Pemilikan kompetensi mengajar Pengembangan Kewirausahaan di Sentra Tenun Ikat Kab. Lamongan
268
PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen
dalam mengajar, perlu diikuti dengan pengetahuan dan ketrampilan dalam materi program studi.
Pengetahuan dan ketrampilan dalam merumuskan strategi pembelajaran. Tidak akan lepas dengan
kemampuan dalam mengembangkan materi. Rumusan strategi pembelajaran didalamnya
terkandung rumu san materi pembelajaran. Pemilikan pengetahuan terkait dengan materi, perlu
dimiliki pula kemampuan dalam mengolah materi.
Proses pembelajaran, kegiatan membuka pelajaran kita kenal kegiatan apersepsi. Kegiatan
menutup pelajaran kita kenal kegiatan refleksi. Kegiatan apersepsi memerlukan ketrampilan
mahasiswa dalam menyampaikan materi kepada siswa. Apersepsi akan memberikan gambaran
awal tentang materi yang akan disampaikan. Dengan kegiatan apersepsi, guru akan menghin-
darkan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada trafer informasi.
Kegiatan inti pembelajaran dengan kemungkinan alternatif model pembelajaran yang
dapat dilaksanakan, dengan kemungkinan perubahan scenario pembelajaran. Perubahan
skenario pembelajaran ada kaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam mengelola kelas.
Kegiatan refleksi sebagai bagian dari menutup pelajaran pada dasarnya dapat digunakan untuk
dua kepentingan. Kepentingan untuk siswa, guru dapat mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi yang baru dibicarakan. Kepentingan guru, pemahaman yang dimiliki oleh siswa sebagai bagian
dari refleksi keberhasilan mengajar. Kegiatan menutup pelajaran yang ada muatan kontrak
dengan siswa tentang apa yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Kontrak tersebut juga
merupakan ikatan bagi guru untuk pertemuan berikutnya.
Proses menempuh kelompok matakuliah Keahlian Berkarya dengan kesempatan berlatih di
laboratorium pembelajaran mikro, berlatih dengan sesama mahasiswa dalam satu angkatanprogram
studi pada dasarnya sebagai bagian dari proses untuk pembentukan kompetensi guru. Dalam
proses ini pembentukan kompetensi calon guru. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16
tahun 2006 antara lain mengatur tentang kompetensi guru. Terdapat 4empat Kompetensi
Inti dalam Permendiknas tersebut: kompetensi pegagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional.
Proses pembelajaran pada kelompok matakuliah Kehlian Berkarya, paling tidak akan
mempersiapkan calon guru dalam pemilikan ko mpet ensi pedagogik dan kompetensi
profesional. Kompetensi pedagogic sebagaimana yang dirumuskan dalam permendiknas tersebut
antara lain, menguasai teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik. Kelompok
matakuliah keahlian berkarya akan memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam berlatih dalam
mengajar. Kemampuan pedagogik lain yang diharapkan dapat dibentuk adalah menyeleng-
garakan pembelajaran yang mendidik. Pendidikan kemitraan sebagai alternatif dalam latihan proses
pembelajaran. Guru perlu menempatkan siswa untuk mengambil bagian dalam setiap aktivitas
pembelajaran.
Sahertian dalam Kheruniah:2013: 108 terdapat 3tiga aspek untuk menyatakan bahwa
seorang guru mempunyai kompetensi. Pertama, dapat merealisasikan perencanaan pembelajaran,
kedua meunjukkan personality yang baik dalam proses pembelajaran, ketiga kemampuan
menciptakan suasana pembelajaran yang baik.
Menempatkan siswa dalam proses pembe- lajaran pada dasarnya guru akan menempatkan
posisinya sebagai fasilitator sekaligus sebagai mo- tivator. Kesempatan yang diberikan kepada siswa
diharapkan akan memberikan semangat belajar bagi siswa. Semangat belajar karena guru
memberikan motivasi kepada siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Kemampuan profesional diharapkan juga mulai terbentuk dalam berinteraksi dalam menempuh
matakuliah keahlian berkarya dan kesempatan berlatih di laboratorium pembelajaran mikro.
269
PROSIDING
Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen
Kompetensi profesional yang diharapkan terbentuk antara lain, menguasai materi keilmuan
yang meliputi dimensi pengetahuan, nilai, dan keterampilan IPS.
Kompetensi profesional terkait dengan kelompok matapelajaran yang diampu guru. Pro-
gram Pendidikan Tata Niaga dan Pendidikan Administrasi Perkantoran yang berada di Jurusan
Manajemen, masuk pada elompok IPS. Kemampuan profesional calon guru dengan
banyak mengkaji materi yang ada di silabus. Acuan buku sumber perlu diperhatikan sebagai acuan
utama dalam pengembangan materi di RPP. Calon guru juga mempunyai kewajiban unt uk
mengembangkan materi dari sumber sumber yang lain. Pengembangan materi juga tidak akan terlepas
dengan strategi pembelajaran yang dilakukan serta alokasi waktu yang tersedia. Kemampuan
profesional erat kaitannya dengan kemampuan pedagogik.
SUCIU, Andrea Iriana dan MÂÞÃ,,Liliana 2011: 411 mengingatkan bahwa kompetensi
pedagogik ada 3tiga dimensi yang menyangkut dimensi psikologi, organisasi dan kultur. Dimensi
ini dapat dipahami karena kemampuan kompetensi pedagogik guru dipengaruhi aspek aspek
psikologis guru, daya dukung yang ada di sekolah, dan factor faktor kultural di masyarakat.
Pembentukan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional pada dasarnya juga tidak
meninggalkan pembent ukan kompetensi kepribadian dan sosial. Proses pembelajaran
sesama peserta matakulah kelompok proses belajar mengajar, secara langsung juga akan terjadi
interaksi dalam pembentukan kompetensi kepribadian dan sosial. Pembentukan dua
kompetensi akan lebih terarah sewaktu mahasiswa melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan
Kajian Pengalaman Lapangan.