3.6. Kaitan Ergonomi dengan Postur Kerja
7
Postur kerja merupakan titik penentu dalam menganalisis keefektifan dari suatu pekerjaan yang dilakukan. Apabila postur kerja yang dilakukan oleh pekerja
sudah baik dan ergonomis maka dapat dipastikan hasil yang akan diperoleh oleh pekerja tersebut adalah hasil yang baik. Akan tetapi sebaliknya bila postur kerja
pekerja salah atau tidak ergonomis maka pekerja tersebut akan mudah mengalami Ilmu yang mempelajari interaksi antara lingkungan kerja dan manusia atau
sebaliknya disebut dengan ergonomi. Dengan menerapkan ergonomi yang baik, diharapkan seorang pekerja dapat bekerja secara efektif, nyaman, aman, sehat dan
efisien, sehingga produktivitas kerjanya dapat meningkat. Dari pengertian ergonomi tersebut dapat dilihat bahwa ergonomi mempelajari manusia dan
apabila ada kesalahan tentang gerakan ataupun fasilitas yang digunakan manusia maka akan dapat diperbaiki dengan menggunakan ilmu ergonomi, misalnya :
apabila postur kerja seorang pekerja salah atau tidak benar maka dapat dievaluasi dan diperbaiki dengan menggunakan metode OWAS, REBA, RULA maupun
QEC yang dipelajari dalam ilmu ergonomi. Pertimbangan ergonomi yang berkaitan dengan postur kerja dapat membantu mendapatkan postur kerja yang
nyaman bagi pekerja baik itu postur kerja berdiri, duduk maupun postur kerja lainnya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menjamin kesehatan fisik
pekerja.
3.6.1. Postur Kerja
7
Stanton, Neville, dkk. 2005. Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods. New York: CRC Press
Universitas Sumatera Utara
kelelahan dan dalam jangka panjang akan menimbulkan keluhan–keluhan pada bagian tubuh tertentu. Apabila pekerja mengalami kelelahan jelaslah hasil yang
dilakukan pekerja tersebut juga akan mengalami penurunan dan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Performance kerja merupakan fungsi dari postur kerja dan produktifitas kerja. Dengan postur kerja yang ergonomis, maka seorang pekerja akan dapat
bekerja dengan EASNE efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien, sebaliknya apabila postur kerjanya tidak benar, maka kinerja orang tersebut akan menurun
sehingga tidak dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Hal ini disebabkan karena postur kerja dapat menimbulkan rasa sakit dan cepat lelah yang lebih cepat
dibandingkan dengan postur kerja yang ergonomis. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dan performance kerja adalah posisi dari postur kerja
seseorang. Oleh karena itu diperlukan kajian yang lebih mendalam tentang gerakan kerja seseorang yang berinteraksi terhadap lingkungan kerjanya atau
sebaliknya. Postur kerja merupakan pengaturan sikap tubuh saat bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula. Pada saat
bekerja sebaiknya postur dilakukan secara alamiah sehingga dapat
meminimalisasi timbulnya cidera dalam bekerja. Kenyamanan tercipta apabila pekerja telah melakukan postur kerja yang baik dan aman. Postur kerja yang baik
sangat ditentukan oleh pergerakan organ tubuh saat bekerja.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2. Recommended Weight Limit RWL