kelonggaran,baik dalam bentuk materi maupun non-materi sepanjang tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat prinsipil,norma-norma dan
saksi saksi norm and sanction dan aturan aturan rules Badaruddin, 2008:8.
Modal sosial bukan milik individual, melainkan sebagai hasil dari hubungan sosial antara individu. Jaringan sosial merupakan hubungan – hubungan yang tercipta
antar banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk formal
maupun bentuk informal. Hubungan sosial adalah gambaran atau cerminan dari kerjasama dan koordinasi antar warga yang didasari oleh ikatan sosial yang aktif dan
bersifat resiprokal. Damsar, 2002:157. Menurut John Field, yang menjadi inti dari teori modal sosial adalah dengan
membangun hubungan dengan sesama, dan menjaganya agar terus berlangsung sepanjang waktu, orang mampu bekerja bersama-sama untuk mencapai berbagai hal
yang tidak dapat mereka lakukan sendirian atau yang dapat mereka capai tapi dengan bersusah payah. Orang berhubungan melalui serangkaian jaringan dan mereka
cenderung memiliki kesamaan nilai dengan anggota lain dalam jaringan tersebut menjadi sumber daya, dia dipandang sebagai modal Field, 2010:1.
2.2.1 Trust Kepercayaan
Universitas Sumatera Utara
Defenisi kepercayaan trust dalam Oxford English Dictionary dijelaskan sebagai confidence in yang berarti yakin pada dan reliance on yang bermakna
percaya atas beberapa kualitas atau atribut sesuatu atau seseorang, kebenaran suatu pernyataan Damsar, 2009:185.
Kepercayaan pada dasarnya terikat, bukan kepada resiko, namun kepada berbagai kemungkinan. Kepercayaan selalu mengandung konotasi keyakinan
ditengah-tengah berbagai akibat yang serba mungkin, apakah dia berhubungan dengan tindakan individu atau beroperasinya sistem. Menurut Zucker dalam Damsar
2009:18 memberikan batasan kepercayaan sebagai perangkat harapan yang dimiliki bersama-sama oleh semua yang berada dalam pertukaran. Kepercayaan memperbesar
kemampuan manusia untuk bekerjasama. Kerjasama tidak mungkin terjalin kalau didasarkan atas adanya saling percaya diantara sesama pihak yang terlibat.
Kepercayaan meningkatkan toleransi terhadap ketidakpastian. Ketika pesanan suatu barang misalnya, belum datang dari mitra dagang, maka kepercayaan yang dimiliki
akan menetralisir ketidakpastian tersebut, yang mana pesanan selalu tepat waktu datangnya. Penetralan merupakan suatu bentuk toleransi yang dilakukan
ketidakpastian. Kepercayaan merupakan hubungan antara dua belah pihak atau lebih yang
mengandung harapan yang menguntungkan salah satu belah pihak melalui interaksi sosial Lawang, 2004:36.
Selanjutnya Lawang menyimpulkan inti konsep kepercayaan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Hubungan sosial antara dua orang atau lebih, termasuk dalam hubungan
ini adalah institusi, yang dalam pengertian ini diwakili orang. 2.
Harapan yang ada akan tergantung dalam hubungan itu, yang kalau direalisasikan tidak akan merugikan salah satu atau kedua belah pihak
3. Interaksi yang memungkinkan hubungan dan harapan itu berwujud.
Damsar, 2009:186
Menurut Gidden 2005 dalam masyarakat pramodern ditemukan empat lingkungan yang menumbuh kembangkan kepercayaan yaitu
1. Hubungan kekerabatan menyediakan suatu mata rantai hubungan sosial
yang dapat diandalkan suatu mata rantai hubungan sosial yang dapat diandalkan yang secara prinsip dan umum dilakukan, membentuk media
pengorganisasian relasi kepercayaan, seperti sistem kekerabatan matrilineal yang bermula dari hubungan semade, seperut, senenek, seninik, sekaum dan
sesuku telah menjadi perekat hubungan sesama satu kerabat dan sebagai jembatan yang menghubungi dengan kelompok, terutama kelompok luar.
Hubungan kekerabatan Minangkabau yang menjadi perekat dan jembatan relasional tersebut, pada gilirannya, menerbitkan bibit kepercayaan, baik
antara sesama kerabat maupun dengan kelompok luar. 2.
Komunitas masyarakat lokal memberikan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembangnya kepercayaan di masyarakat pra-modern. Menurut
Universitas Sumatera Utara
Gidden komunitas lokal tidak dikaitkan dengan romantisme budaya, tetapi lebih kepada arti penting dari relasi lokal yang diatur dalam konteks tempat,
dimana tempat belum ditransformasikan oleh relasi ruang waktu yang berjarak.
3. Kosmologi religius merupakan bentuk kepercayaan dan praktik ritual yang
menyediakan interpretasi providential atas kehidupan dan alam. Kosmologi religius menyediakan intepretasi moral dan praktik bagi kehidupan sosial
dan kehidupan pribadi dan bagi dunia alam. Yang menginterpretasikan lingkungan yang aman bagi pemeluknya.
4. Tradisi juga dapat menjadi lingkungan bagi perkembangan kepercayaan
masyarakat. Tradisi merupakan sarana untuk mengaitkan masa kini dengan masa depan, berorientasi kepada masa lalu dan waktu yang dapat berulang.
Tradisi adalah rutinitas, namun dia adalah rutinitas yang penuh makna intrinsik, ketimbang hanya sekedar perilaku kosong yang hanya
berorientasi kepada kebiasaan semata. Makna aktivitas rutin berada di dalam penghormatan atau pemujaan yang melekat dalam tradisi dan dalam
kaitan antara tradisi dan ritual Damsar, 2009:188-190
2.2.2. Jaringan Sosial