10 hendaknya disesuaikan dengan jenis kebutuhan peserta didik dan dilayani
sebagaimana mestinya. Potensi yang dimiliki peserta didik khususnya anak berkebutuhan khusus dapat berkembang sesuai dengan kemampuan, bakat, dan
minat yang dimiliki agar tumbuh dan berkembang dengan baik.
B. Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Istilah Anak Berkebutuhan Khusus ABK bukan berarti hendak menggantikan anak penyandang cacat atau anak luar biasa, melainkan memiliki
pandangan yang lebih luas dan positif bagi anak dengan keberagaman yang berbeda. Keberagaman dalam setiap anak berkaitan dengan perbedaan kebutuhan
yang esensial dalam menunjang masa depan, terutama kebutuhan untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Menurut Mohammad Takdir Ilahi 2013: 138 anak berkebutuhan khusus adalah:
Mereka yang memiliki kebutuhan khusus sementara atau permanen sehingga membutuhkan pelayanan pendidikan yang lebih intens. Kebutuhan
mungkin disebabkan oleh kelainan atau memang bawaan dari lahir atau karena masalah tekanan ekonomi, politik, sosial, emosi, dan perilaku yang
menyimpang. Disebut berkebutuhan khusus karena anak tersebut memiliki kelainan dan keberbedaan dengan anak normal pada umumnya.
Keberagaman amat dihargai dalam paradigma pendidikan berkebutuhan khusus. Setiap anak memiliki latar belakang kehidupan budaya dan perkembangan
lahiriah yang berbeda-beda sehingga dalam pribadi anak dimungkinkan terdapat kebutuhan khusus dan hambatan belajar yang berbeda pula. Latar belakang
kehidupan yang berbeda membuat mereka disebut anak berkebutuhan khusus,
11 yang membutuhkan pelayanan pendidikan lebih optimal daripada anak normal
pada umumnya. Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 57 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Bab I bagian Ketentuan
Umum Pasal 1 menyatakan bahwa “Peserta didik berkebutuhan khusus adalah peserta didik yang mengalami hambatan dalam proses pembelajaran karena
kondisi fisik, mental, intelektual, sensorik, sosial, menjadi korban bencana alam danatau bencana sosial, atau tidak mampu dari segi ekonomi”.
Menurut Dedy Kustawan Yani Meimulyani 2013: 28 anak berkebutuhan khusus adalah:
Anak yang secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus
memiliki hambatan belajar dan hambatan perkembangan. Oleh karena itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan hambatan
belajar dan hambatan perkembangan yang dialami oleh masing-masing anak.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah peserta didik yang mengalami hambatan dalam proses
pembelajaran karena kondisi fisik, mental, intelektual, sensorik, sosial, menjadi korban bencana alam danatau bencana sosial, atau tidak mampu dari segi
ekonomi yang membutuhkan pelayanan pendidikan yang intens sehingga dalam proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan segala hambatan belajar dan
kebutuhan masing-masing individu.
2. Hak dan Kewajiban Anak Berkebutuhan Khusus