261
PROSIDING
Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen
terdapat spesialisasi dalam sentra; 15 Kualitas dan daya saing produk konvensional; 16 Inovasi
rendah; 17 Promosi belum maksimal.
C. Pengembangan Kewirausahaan di Sentra Tenun Ikat Kab. Lamongan
Adapun hasil analisis sebelumnya dapat dikelompokkan bahwa yang menentukan dalam
perkembangan sentra industry tenun ikat di Ds. Parengan Kec. Maduran Kab. Lamongan terdiri
dari sembilan faktor yaitu: 1. faktor produk, 2. faktor tenaga kerja yang terampil, 3. faktor
pemasaran, 4. faktor harga, 5. faktor inovasi, 6. faktor bahan baku, 7. faktor modal, 8. faktor
manajmen usaha, 9. faktor tempat. Artinya jika sentra industry tenun ikat ini ingin dikembangkan
harus memperhatikan kesembilan faktor tersebut, mulai dari produk yang berkwalitas, tenaga kerja
yang terampil dan handal, pemasaran yang beraneka ragam, harga kompetitif, inovasi produk
sesuai harapan pelanggan dan masyarakat, bahan baku berkwalitas dan terjangkau, modal untuk
pengembangan usaha yang semakin besar, manajemen usaha tertata dengan bagus serta
infrastruktur diperhatikan sehingga mampu menciptakan citra merk bagi usaha itu sendiri juga
citra bagi pemerintah daerah.
Namun kenyataannnya hasil observasi dan FGD dengan pelaku usaha bahwa sentra tenun ikat
Kab. Lamongan ini mempunyai beberapa permasalahan yaitu: 1 Jarak menuju pasar rela-
tive jauh terutama untuk Desa Parengan menuju kota Lamongan, 2 Aksesibilitas kurang memadahi
kondisi jalan, 3 Tingkat pendidikan pengrajin rendah, 4 Kapasitas pendidikan dan pelatihan
rendah bahkan belum pernah ada pelatihan untuk mengembangkan usahanya, 5 Sistem pemasaran
masih konvensional, yaitu masih berharap besar terhadap tengkulak. 6 struktur organisasi belum
berjalan seperti yang diharapkan, 7 Belum tersedianya litbang, 8 Belum memiliki badan ho-
kum, 9 Belum berani untuk meminjam modal, 10 Belum terdapat kombinasi kompetensi, 11
Kualitas dan daya saing produk konvensional, 12 Inovasi rendah, dan 13 Promosi belum maksimal.
Untuk mengatasi permasalahan-permasa- lahn yang ada di sentra tenun ikat Kab. Lamongan
maka penting dikembangkannya program pengembangan kewirausahaan bagi perajin.
Tujuan pengembangan kewirausahaan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan perajin yang
berdampak pada kesejahteraan masyarakat, dengan cara pendampingan dan pelatihan. Maka
pengembangan kewirausahaan perlu adanya model pengembangan kewirausahaan yang sesuai
dengan permasalahan dan mmapu melibatkan masyarakat perajin tenun ikat. Adapun model
pengembangan kewirausahaan dapat di gambar- kan pada gambar 1 berikut:
Model pengembangan kewirausahaan di sentra tenun ikat Kab. Lamongan ini menganut
prinsip to help them to help themselves. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat perajin melalui pelatihan dan pendampingan serta penguatan kelembagaan
sosial ekonomi dengan mendayagunakan sumberdaya lokal yang ada secara berkelanjutan.
Program pengembangan kewirausahaan ini mendorong masyarakat perajin tenun ikat
berpartisipasi dalam setiap tahap pelakasanaan kegiatan melalui pelatihan dan pendampingan dari
pembentukan kelompok pengrajin sampai pada pelatihan dan pendampingan pada masing-masing
kelompok perajin tersebut. Selain itu, diperkenal- kan sistem manajemen pengembangan usaha
produktif mulai dari perencanaan rencana aksi kegiatan, implementasi kegiatan, serta menumbuh
kembangkan kegiatan tersebut secara keber- lanjutan. Untuk mendukung program tersebut,
dibangun kemitraan antara masyarakat, pemerintah daerah, swasta dan perguruan tinggi dalam
mengembangkan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
262
PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa sentra tenun ikat Kab. Lamongan memiliki potensi
sebagai kekuatan dan peluang, disamping kendala sebagai kelemahan dan ancaman, oleh karena itu
perlu adanya pengembangan kewirausahan kepada perajin dalam bentuk pelatihan dan
pendampingan pada manajemen usahanya yang terdiri dari diversifikasi produk, pengemasan dan
pemasaran.
Saran
Saran yang diberikan Bagi pemerintah daerah, hendaknya mendukung perkembangan
sentra industry tenun ikat dengan memberikan fasilitas-fasilitas kemudahan dalam hal permodalan,
pemasaran dan pembinaan manajemen usaha. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian tahap pertama
ini berupa hasil eksplorasi sehingga bisa dilanjutkan kepenelitian selanjutnya yaitu action research dari
model yang sudah ada.
Gambar 1. Model Pengembangan Kewirausahaan di Sentra Tenun Ikat Kab. Lamongan