Tabel 5.24. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, Nilai Maximum dan Nilai Minimum Data Antropometri lanjutan
12 41.4
103.5 3.5
70 13
42.3 101.1
3 71
14 40.7
103.2 3.2
69 15
42 102.1
3.1 67
16 44.6
94 2.9
79.2 17
42.8 92.5
2.8 85
18 42.7
96.3 3
73 19
38 94.8
3 69
20 43
95.6 2.9
70 21
40.2 103.2
3.5 72.4
22 39.5
97.0 2.9
72 23
42.6 105.3
3.7 88
24 37.7
94.2 3.4
77 25
38.5 98.1
3.1 80.9
26 40.8
107.1 3.75
66 27
38.4 102.5
3.3 66
28 40.1
109.6 3.8
69 29
40.0 109.5
3.7 81.9
30 38.0
105.3 3.5
78.5
Jumlah 1225.3
3000.4 96.5
2262.2 Rata - rata
40.84 100.01
3.21 75.40
Standard deviasi
1.84 4.90
0.29 6.43
X max 44.60
109.60 3.80
88 X min
37.70 92
2.80 66
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.3.2. Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila
dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data yang tidak seragam maka data tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data yang tidak
seragam dengan cara membuang data yang out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Pada percobaan ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dan
tingkat ketelitian 5. Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan
persamaan berikut :
Dimana Z diperoleh dari tabel distribusi normal untuk luas sebesar tingkat keyakinan.
Jika X min BKB dan Xmax BKA maka data seragam. Jika X min BKB dan Xmax BKA maka data tidak seragam.
Nilai Z diperoleh dari tabel distribusi normal. Adapun hasil keseragaman data yang diperoleh pada masing-masing
elemen pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.24 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Uji Keseragaman Data Operator
Dimensi Tubuh LB
TSB DGT
JT
1 39.5
102.1 3.1
79.2 2
43.3 96.9
3.6 82.8
3 39.8
101.6 2.9
74.3 4
40.8 94.5
3.1 70
5 39.8
96.4 3.14
76 6
38.2 101.4
3.2 86
7 43.3
98 2.85
74 8
41 102
2.9 83
9 41.2
96.1 3.1
83 10
42 92
3.4 72
11 43.1
104.5 3.2
77 12
41.4 103.5
3.5 70
13 42.3
101.1 3
71 14
40.7 103.2
3.2 69
15 42
102.1 3.1
67 16
44.6 94
2.9 79.2
17 42.8
92.5 2.8
85 18
42.7 96.3
3 73
19 38
94.8 3
69 20
43 95.6
2.9 70
21 40.2
103.2 3.5
72.4 22
39.5 97.0
2.9 72
23 42.6
105.3 3.7
88 24
37.7 94.2
3.4 77
25 38.5
98.1 3.1
80.9 26
40.8 107.1
3.75 66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Uji Keseragaman Data lanjutan
27 38.4
102.5 3.3
66 28
40.1 109.6
3.8 69
29 40.0
109.5 3.7
81.9 30
38.0 105.3
3.5 78.5
BKA 44.62
109.84 3.81
88.09 BKB
37.06 90.17
2.62 62.71
Keterangan Seragam Seragam Seragam Seragam
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari hasil perhitungan uji keseragaman data yang dilakukan, maka diperoleh semua data telah seragam yang artinya dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya
yaitu uji kecukupan data.
5.3.3. Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisis jumlah pengukuran apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data
sampel yang diambil sudah mewakili populasi. Untuk uji kecukupan data dengan tingkat ketelitian 5 dan tingkat
keyakinan 95 digunakan persamaan :
Jika N’ N, maka data pengamatan cukup Jika N’ N, maka data pengamatan kurang, dan perlu tambahan data
Universitas Sumatera Utara
Adapun hasil uji kecukupan data yang diperoleh pada masing-masing elemen pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.27.
Tabel 5.26. Uji Kecukupan Data Operator
Dimensi Tubuh LB
TSB DGT
JT
1 39.5
102.1 3.1
79.2 2
43.3 96.9
3.6 82.8
3 39.8
101.6 2.9
74.3 4
40.8 94.5
3.1 70
5 39.8
96.4 3.14
76 6
38.2 101.4
3.2 86
7 43.3
98 2.85
74 8
41 102
2.9 83
9 41.2
96.1 3.1
83 10
42 92
3.4 72
11 43.1
104.5 3.2
77 12
41.4 103.5
3.5 70
13 42.3
101.1 3
71 14
40.7 103.2
3.2 69
15 42
102.1 3.1
67 16
44.6 94
2.9 79.2
17 42.8
92.5 2.8
85 18
42.7 96.3
3 73
19 38
94.8 3
69 20
43 95.6
2.9 70
21 40.2
103.2 3.5
72.4 22
39.5 97.0
2.9 72
23 42.6
105.3 3.7
88 24
37.7 94.2
3.4 77
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.26. Uji Kecukupan Data lanjutan
25 38.5
98.1 3.1
80.9 26
40.8 107.1
3.75 66
27 38.4
102.5 3.3
66 28
40.1 109.6
3.8 69
29 40.0
109.5 3.7
81.9 30
38.0 105.3
3.5 78.5
N 30
30 30
30 N’
3.31 3.73
13.28 10.95
Keterangan Cukup
Cukup Cukup
Cukup
Dari hasil uji kecukupan data, dapat dilihat bahwasanya semua data yang ada telah cukup, maka dapat dilakukan pengolahan ke tahap selanjutnya yaitu uji
kenormalan data. 5.4.4. Uji Normalitas Data dengan
Kolmogorof-Smirnov
Salah satu syarat penggunaan data antropometri yang akan diaplikasikan pada perancangan fasilitas menggunakan konsep persentil adalah data harus
berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan uji normalitas. Pada penelitian ini pengujian kenormalan data dilakukan dengan metode Kolmogorof-Smirnov
menggunakan software SPSS 17.0 for windows. Metode Kolmogorof-Smirnov digunakan karena data antropometri yang digunakan adalah data parametrik yang
dapat diketahui nilai parameterstatistik data rata-rata, standar deviasi, dan sebagainya, merupakan data kontiniu hasil pengukuran, dan ukuran sampel
memenuhi 30 sampel sehingga metode Kolmogorof-smirnov dapat digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk melakukan uji kenormalan data. Untuk uji kenormalan ini digunakan sebesar 0.05. Pengujian kenormalan data dapat dilihat Tabel 5.27 dan Tabel
5.28.
Tabel 5.27. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LB TSB
DGT JT
N 30
30 30
30 Normal Parameters
a,,b
Mean 40.8433
100.0133 3.2180
75.4067 Std. Deviation
1.88948 4.91793
.29821 6.34654
Most Extreme Differences Absolute
.096 .130
.157 .115
Positive .093
.130 .157
.115 Negative
-.096 -.121
-.095 -.080
Kolmogorov-Smirnov Z .528
.712 .862
.633 Asymp. Sig. 2-tailed
.943 .691
.447 .818
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil seluruh pengujian dinyatakan normal karena karena nilai D tabel lebih kecil dari nilai D hitung. Pengujian kenormalan data dapat dilihat pada Tabel 5.27.
Tabel 5.28. Uji Normalitas Data No.
Dimensi Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov Keterangan
Hitung Tabel
1 LB
0.528 0.242
Normal 2
TSB 0.712
0.242 Normal
3 DGT
0.862 0.242
Normal 4
JT 0.818
0.242 Normal
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Dari hasil uji normalitas data tersebut dapat dilihat bahwa semua elemen pengukuran berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis Postur Kerja dan Fasilitas Kerja
Dari rekapitulasi hasil analisis postur kerja Tabel 5.18 dapat diketahui elemen kerja mana yang menjadi prioritas perbaikan yaitu elemen kerja yang
berada pada level tindakan sekarang juga. 5. Mengambil karung dari lantai.
Kegiatan mengambil karung dari lantai berada pada level tindakan sekarang juga dikarenakan operator mengambil karung dari lantai dengan cara
membungkuk kemudian menempatkan pada alat bantu pemegang karung ampas ubi dengan frekuensi 600 kali selama ± 8 jamhari. Sehingga
menimbulkan rasa sakit pada punggung, pinggang, leher bagian atas, dan bahu kanan. Tidak ada fasilitas kerja yang digunakan untuk mengambil
karung dari lantai. 6. Melepaskan ikatan karung pada alat bantu pemegang karung ampas ubi.
Kegiatan melepaskan ikatan karung pada alat bantu pemegang karung ampas ubi memerlukan tindakan sekarang juga dikarenakan operator dalam
melepaskan ikatan karung pada alat bantu pemegang karung membungkuk sambil kedua tangan menarik jarum pengikat karung dengan alat bantu
pemegang karung. Kegiatan ini dilakukan dalam waktu ± 8 jamhari, sehingga menimbulkan rasa sakit pada punggung, pinggang, leher bagian
atas, bahu kanan dan bahu kiri. Fasilitas kerja yang digunakan untuk
VI-1
Universitas Sumatera Utara