Penentuan Nilai Recommended Weight Limit RWL

Dari rekapitulasi hasil penilaian postur kerja di atas maka dapat diketahui elemen kerja yang harus dilakukan perbaikan. Elemen kerja yang lebih diutamakan untuk diperbaiki adalah elemen kerja yang berada dalam level tindakan sekarang juga dan segera, karena level tindakan tersebut jika diabaikan akan dapat mengakibatkan cidera musculoskeletal pada operator pengepakan ampas ubi. Elemen kerja yang akan di perbaiki adalah : 1. Mengambil karung dari lantai . 2. Melepaskan ikatan alat bantu pemegang karung. 3. Menggancu karung yang berisi ampas ubi . 4. Menarik karung berisi ampas ubi .

5.2.2. Penentuan Nilai Recommended Weight Limit RWL

Setelah dilakukan pengukuran terhadap variabel-variabel pekerjaan, akan dihitung nilai RWL dari operator. Berikut ini merupakan cara perhitungan RWL sebagai berikut: 1. Untuk data origin yaitu perhitungan RWL pada posisi sebelum operator mengangkat beban, dilakukan sebagai berikut: a. Nilai LC atau konstanta pembebanan, dimana LC = 23 Kg b. Hitung faktor pengali horizontal HM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai H dari posisi sebelum operator mengangkat beban yang merupakan jarak horizontal dari titik pusat antara dua tumit ke beban. HM = 25 H = 25 50 HM = 0,50 c. Hitung faktor pengali vertikal VM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai V dari posisi sebelum operator mengangkat beban yang merupakan Universitas Sumatera Utara jarak vertikal posisi genggaman tangan yang memegang beban terhadap lantai. VM = 1 – 0,00326 │V – 75│ = 1 – 0,00326 │126 - 75│ VM = 0,85 d. Hitung faktor pengali perpindahan DM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai D yang merupakan jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat asal ke tempat tujuan. Nilai D yang diperoleh adalah 15 cm, tetapi sesuai dengan batasan D yang diperbolehkan masuk ke rumus RWL, maka nilai D yang dipakai adalah nilai minimum D, yaitu 25 cm. DM = 0,82 + 4,5 D = 0,82 + 4,5 25 DM = 1 e. Hitung faktor pengali asimetrik AM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai A dari posisi sebelum operator mengangkat beban yang merupakan sudut simetri putaran yang dibentuk antara bidang frontal tubuh dengan perpindahan beban. AM = 1 – 0,0032 A = 1- 0,0032 0 AM = 1 f. Tentukan faktor pengali frekuensi FM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai V dari posisi sebelum operator mengangkat beban. Diketahui frekuensi angkatmenit = 1, durasi kerja 2-8 jam, dan jarak vertikal = 125 cm V ≥75 cm maka didapatkan nilai FM yaitu 0,75. g. Tentukan faktor pengali coupling CM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai V dari posisi sebelum operator mengangkat beban. Diketahui jarak vertikal = 125 cm, dan jenis coupling poor maka didapatkan nilai CM yaitu 0,95. Universitas Sumatera Utara h. Setelah diketahui semua variabel tersebut maka hitung nilai RWL. RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM = 23 × 0,50× 0,85 × 1× 1 × 0,75 × 0,95 RWL = 6,96 2. Untuk data destination, yaitu perhitungan RWL pada posisi setelah operator mengangkat beban pada, dilakukan sebagai berikut: a. Nilai LC atau konstanta pembebanan, dimana LC = 23 Kg. b. Hitung faktor pengali horizontal HM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai H dari posisi setelah operator memindahkan beban yang merupakan jarak horizontal dari titik pusat antara dua tumit ke beban. HM = 25 H = 25 50 HM = 0,5 c. Hitung faktor pengali vertikal VM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai V dari posisi setelah operator memindahkan beban yang merupakan jarak vertikal posisi genggaman tangan yang memegang beban terhadap lantai. VM = 1 – 0,00326 │V – 75│ = 1 – 0,00326 │110 - 75│ VM = 0,895 d. Hitung faktor pengali perpindahan DM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai D yang merupakan jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat asal ke tempat tujuan. DM = 0,82 + 4,5 D = 0,82 + 4,5 25 DM = 1 e. Hitung faktor pengali asimetrik AM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai A dari posisi sebelum operator mengangkat beban yang merupakan sudut simetri putaran yang dibentuk antara bidang frontal tubuh dengan perpindahan beban. Universitas Sumatera Utara AM = 1 – 0,0032 A = 1- 0,0032 0 AM = 1 f. Tentukan faktor pengali frekuensi FM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai V dari posisi sebelum operator mengangkat beban. Diketahui frekuensi angkatmenit = 1, durasi kerja 2-8 jam, dan jarak vertikal = 125 cm V ≥75 cm maka didapatkan nilai FM yaitu 0,75. g. Tentukan faktor pengali coupling CM. Dalam penghitungan ini digunakan nilai V dari posisi sebelum operator mengangkat beban. Diketahui jarak vertikal = 125 cm, dan jenis coupling poor maka didapatkan nilai CM yaitu 0,95. h. Setelah diketahui semua variabel tersebut maka hitung nilai RWL RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM = 23 × 0,45× 0,895× 0,88 × 0,80 × 0,18 × 0,95 RWL = 7,33 Rekapitulasi hasil perhitungan nilai RWL dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.19. Hasil Perhitungan Nilai RWL Operator I Nama Keterangan LC HM VM DM AM FM CM RWL Op. I Origin 23 0,5 0,85 1 1 0,75 0,95 6.96 Destination 23 0,5 0,895 1 1 0,75 0,95 7,33

5.2.3. Penentuan Nilai Lifting Index LI