3. Suku bangsa Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik fisik
yang akan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. 4. Pekerjaan Latihan
Pekerjaan yang dilakukan secara berulang dan terus menerus dengan aktivitas yang berbeda maka dimensi tubuh akan berbeda.
5. Musim Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam
bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian.
3.7.1 Aplikasi Data Anthropometri Dalam Perancangan ProdukFasilitas
10
1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim.
Kerja
Agar rancangan suatu produk dapat sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, maka prinsip penggunaan data antropometri harus
ditetapkan terlebih dahulu seperti uraian berikut :
Rancangan produk dibuat agar memenuhi dua sasaran produk, yaitu: a. Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi
ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata- ratanya.
b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain mayoritas dari populasi yang ada.
10
Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Penerbit Guna Widya. Surabaya. 2008.
Universitas Sumatera Utara
Ukuran yang diaplikasikan agar memenuhi sasaran pokok tersebut yaitu : 1. Dimensi minimum yang ditetapkan dari suatu rancangan produk umumnya
didasarkan pada nilai persentil yang terbesar seperti 90-th, 95-th, atau 99- th. Contoh kasus ini dapat dilihat pada penetapan ukuran minimal dari
lebar dan tinggi dari pintu darurat, dan lain-lain. 2. Dimensi maksimum yang ditetapkan diambil berdasarkan nilai persentil
yang paling rendah 1th, 5th, atau 10th persentil dari distribusi data antropometri yang ada. Contohnya penetapan jarak jangkau dari suatu
mekanisme kontrol yang harus dioperasikan oleh seorang pekerja.
2. Prinsip perancangan produk yang dapat dioperasikan pada rentang
ukuran tertentu adjustable.
Rancangan bisa berubah-ubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh.
Contoh yang paling umum dijumpai adalah perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju dan mundur, begitu juga dengan sandarannya bisa
diubah-ubah sesuai dengan keinginan. Untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel semacam ini umumnya mengaplikasikan data antropometri dalam
rentang persentil 5th sd 95th.
3. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata.
Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia. Problem pokok yang dihadapi dalam hal ini adalah justru sedikit
sekali mereka yang berada dalam ukuran rata-rata.
Universitas Sumatera Utara
Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa
saranrekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan langkah-langkah sebagai berikut
a. Tetapkan anggota tubuh yang mana yang akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut.
b. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah mengunakan data structural
body dimension ataupun functional body dimension. c. Tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan dan
menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. d. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti misalnya apakah rancangan
tersebut untuk ukuran individual yang ekstrim, adjustable, ataukah ukuran rata-rata.
e. Pilih prosentase populasi yang harus diikuti: 90-th, 95th, 99-th atau nilai persentil yang lain yang dikehendaki.
f. Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran allowance bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuran akibat faktor tebalnya
pakaian yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan, dan sebagainya.
Untuk memperjelas mengenai data anthropometri untuk bisa diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja dapat dilihat pada
Gambar 3.2 tentang berbagai macam anggota tubuh yang perlu diukur:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Data Anthropometri yang Diperlukan Untuk Perancangan ProdukFasilitas Kerja
Keterangan: 1. Dimensi tinggi tubuh posisi berdiri tegak dari lantai sampai ujung kepala.
2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak. 3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak.
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak siku tegak lurus.
5. Tinggi kepalan tangan yang berjulur lepas posisi berdiri tegak.
Universitas Sumatera Utara
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk diukur dari alas tempat dudukpantat sampai dengan kepala.
7. Tinggi mata dalam posisi duduk. 8. Tinggi bahu dalam posisi duduk .
9. Tinggi siku dalam posisi duduk siku tegak lurus. 10. Tebal atau lebar paha.
11. Panjang paha diukur dari pantat sampai ujung lutut. 12. Panjang paha diukur dari pantat sampai bagian belakang dari lututbetis.
13. Tinggi lutut diukur baik dalam posisi berdiri maupun duduk. 14. Tinggi tubuh posisi duduk yang diukur dari lantai sampai paha.
15. Lebar dari bahu. 16. Lebar pinggulpantat.
17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung tidak tampak dalam gambar. 18. Lebar perut.
19. Panjang siku diukur dari siku sampai dengan ujung jari dalam posisi siku tegak lurus.
20. Lebar kepala. 21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai ujung jari.
22. Lebar telapak tangan. 23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar ke samping kiri-kanan
24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas vertikal.
Universitas Sumatera Utara
25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak tidak ditunjukkan dalam gambar
26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan, diukur dari bahu sampai ujung jari tangan.
11
Permasalahan yang terdapat karena adanya variasi ukuran sebenarnya akan lebih mudah dipecahkan jika dapat merancang produk yang memiliki fleksibilitas
dan adjustable dengan suatu rentang ukuran tertentu. Gambar 3.2 menjelaskan dalam anthropometi, angka 95-th akan menggambarkan ukuran tubuh manusia
yang terbesar dan 5-th menggambarkan ukuran tubuh manusia yang terkecil Sritomo 1995
12
Gambar 3.3. Kurva Distribusi Normal dengan Data Anthropometri Persentil 95-th
Pada penetapan data antropometri ini, pemakaian distribusi normal akan umum diterapkan. Dalam statistik, distribusi normal dapat diformulasikan
berdasarkan harga rata-rata mean dan simpangan standardnya standard
11
Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama. Cetakan Keempat. Penerbit Guna Widya. Surabaya. 2008. hal. 67-71.
12
Sritomo Wignjosoebroto. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya, Surabaya, 1995
Universitas Sumatera Utara
deviation , σx dari data yang ada. Dari nilai yang ada tersebut, maka persentil
dapat ditetapkan sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal. Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikan dalam
perhitungan data antropometri dapat dijelaskan dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Nilai Persentil dan Cara Perhitungannya dalam Distribusi Normal Persentil
1-st 2,5-
th 5-th
10-th 50-th 90-th 95-th 97,5-th 99-th
Perhitungan
X - 2,325
σx X -
1,96 σx
X - 1,645
σx X -
1,28 σx
X X
+ 1,28
σx X
+ 1,645
σx X +
1,96 σx
X + 2,325
σx
Sumber: Sritomo Wignjosoebroto, ergonomi Studi Gerak dan Waktu
3.8. Pengolahan Data Anthropometri