanpa menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis dalam pembelajaran menulis teks cerpen di kelas VII SMPN 14 Yogyakarta, Kota Yogyakarta. b. Penggunaan strategi Berpikir Bebicara Menulis dalam pembelajaran menulis teks cerpen pada siswa kelas VII SMPN 14 Yogyakarta, Kota Yogyakarta lebih efektif dibandingkan pembelajaran tanpa menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis. 2. Hipotesis nol null hypotheses disingkat Ho. Sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yang diuji dengan perhitungan statistik. a. Tidak ada perbedaan antara kelompok yang menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dengan kelompok yang tidak menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas VII SMPN 14 Yogyakarta, Kota Yogyakarta.