Paradigma Kelompok Ekperimen Paradigma Kelompok Kontrol

kelas VII SMPN 14 Yogyakarta, Kota Yogyakarta. Tes yang dilakukan berupa tes tulis. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali. Selain tes yang digunakan adalah observasi. Merujuk pendapat Nurgiyantoro 2010: 93 observasi adalah cara untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati objek secara tepat dan cermat. Observasi dibedakan menajdi dua yaitu observasi berstruktur dan tidak bersturktur. Tabel 3: Kriteria Penilaian Tes Keterampilan Menulis Cerita Pendek No Aspek Kriteria Rentang skor 1 Isi Kesesuaian cerita dengan tema 1-5 Kreativitas pengembangan cerita 1-5 2 Organisasi dan Penyajian Fakta cerita meliputi tokoh, alur, dan setting 1-5 Penyajian sarana cerita: judul, sudut pandang, gaya dan nada 1-5 Kepaduan unsur cerita 1-5 Penyajian urutan cerita logis 1-5 3 Penggunaan Bahasa Penggunaan unsur leksikal dan gramatikal 1-5 Penggunaan sarana retorika 1-5 4 Mekanik Penggunaan ejaan, tanda baca, dan penulisan huruf 1-5 Kepaduan paragraf 1-5 Kerapian 1-5 Skor total 55 Pedoman penilaian: Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek Nilai = ∑ skor yang diperoleh x 100 ∑ skor maksimal Merujuk pada pedoman penilaian karangan oleh Nurgiyantoro 2010: 441.

G. Prosedur Penelitian

1. Tahap Praeksperimen

Pemberian test awal atau pretest pada semua subjek dilakukan untuk mengetahui tingkat kondisi subjek yang berkenaan dengan variabel terikat. Hasil tes berguna sebagai pengontrol perbedaan awal antar kedua kelompok. Pengontrolan terhadap kemampuan menulis teks cerita pendek awal dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows 20.0. Pada tahap ini kedua kelompok diberikan pretest yang sama yaitu menulis teks cerpen tanpa menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis. Masing- masing siswa diberikan kesempatan untuk membuat cerita pendek tanpa strategi Berpikir Berbicara Menulis setelah itu dilakukan test awal dengan mempresentasikan cerita pendek yang telah dibuat satu persatu siswa.

2. Tahap Eksperimen

Setelah diberikan pretes pada kedua kelompok kemudian dilakukan perlakuan treatment. Perlakuan diberikan pada kelompok peksperimen dengan menggunakan startegi Berpikir Berbicara Menulis dalam menulis teks cerita pendek. Sedangkan kelompok kontrol pembelajaran menulis teks cerita pendek tidak menggunakan strategi Berpikir Berbicara Menulis. Perlakuan yang diberikan pada kelompok kontrol berupa pembelajaran teks cerita pendek sebagai mana yang telah digunakan guru.