CSR dan Perusahaan Pertambangan di Indonesia
29
kelangsungan perusahaan, kesesuaian dengan standar akuntansi dan peraturan hukum lainnya membuat pengawasan komite audit terhadap aktivitas perusahaan sangat ketat
termasuk aktivitas CSR dan pengungkapannya. Ukuran Komite Audit diukur dengan menghitung jumlah anggota Komite Audit dalam laporan tahunan perusahaan yang
tercantum pada laporan tata kelola perusahaan Sinaga, 2011. Komite audit dapat disebut sebagai mekanisme GCG diukur dari tugas dan
tanggung jawab. Berikut tugas dan tanggung jawab komite audit Surya dan Yustivandana, 2006:149:
1. Mendorong terbentuknya struktur pengawasan intern yang memadai. Adanya pengawasan intern ditujukkan untuk mewujudkan prinsip
pertanggungjawaban agar organ-organ perusahaan melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya berdasarkan aturan yang ada.
2. Meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan. Prinsip transparansi dikembangkan dalam tugas ini.
3. Mengkaji ruang lingkup dan ketepatan eksternal audit kewajaran biaya eksternal audit, serta kemandirian dan objektivitas eksternal auditor.
Komite audit dalam hal ini menjalankan prinsip akuntabilitas. 4. Mempersiapkan surat uraian tugas dan tanggung jawab komite audit
selama tahun buku yang sedang diperiksa eksternal audit. Hal ini terkait dengan prinsip pertanggungjawaban.
30
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa komite audit sudah memenuhi syarat sebagai mekanisme GCG karena memenuhi asas-asas GCG seperti
pertanggungjawaban, transparansi, akuntabilitas.