Sarana dan prasarana Layanan sekolah terhadap anak berkebutuhan khusus yang berkaitan

83

c. Sarana dan prasarana

Layanan sekolah yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus berupa sarana prasarana di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif di wilayah Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo masih belum sesuai karena sarana prasarana yang digunakan di kedua sekolah tersebut masih sama dan belum ada sarana prasarana khusus untuk ABK ABK masih mengikuti yang umum. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, kepala SD Negeri Butuh menyampaikan bahwa: P : “Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah?” N : “Kurang Mbak, keadaan sarana dan prasarana di sini saya rasa masih kurang Mbak. Harusnya ada fasilitas untuk ABK namun karena di sini keadaan anak hanya lemah atau lambat belajar untuk fasilitas masih sama semua dan belum membutuhkan fasilitas khusus untuk ABK.” P : “Di sekolah ini ada ruangan khusus untuk bimbingan anak atau tidak Bu?” N : “Untuk pendampingan anak berkebutuhan khusus kami lakukan di kelas Mbak. Setelah pelajaran selesai ABK diberi pelajaran tambahan artinya diperdalam supaya anak itu bisa dan itu mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Di sekolah ini tidak ada ruangan khusus, kalau di ruang khusus kami rasa anak tidak nyaman.” P : “Di sekolah ini ada sarana dan prasarana khusus untuk ABK misalkan buku atau alat peraga tidak bu? N : “Tidak ada Mbak semuanya masih sama. Karena di sekolah ini kebutuhannya hanya lambat jadi untuk sarana dan prasarananya masih sama.” Guru pembimbing khusus SD Negeri Butuh juga mengemukakan bahwa: P : “Bagaimana sarana dan prasarana yang telah disediakan untuk anak berkebutuhan khusus?” N : “Untuk sarana dan prasarana yang disediakan masih sama seperti anak normal pada umumnya, belum ada sarana prasarana khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Seandainya ada anak yang tuna daksa harus pakai kursi roda, untuk anak yang tuna netra pakai huruf braille, dan untuk anak yang low vision dengan alat peraga tulisan besar dan penempatan duduk yang terang, tapi karena di sini hanya 84 lambat belajar sarana prasarananya masih sama dengan anak normal.” P : “Adakah ruangan khusus untuk pendampingan anak?” N : “Sebetulnya ada Mbak tapi di SD Butuh menyesuaikan. Memang sesekali saya tarik ke ruangan khusus tapi berdasarkan diklat yang saya lakukan lebih baik kalau di kelas, kalau saya tarik ke ruangan khusus anak tersebut malah ketinggalan Mbak, jadi lebih baik dijelaskan bersama- sama dengan anak normal lainnya.” Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri Butuh masih sama antara ABK dan non ABK belum ada sarana prasarana khusus untuk ABK, ABK masih mengikuti non ABK. Di SD Negeri Butuh juga belum ada ruangan khusus untuk pendampingan anak berkebutuhan khusus, pendampingan anak berkebutuhan khusus dilakukan di kelas bersama dengan teman yang lainnya. Berbeda dengan SD Negeri Butuh, di SD Negeri Ngentakrejo sudah ada akses jalan untuk ABK serta proses pembuatan ruangan khusus untuk pendampingan ABK. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh guru kelas 2B SD Negeri Ngentakrejo yaitu: P : “Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah?” N : “Sarprasnya kemarin di sekolah ini mendapatkan bantuan untuk ABK berupa akses jalan untuk ABK dimungkinkan kalau ada siswa yang ABK memakai kursi roda akan memudahkan mereka. Sekarang ini juga baru tahap pembangunan untuk ruangan khusus ABK yang nantinya akan digunakan untuk pendampingan anak.” P : “Adakah sarana dan prasarana khusus dalam bentuk buku atau yang lainnya untuk anak berkebutuhan khusus?” N : “Karena ABK di sini dalam kategori tuna grahita dan lambat belajar untuk sarana khusus belum ada atau masih sama dengan yang lainnya. Hanya saja ada akses jalan untuk anak tuna netra bila dimungkinkan ada anak tuna netra. Untuk buku braille juga belum ada karena di sekolah ini juga tidak ada siswa tuna netra.” Sarana prasarana yang ada di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif wilayah Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo secara umum masih sama dengan sekolah dasar pada umumnya, untuk buku yang ada juga masih sama 85 dengan yang umum karena memang di sekolah inklusif ini jenis kebutuhan anak kebanyakan lambat belajar dan tuna grahita sehingga untuk buku dan alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran juga masih sama. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh guru kelas 5A SD Negeri Ngentakrejo yaitu: “Belum ada. Untuk buku yang menggunakan huruf braille itu digunakan untuk anak yang tuna netra sedangkan di sekolah ini tidak ada siswa yang memiliki kebutuhan seperti itu. Untuk ABK yang ada di sekolah ini seperti anak pada umumnya hanya saja memiliki kebutuhan slow learner sehingga belum ada sarana prasarana seperti buku tersebut”. Narasumber SD Negeri Butuh juga mengemukakan hal seperti di atas yaitu untuk sarana prasarana berupa buku khusus ABK juga belum ada, buku yang digunakan untuk proses pembelajaran masih sama karena jenis kebutuhan peserta didik masih bisa mengikuti yang normal. Hal tersebut disampaikan oleh guru pembimbing khusus yaitu “Menyesuaikan dengan yang umum, karena di SD Butuh jenis kebutuhan anak hanya lambat belajar maka untuk buku masih sama dengan anak normal pada umumnya”. Berdasarkan beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa layanan sekolah yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus berupa sarana prasarana di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif sekolah dasar wilayah Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo masih belum sesuai karena sarana prasarana yang digunakan di kedua sekolah tersebut masih sama dan belum ada sarana prasarana khusus untuk ABK ABK masih mengikuti yang umum. Di SD Negeri Ngentakrejo sudah ada akses jalan untuk ABK serta proses pembuatan ruangan khusus untuk pendampingan ABK. Sarana prasarana khusus berupa buku dan alat peraga juga masih sama, ABK menyesuaikan dengan yang umum. Berdasarkan 86 paparan di atas, layanan anak berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif sekolah dasar wilayah Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo yang berkaitan dengan layanan akademik ditinjau dari aspek sarana dan prasarana dapat dibuat ringkasan temuan penelitian sebagai berikut: Tabel 7. Ringkasan temuan penelitian tentang layanan anak berkebutuhan khusus yang berkaitan dengan layanan akademik ditinjau dari aspek sarana dan prasarana Aspek SD Negeri Butuh SD Negeri Ngentakrejo Sarana dan prasarana 1. Belum ada sarana dan prasarana khusus untuk ABK seperti buku dan alat peraga masih sama. Belum ada ruangan khusus untuk pendampingan ABK. 2. Sarana prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran masih sama antara ABK dan non ABK. 1. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah tercukupi. 2. Ada sarana prasarana khusus ABK berupa akses jalan untuk ABK namun belum digunakan dengan maksimal karena jenis kebutuhan yang ada di sekolah dirasa belum membutuhkan. 3. Ruangan khusus untuk pendampingan ABK baru dalam proses pembuatan. 4. Buku dan alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran masih sama jenis kebutuhan peserta didik yang ada di sekolah masih bisa menggunakan sarana prasarana yang ada. Sumber: Diolah dari hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi 2016

d. Pendidik