Tahap pelaksanaan: Konten Tipologi Sistem Pendidikan “Entrepreneurship”

209 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen HASIL PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi selama 2 bulan di beberapa tempat pembuangan sampah di kota Malang, diantaranya: tempat pembuangan sampah supit urang menunjukan kondisi obyektif di lapangan secara spesifik permasalahan mitra adalah sebagai berikut: 1 Belum tumbuhnya jiwa wirausaha ente- preneurship di kalangan anak-anak keturunan pemulung di tempat pembuangan sampah. 2 Anak-anak keturunan pemulung di tempat pembuangan sampah belum memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang perencanaan bisnis, pembukuan sederhana untuk UKM. 3 Anak-anak keturunan pemulung di tempat pembuangan sampah membutuhkan penge- tahuan, sikap dan keterampilan merancang dan membuat anak keturunan pemulung supit urang sebagai bekal untuk hidup mandiri saat ini dan di masa yang akan datang. 4 Adanya minat dan motivasi yang tinggi dari anak-anak keturunan pemulung di tempat pembuangan sampah untuk mengikuti pelatihan tentang: a kewirausahaan dan b Perancangan dan Pembuatan sampah daur ulang di tempat pembuangan sampah supit urang. 5 Anak-anak keturunan pemulung di tempat pembuangan sampah di Kota Malang mayoritas belum memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam merancang dan membuat sampah daur ulang di lokasi anak keturunan pemulung supit urang. 6 Saranaprasarana yang dimiliki tempat pem- buangan sampah, seperti keranjang, sepatu boot belum dimanfaatkan secara maksimal banyak yang masih dibiarkan tanpa memakai peralatan yang baik. Pengelola tempat pembuangan sampah harus memilih model pendekatan yang tepat sehingga dapat dicapai tujuan utama keberadaan tempat pembuangan sampah sebagai tempat pemberdayan anak keturunan pemulung. Secara umum menurut Syamsul 2005 terdapat empat pendekatan yang biasa dilakukan dalam rangka memberdayakan klien di tempat pembuangan sampah: 1 Pendekatan Sosio Karikatif. Pendekatan sosio karikatif merupakan bentuk pendekatan yang didasari oleh sebuah anggapan bahwa klien binaan tempat pembuangan sampah adalah komunitas tidak berdaya, menderita, miskin yang tidak mampu memecahkan permasalahan sendiri. Oleh karenanya tempat pembuangan sampah ditempatkan sebagai tempat yang akan membantu, menolong dan mengasihani dan memberikan sumbangan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan karikatif philantrophi dan nilai-nilai keIslaman. 2 Pendekatan Ekonomis. Pende- katan Sosio Ekonomis merupakan bentuk pende- katan tempat yang didasari oleh pemahaman bahwa peningkatan kesejahteraan anak keturunan pemulungklien dalam tempat pembuangan sampah hanya akan terwujud, apabila disediakan akses material ekonomi seperti penyediaan modal, penyediaan biaya pendidikan, biaya kesehatan dan lain sebagainya, yang secara mendasar memang menjadi kebutuhannya. Wujud kegiatan dari pendekatan tempat ekonomis pada umumnya dilakukan dalam bentuk pengembangan usaha ekonomis produktif para klien ini diharapkan ketika selesai dibiayai sekolah dan dididik di tempat pembuangan sampah maka mereka akan hidup mandiri untuk membangun keluarganya. 3 Pendekatan Transformatif. Pendekatan transformatif merupakan bentuk pendekatan tempat yang dilakukan dengan keya- kinan bahwa penanganan anak keturunan pemu- lung adalah perubahan pandangan, pemikiran, sikap dan tingkah laku bersama menuju keman- dirian personal. Nilai yang dikembangkan dalam pendekatan ini adalah bahwa manusia pada hakekatnya memiliki kemerdekaan dalam memilih jalan hidup dan menentukan masa depannya. Selain