59
Rumus untuk mengetahui besarnya nilai b
Dimana : n = Jumlah data sampel
4. Analisis Regresi Berganda
Metode regresi linier berganda multiple regression dilakukan terhadap model yang diajukan penulis untuk memprediksi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Hubungan antara karakteristik GCG dengan pengungkapan CSR perusahaan diukur dengan rumus sebagai berikut:
CSRDIi = β0 + β1 KA + β2 KDKI + β3 KKI + β4 KKA + β5 KKP + E
60
Keterangan: CSRDIi = Indeks pengungkapan CSR perusahaan i
KA = Ukuran Komite Audit
KDKI = Komposisi Dewan Komisaris Independen KKI
= Komposisi Kepemilikan Institusi KKA = Komposisi Kepeemilikan Asing
KKP = Komposisi Kepeemilikan Publik E
= error term
5. Pengujian Hipotesis
Pada dasarnya ada dua jenis alat uji statistik, yaitu statistik parametrik dan statistik non-parametrik. Statistik parametrik digunakan jika distribusi data yang
digunakan normal, sedangkan data yang bersifat tidak normal menggunakan uji statistik non parametrik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian
statistik parametrik. Statistik parametrik digunakan apabila peneliti mengetahui fakta yang pasti
mengenai sekelompok data yang menjadi sumber sampel J. Supranto, 2001. Menurut Ghozali 2009 ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi agar uji statistik
parametrik dapat digunakan, yaitu:
61
1. Observasi harus independen 2. Populasi asal observasi harus berdistribusi normal
3. Variasi populasi masing-masing grup dalam hal analisis dengan dua grup harus sama.
4. Variabel harus diukur paling tidak dalam skala interval. Jika distribusi data bersifat normal, maka digunakanlah uji statistik
parametrik. Uji regresi merupakan salah satu jenis uji statistik parametrik. Untuk menguji hipotesis yang diajukan penulis, maka akan dilakukan uji pengaruh simultan
F test, uji koefisien determinasi, dan uji pengaruh parsial t test.
a. Ukuran Komite Audit
H
01
: β
1
≤ 0 : Ukuran Komite Audit tidak berpengaruh positif terhadap Tingkat
Pengungkapan corporate social responsibility H
a1
: β
1
0 : Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility
b. Komposisi Dewan Komisaris Independen
H
02
: β
2
≤ 0 : Komposisi Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh
positif terhadap Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility H
a2
: β
2
0 : Komposisi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility
62
c. Kepemilikan Institusi
H
03
: β
3
≤ 0 : Komposisi Kepemilikan Institusi tidak berpengaruh positif
terhadap Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility H
a3
: β
3
0 : Komposisi Kepemilikan Institusi berpengaruh positif terhadap Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility
d. Kepemilikan Asing
H
04
: β
4
≤ 0 : Komposisi Kepemilikan Asing tidak berpengaruh positif terhadap
Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility H
a4
: β
4
0 : Komposisi Kepemilikan Asing berpengaruh positif terhadap Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility
e. Kepemilikan Publik
H
05
: β
5
≤ 0 : Komposisi Kepemilikan Publik tidak berpengaruh positif
terhadap Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility H
a5
: β
5
0 : Komposisi Kepemilikan Publik berpengaruh positif terhadap Tingkat Pengungkapan corporate social responsibility
6. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Menurut Ghozali 2006 uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap variabel dependen. Jika F hitung lebih besar daripada F tabel pada
63
tingkat signifikansi 0,05 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen dan hipotesis dapat diterima. Sebaliknya, jika
F hitung F tabel pada tingkat signifikansi 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen dan hipotesis tidak
dapat diterima atau ditolak Duwi Priyanto, 2013: 48. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level
0,05 α=5. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai signifikan 0,05 maka koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. 2 Jika nil
ai signifikan ≤ 0,05 maka koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara simultan variabel independen tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
7. Uji Adjusted R Squared Adj. R
2
Nilai R
2
digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen, tapi karena R
2
mengandung kelemahan mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model, maka dalam penelitian ini menggunakan adjusted R
2
berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R
2
semakin mendekati 1 maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen.