Bisnis Online TINJAUAN PUSTAKA

untuk berbelanja lagi di tempatnya Alasan toko online melakukan blacklist adalah karena orang tersebut menipu atau menjelek-jelekkan toko online tersebut. Norma adalah aturan yang mengikat antara satu dan yang lain. Dalam hal ini penjual dan pembeli online. Norma-norma akan berperan dalam mengontrol bentuk hubungan antara individu pada suatu entitas sosial tertentu. Aturan-aturan tersebut biasanya tidak tertulis, namun demikian dipahami oleh setiap individu dalam konteks hubungan sosial ekonomi. Norma dan aturan yang terjaga dengan baik akan berdampak positif bagi kualitas hubungan yang terjalin serta merangsang berlangsungnya kohesifitas sosial yang hidup dan kuat Hasbullah, 2006:13.

2.3. Bisnis Online

Pada era Globalisasi saat ini, internet merupakan sebuah kebutuhan pokok dan mendasar. Maka tak heran saat ini segala sesuatu dapat dikaitkan dengan Internet. Contohnya dalam hal berbelanja. Kalau dulu berbelanja merupakan kegiatan pergi ke mall atau pasar dan melihat-lihat ke dalam sebuah toko lalu membeli barang yang diinginkan, saat ini ada alternatif lain yang lebih efektif. Maka dari itu lahirlah sebuah penemuan baru dalam dunia bisnis yang memiliki efisiensi tinggi dalam hal waktu dan tenaga, yaitu bisnis online. Bisnis online adalah suatu terobosan baru dalam berbisnis yang mengutamakan keefisiensian dan kepraktisan dalam bertransaksi. Bisnis online berkembang cukup baik dari tahun ke tahun seiring meningkatnya pengguna internet dan semakin menjamurnya media sosial. Bisnis Universitas Sumatera Utara online memiliki perbedaan dari toko konvensional seperti transaksi dengan tidak saling bertatap muka, mentransfer uang sebelum barang datang dan mengirim barang menggunakan Jasa Titipan Kilat seperti JNE atau Tiki. Sistem belanja online pertama kali diperkenalkan oleh Michael Aldrich pada tahun 1979. Sejak itulah dunia perdagangan pun mengalami evolusi dan sistem belanja tradisional beralih ke metode pembelian dan penjualan melalui jaringan internet. Adalah Pizza Hut yang menawarkan pembelian online di webnya pada 1994, yang kemudian disusul Amazon yang mulai menjual buku online pada 1995. Setelah itu, sistem belanja online tak lagi mengalami evolusi, tetapi revolusi, karena demikian cepatnya belanja online, yang kini disebut E-commerce, itu menjadi alternatif masyarakat dunia untuk bertransaksi. Tentu saja hal itu didukung dengan jaringan internet dan penggunanya yang berkembang pesat di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, saat ini termasuk dalam peringkat kelima negara pengakses internet terbesar di dunia. Hal ini secara langsung memicu tumbuhnya pelaku E-commerce di Tanah Air. Potensi belanja online akan terus tumbuh. Data yang ada menyebutkan jumlah konsumen online terhadap persentase penduduk di Asia Pasifik menunjukkan, Thailand merupakan konsumen online terbesar mencapai 80 persen. Sementara Indonesia juga tak kalah menggiurkan, yaitu sebesar 57 persen. http:ekonomi.kompasiana.combisnis20121114asal-mula-dan-kelangsungan- usaha-bisnis-ecommerce-503271.html. Fenomena belanja online tidak lepas dari animo masyarakat terhadap internet yang semakin meningkat. Adalah artikel yang ditulis oleh Anton William dalam situs Universitas Sumatera Utara www.tempointeraktif.com, pada hari Jumat, 24 September 2010, yang mengemukakan fakta mengejutkan. Artikel ini mengulas tentang Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang mengeluarkan pernyataan bahwa pertumbuhan pesat pengguna media sosial yang aktif, khususnya Facebook dan Twitter, telah berhasil meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia dari posisi ke-54 pada tahun lalu menjadi posisi ke-44. Hal ini dikarenakan masyarakat khususnya pebisnis sudah mulai aktif memanfaatkan media sosial sebagai wadah baru dalam berbisnis. Kehadiran internet sebagai sarana atau media informasi berbasis online ternyata memberikan manfaat yang sangat besar bagi setiap aspek kehidupan yang ada, baik dalam bidang pendidikan, sarana komunikasi tanpa batas, maupun dalam hal pengembangan usaha. http:www.tempointeraktif.comberitapertumbuhan-pesat- pengguna-media-sosial. Perilaku pembelian online masyarakat Indonesia semakin tahun semakin mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa nilai pembelanjaan online masyarakat Indonesia pada tahun 2012 mencapai 2,5 triliun rupiah. Pada tahun 2013 meningkat 79,7, yaitu menjadi 4,5 triliun rupiah. Pada tahun 2014 diprediksikan mencapai 7,2 triliun rupiah. Jumlah tersebut diperoleh dari sekitar enam persen dari lima puluh juta pengguna internet di Indonesia yang melakukan aktivitas pembelian secara online. http:dailysocial.netpost25-triliun-rupiah-nilai-transaksi-e-commerce-indonesia- tahun-2012 Universitas Sumatera Utara Ada sisi positif maupun negatif dari berjualan online. Sisi positifnya pengusaha yang baru memulai bisnis tidak membutuhkan modal yang terlalu besar namun dapat meraup untung yang lumayan. Sementara dari sisi negatifnya, terkadang ada pelanggan yang tidak jujur dan bermain curang sehingga pengusaha tertipu. Seperti contohnya mengirim bukti transfer palsu dan hilang setelah memesan barang sehingga mengakibatkan pengusaha rugi karena telah memesan barang sebelumnya kepada supplier atau pemasok. Berjualan online juga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan berjualan secara konvensional seperti membuka toko. Cukup dengan menggunakan internet dan media sosial sebagai lapak maka pengusaha tidak perlu membayar sewa toko, bermodalkan smartphone seperti Blackberry atau Android dan pulsa pengusaha sudah memiliki modal untuk berjualan. Pengusaha dapat online 24 jam dimana saja dan dapat berinteraksi dengan pelanggan di jam berapa pun, karena toko online tidak memiliki jam operasional seperti toko. Jaringan pertemanan yang kuat juga diperlukan untuk dapat memasarkan produk dengan mudah, karena salah satu trik pemasaran yang cukup efektif adalah melalui mulut ke mulut. Biasanya apabila seseorang merasa puas maka ia akan dengan otomatis merekomendasikan toko online tersebut kepada orang lain, dalam hal ini teman atau keluarga terdekat. Untuk itu penting bagi pengusaha online menjalin hubungan baik kepada buyer atau pembeli. Tidak hanya sebagai konsumen tapi juga sebagai teman. Universitas Sumatera Utara Perbedaan lain toko online dibanding toko konvensional yaitu adanya sistem “PO” atau “Pre order”. Dimana barang yang diinginkan tidak tersedia langsung di stok barang yang ada namun harus memesan terlebih dahulu kepada Supplier, untuk itu dikenakan biaya pembayaran “DP” atau “Down Payment” sebagai tanda keseriusan membeli, setelah barang datang dan siap dikirim barulah seller meminta pembeli melunasi pembayaran barang tersebut. Di Kota Medan sendiri usaha online semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya toko online yang ada di Instagram berlokasi di Medan. Ini menandakan bahwasanya usaha online merupakan suatu jenis bidang usaha yang cukup diminati. Pertumbuhan bisnis online diperkirakan akan terus meroket pada tahun 2014 ini. General Manager JogjaCamp, penggagas Jejualan.com, Herlin Dwi Yudiandari mengatakan peminat bisnis online semakin meningkat dari hari ke hari. Ramainya bisnis online ini lantaran bisnis tersebut gampang dijalankan. Dari 12 ribu pengguna jasa perusahaan rintisan asal kota Gudeg ini, menurutnya 80 persen diantaranya merupakan pebisnis dari luar DIY dan dari kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Surabaya dan Balikpapan. Dari riset yang dilakukan pelaku bisnis online mayoritas dari kalangan anak-anak muda dan sebagian lainnya ibu-ibu rumahtangga. http:jogja.tribunnews.com20140113bisnis-online-diprediksi-kian-meroket-di- tahun-2014. Universitas Sumatera Utara Modal utama dan pertumbuhan E-commerce di Indonesia ini tentu saja kepercayaan dan keamanan. Para pemilik produk dan penjualnya harus membuktikan dan menjaga kepercayaan konsumen. Bagaimana menjaga kualitas produk dan ketepatan pengiriman barang. http:ekonomi.kompasiana.combisnis20121114asal-mula-dan-kelangsungan- usaha-bisnis-ecommerce-503271.html . Diharapkan ke depannya bisnis online dapat bertahan menjadi bisnis yang menjanjikan. Agar pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung secara merata. Tidak hanya bagi pengusaha yang memiliki modal dan kemampuan finansial namun juga bagi pengusaha online yang bersifat menengah dan masih merintis agar dapat meningkat penghasilannya sehingga meningkat pula kesejahteraan hidupnya dan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

2.4. E-Commerce