Teori pembelajaran SAVI Somatis Au- ditory Visual Intellectual

200 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen b. Belajar Auditory Belajar auditory yaitu belajar dengan berbicara dan mendengar. Pembelajaran melalui auditory merupakan pembelajaran yang memanfaatkan telinga dan suara. “Telinga kita terus menangkap dan menyimpan informasi auditory bahkan tanpa kita sadari, dan ketika kita membuat suara sendiri dengan berbicara, beberapa area penting di otak kita menjadi aktif” Meier, 2000:95. Pembelajar- an auditory dapat dilakukan dengan belajar dari suara, berdialog menerima dan memberikan penjelasan, membaca keras, dan menceritakan kepada orang lain apa yang baru saja dialami, didengar, dipelajari. Beberapa cara dapat dilakukan ketika merancang pembelajaran auditory yang menarik antara lain dengan mengajak mahasiswa membicarakan apa yang sedang mereka pelajari, menyuruh mahasiswa menerjemahkan pengalaman mereka dengan suara, meminta mahasiswa membaca keras- keras secara dramatis jika mereka mau, mengajak mahasiswa berbicara saat mereka memecahkan masalah, membuat model, mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja, menguasai keterampilan, membuat tinjauan pengalaman belajar, atau menciptakan makna-makna pribadi bagi diri mereka sendiri. c. Belajar Visual Belajar visual adalah belajar dengan melibat- kan kemampuan visual penglihatan untuk mengamati dan menggambarkan, dengan alasan bahwa di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat memproses informasi vi- sual dari pada semua indra yang lain. Dalam merancang pembelajaran yang menarik bagi kemampuan visual, seorang Dosen dapat melakukan tindakan seperti meminta mahasiswa untuk mengamati presentasi dengan media Presentasi Prezi Online kemudian mahasiswa dapat menerangkan kembali materi yang sudah diajarkan, dan dapat menggambarkan proses atau makna yang diajarkan. Belajar visual juga dapat dilakukan dengan melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, dan gambaran segala macam. d. Belajar Intellectual Belajar intelektual yaitu belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Belajar intelektual dimaknai sebagai apa yang dilakukan dalam pikiran mahasiswa secara internal ketika mereka menggunakan kecer- dasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut. Dengan intelektual mahasiswa dapat menghubungkan pengalaman mental, fisik, emosional, dan intuitif untuk membuat makna baru bagi dirinya sendiri Meier, 2000:99. Belajar intelektual dapat dilakukan dengan cara merumuskan pertanyaan, mencari dan menyaring informasi, menganalisis pengamat- an, mengerjakan perencanaan strategis, melahirkan gagasan kreatif, dan memecahkan masalah. Model pembelajaran SAVI memiliki empat tahapan yaitu: tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan, tahap penampilan, dan secara keseluruhan harus dapat memunculkan unsur SAVI dalam setiap tahapannya. Ada empat tahapan dalam belajar pada pelaksanaan pendekatan SAVI Meier, 2000:106- 108 yaitu: 1. Tahap persiapan Pada tahap ini Dosen membangkitkan minat mahasiswa, memberikan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. 2. Tahap penyampaian Pada tahap ini Dosen membantu mahasiswa menemukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, 201 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen melibatkan panca indra dan cocok untuk semua gaya belajar. 3. Tahap pelatihan Pada tahap ini Dosen membantu mahasiswa mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara.

2. Tahap penampilan hasil

Pada tahap ini Dosen membantu mahasiswa menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat. a. Kelebihan Model Pembelajaran SAVI Model pembelajaran SAVI memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut: 1. Belajar Somatis Mahasiswa dapat belajar dengan indra peraba, kinestetis, praktis, melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerak- kan tubuh sewaktu belajar. 2. Belajar Auditory Mahasiswa dapat belajar dengan melibat- kan kemampuan auditory pendengaran. Ketika telinga menangkap dan menyimpan informasi auditory, beberapa area penting di otak menjadi aktif. 3. Belajar Visual Mahasiswa dapat belajar dengan meli- batkan kemampuan visual penglihatan, dengan alasan bahwa di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat memproses informasi visual dari pada indra yang lain. 4. Belajar Intellectual Mahasiswa dapat belajar dengan meli- batkan kemampuan berfikir yaitu dengan memecahkan masalah dan merenung. b. Kelemahan Model Pembelajaran SAVI Kelemahan dari Model Pembelajaran SAVI adalah sebagai berikut: 1. Dosen harus mempersiapkan diri jauh hari sebelum melaksanakan pembelajaran. 2. Pembelajaran dengan menerapkan SAVI membutuhkan waktu yang panjang saat proses belajar mengajar berlangsung. 3. Pembelajaran SAVI membutuhkan Dosen dengan kemampuan sosial yang baik. 4. Penerapan pembelajaran SAVI 90 harus mengenal karakteristik mahasiswa.

3. Media Presentasi Prezi Online

Dalam kegiatan belajar mengajar perlu adanya suatu media pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran. Salah satu jenis media pembelajaran adalah presentasi Prezi Online. Prezi merupakan media presentasi terstruktur sebagai contoh dari presentasi linier, atau presentasi berbentuk peta pikiran mind- map, Prezi disisi lain membuat konten untuk membuat alur cerita sehingga memudahkan penerima pesan komunikan memahami materi atau masalah apa yang disampaikan yaitu berupa media pelengkap yang sesuai dengan materi pokok kerajinan dan wirausaha limbah tekstil yang disajikan dalam media berbasis Prezi untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Prezi adalah aplikasi presentasi yang bisa digunakan untuk membuat presentasi online dan offline yang lebih menarik, sehingga ide-ide yang dimiliki bisa disampaikan dengan lebih mudah. a. Kelebihan Media Presentasi Prezi Online Media pembelajaran Prezi memiliki kelebihan antara lain sebagai berikut: 1. Membuat presentasi dapat secara online dan offline. 2. Memungkinkan untuk membuat presentasi dengan satu kanvas. 3. Menggunakan sistem garis edar atau disebut “Path” yang digunakan untuk mengatur perpindahan antara satu objek ke objek lainnya di dalam kanvas. Perpindahan tidak hanya terjadi secara linier, tapi juga bisa memunculkan efek zooming. 202 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen 4. Memberikan fasilitas untuk memasukkan gambar, video, beberapa shape dan ilustrasi seperti diagram. 5. Memberikan template menarik, fasilitas import untuk converter konten di Powerpoint menjadi konten didalam Prezi. 6. Memungkinkan untuk dapat diedit kapan pun dan dimana pun fleksibel waktu dan tempat. b. Kelemahan Media Presentasi Prezi Online Kelemahan dari media pembelajaran Prezi antara lain, sebagai berikut: 1. Membutuhkan akses internet yang baik untuk menggunakannya. 2. Ketika media sudah jadi maka untuk menampilkannya perlu fasilitas LCD atau Proyektor dengan harga yang relatif mahal sehingga ini yang menjadi kendala bagi Dosen-Dosen yang notabennya Dosen di sekolah terpencil. 3. Ketika listrik padam maka semua sistem tidak terhubung dan media ini juga tidak akan bisa diaplikasikan. 4. Presentasi dalam media Prezi tidak bisa diprint, pilihan font dan warnanya terbatas, serta untuk beberapa minoritas orang dapat merasa pusing karena melihat perpindahan yang sangat dinamis. METODE A. Pendekatan dan Jenis Pengamatan Pengamatan ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengamatan ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengharuskan peneliti untuk terlibat langsung di dalamnya. Kehadiran peneliti dalam pengamatan ini adalah sebagai pengajar, perencana, pengamat, pewawancara, pengumpul data, menganalisis data, dan melaporkan data pengamatan. Sedangkan peran peneliti dalam hal ini adalah sebagai instrumen kunci dan pemberi tindakan dalam pengamatan, yang dimaksud disini adalah sebagai pengajar. Data dan sumber data dibutuhkan untuk mengetahui permasalahan yang terdapat dalam pengamatan ini. Adapun aktifitas-aktifitas tersebut meliputi pengorganisasian kelompok Somatis, melaku- kan diskusi, presentasi dan tanya-jawab Audi- tory, mengamati presentasi yang disampaikan Dosen dengan media Presentasi Prezi Online Vi- sual, dan memberikan soal evaluasi Intellec- tual. HASIL PEMBAHASAN A. Penerapan Model Pembelajaran SAVI dengan media Prezi Online Pada penerapannya model pembelajaran SAVI pada matakuliah Kesekretariatan sangat mengutamakan peran mahasiswa dalam belajar, artinya dalam proses pembelajaran mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui penciptaan ide-ide dalam benaknya. Peneliti yang berperan sebagai Dosen hanya sebagai fasilitator, mediator, dan evaluator dalam proses pembelajaran. Peneliti tidak perlu mentransfer pengetahuannya secara penuh kepada mahasiswa tetapi mengajak mahasiswa untuk berpikir melalui diskusi kelompok dan presentasi berdasarkan pengalaman mereka yang telah diperoleh dari kegiatan praktek dan kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan teori konstruktivisme bahwa “Semua pengetahuan adalah hasil konstruksi dari kegiatan atau tindakan seseorang” Suprijono, 2010:31. Juga sejalan dengan pengamatan sebelumnya oleh Wijayanti, dkk 2013 konsep yang ditemukan secara mandiri akan membuat mahasiswa lebih paham dan mengingat materi lebih lama dibandingkan dengan sekedar menghafal konsep. Kelebihan dari model pembelajaran SAVI dengan media Prezi Online adalah menunjang munculnya proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi mahasiswa untuk belajar berwirausaha.