Potensi dan permasalahan PROCEDING PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BISNIS DAN MANAJEMEN FEUM 2015

261 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen terdapat spesialisasi dalam sentra; 15 Kualitas dan daya saing produk konvensional; 16 Inovasi rendah; 17 Promosi belum maksimal.

C. Pengembangan Kewirausahaan di Sentra Tenun Ikat Kab. Lamongan

Adapun hasil analisis sebelumnya dapat dikelompokkan bahwa yang menentukan dalam perkembangan sentra industry tenun ikat di Ds. Parengan Kec. Maduran Kab. Lamongan terdiri dari sembilan faktor yaitu: 1. faktor produk, 2. faktor tenaga kerja yang terampil, 3. faktor pemasaran, 4. faktor harga, 5. faktor inovasi, 6. faktor bahan baku, 7. faktor modal, 8. faktor manajmen usaha, 9. faktor tempat. Artinya jika sentra industry tenun ikat ini ingin dikembangkan harus memperhatikan kesembilan faktor tersebut, mulai dari produk yang berkwalitas, tenaga kerja yang terampil dan handal, pemasaran yang beraneka ragam, harga kompetitif, inovasi produk sesuai harapan pelanggan dan masyarakat, bahan baku berkwalitas dan terjangkau, modal untuk pengembangan usaha yang semakin besar, manajemen usaha tertata dengan bagus serta infrastruktur diperhatikan sehingga mampu menciptakan citra merk bagi usaha itu sendiri juga citra bagi pemerintah daerah. Namun kenyataannnya hasil observasi dan FGD dengan pelaku usaha bahwa sentra tenun ikat Kab. Lamongan ini mempunyai beberapa permasalahan yaitu: 1 Jarak menuju pasar rela- tive jauh terutama untuk Desa Parengan menuju kota Lamongan, 2 Aksesibilitas kurang memadahi kondisi jalan, 3 Tingkat pendidikan pengrajin rendah, 4 Kapasitas pendidikan dan pelatihan rendah bahkan belum pernah ada pelatihan untuk mengembangkan usahanya, 5 Sistem pemasaran masih konvensional, yaitu masih berharap besar terhadap tengkulak. 6 struktur organisasi belum berjalan seperti yang diharapkan, 7 Belum tersedianya litbang, 8 Belum memiliki badan ho- kum, 9 Belum berani untuk meminjam modal, 10 Belum terdapat kombinasi kompetensi, 11 Kualitas dan daya saing produk konvensional, 12 Inovasi rendah, dan 13 Promosi belum maksimal. Untuk mengatasi permasalahan-permasa- lahn yang ada di sentra tenun ikat Kab. Lamongan maka penting dikembangkannya program pengembangan kewirausahaan bagi perajin. Tujuan pengembangan kewirausahaan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan perajin yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dengan cara pendampingan dan pelatihan. Maka pengembangan kewirausahaan perlu adanya model pengembangan kewirausahaan yang sesuai dengan permasalahan dan mmapu melibatkan masyarakat perajin tenun ikat. Adapun model pengembangan kewirausahaan dapat di gambar- kan pada gambar 1 berikut: Model pengembangan kewirausahaan di sentra tenun ikat Kab. Lamongan ini menganut prinsip to help them to help themselves. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perajin melalui pelatihan dan pendampingan serta penguatan kelembagaan sosial ekonomi dengan mendayagunakan sumberdaya lokal yang ada secara berkelanjutan. Program pengembangan kewirausahaan ini mendorong masyarakat perajin tenun ikat berpartisipasi dalam setiap tahap pelakasanaan kegiatan melalui pelatihan dan pendampingan dari pembentukan kelompok pengrajin sampai pada pelatihan dan pendampingan pada masing-masing kelompok perajin tersebut. Selain itu, diperkenal- kan sistem manajemen pengembangan usaha produktif mulai dari perencanaan rencana aksi kegiatan, implementasi kegiatan, serta menumbuh kembangkan kegiatan tersebut secara keber- lanjutan. Untuk mendukung program tersebut, dibangun kemitraan antara masyarakat, pemerintah daerah, swasta dan perguruan tinggi dalam mengembangkan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat. 262 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa sentra tenun ikat Kab. Lamongan memiliki potensi sebagai kekuatan dan peluang, disamping kendala sebagai kelemahan dan ancaman, oleh karena itu perlu adanya pengembangan kewirausahan kepada perajin dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pada manajemen usahanya yang terdiri dari diversifikasi produk, pengemasan dan pemasaran. Saran Saran yang diberikan Bagi pemerintah daerah, hendaknya mendukung perkembangan sentra industry tenun ikat dengan memberikan fasilitas-fasilitas kemudahan dalam hal permodalan, pemasaran dan pembinaan manajemen usaha. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian tahap pertama ini berupa hasil eksplorasi sehingga bisa dilanjutkan kepenelitian selanjutnya yaitu action research dari model yang sudah ada. Gambar 1. Model Pengembangan Kewirausahaan di Sentra Tenun Ikat Kab. Lamongan