Melakukan analisa perbandingan kedua

124 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen Adapun kedua mo del perhitungan produktivitas dalam penelitian ini bersifat saling melengkapi, pada model Mundel, perhitungan berbasis indeks atau rasio antara produktivitas periode dasar dan periode yang berlaku, sedangkan Model Craig-Harris mengukur produktivitas berbasis selisih antara periode dasar dan periode yang berlaku. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah belum mencakup signifikansi pengaruh peru- bahan input terhadap perubahan output, sehingga masih dapat diteliti pada penelitian selanjutnya. Saran Saran bagi pemilik UKM pengolah tepung tapioka yang diberikan adalah lebih efisien dalam menggunakan sumber-sumber daya, terutama sumber daya yang terhitung menunjukkan produktifitas menurun seperti material. Kontribusi sumberdaya ini sangat besar sehingga menyebabkan produktifitas to- tal mengalami penurunan. Lebih selektif dalam memilih bahan baku sangat membantu efisiensi terkait dengan kualitas bahan baku, harga bahan baku, dan jumlah bahan baku yang dipakai. DAFTAR RUJUKAN Direktorat Kredit, BPR, dan UMKM Bank In- donesia 2009. Pola Pembiayaan Industri Pengolahan Tepung Tapioka online tersedia di : http:www.bi.go.idid umkmkelayakanpola-pembiayaan industriDocument [diakses tanggal 8 Februari 2015]. Masharyono, et al 2010. Analisis Pengukuran Produktifitas Dengan Model American Productivity Center APC dan Marvin E. Mundel Studi Kasus pada Bagian Pabrikasi PG. Madubaru Madukismo [online] tersedia di :https:www.acade- m i a . e d u 8 0 5 3 1 5 5 I N T 1 2 0 1 0 1 - Jurnal_Inovasi_Industri_Vol_1_No._1_- _3 [diakses tanggal 8 Februari 2015]. Winarni, 2014. Analisis Pengukuran Pro- duktivitas Dengan Menggunakan Model Mundel dan APC [onlie] tersedia di :http:repository.akprind.ac.idsitesfiles WINARNI2020IST20AKPRIND.pdf [diakses tanggal 8 Februari 2015]. Muhaimin, Abdul Wahib, Prawiyanti, Ratna. 2010. Strategi Pengembangan Agro- industri Tapioka Pada Skala Usaha Kecil. Journal of Agricultural Socio-Econom- ics – AGRISE Volume X No. 3, Bulan Agustus 2010. [online] tersedia di : http: karyailmiah.fp.ub.ac.idfpindex.php tagabdul-wahib-muhaimin [diakses tanggal 10 Februari 2015]. Heizer, J., Render, B., 2009. Operations Man- agement, Buku 9, Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Hatten, Timothy S., 2012. Small Business Management : Entrepreneurship and Be- yond, Fifth Edition, South-Western Cengage Learning, Mason, USA. www.kedirikab.go.id www.bi.go.id Pribadiyono , 2006. “Aplikasi Sist em Pengukuran Produktifitas : Kaitannya dengan Pengupahan”, Jurnal Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra, Vol. 8, No. 2, pp. 114-121. Setiade, Ivan, Deoranto, Panji, Astuti, Retno. 2014. “Analisis Produktivitas Sektor Kebun PT. Perkebunan Nusantara XII Persero Wonosari Lawang Malang Menggunakan Craig-Harris Productivity Model”. [online] tersedia di : http: skripsitip.staff.ub.ac.idfiles201310 Jurnal-Ivan-Setiadi.pdf [diakses tanggal 10 Oktober 2015]. Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 125 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen Analisis Karakteristik Pelaku UM KM Usaha M ikro Kecil M enengah di Kota Kediri Diah Ayu Septi Fauji 1 , Gesty Ernestivita 2 Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri Email : dseptifauziyahoo.co.id Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pelaku UMKM Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Kediri – Jawa Timur. Kota Kediri merupakan sebuah kota kecil yang memiliki ciri khas produk Tahu, namun selain Tahu Kota Kediri juga memiliki daerah – daerah yang menjadi sentra home industri.Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1 bagaimana karakteristik pelaku UMKM di Kota Kediri.Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan field research dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan data tentang karakteristik para pelaku UMKM.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : 1 Kemampuan pengusaha UMKM di Kediri masih rendah terhadap akses sumber pendanaan. 2 Mereka memiliki karakteristik entrepre- neurship, indikator karakteristik entrepreneurship yang menonjol itu ditunjukkan oleh sifat tekun dan produktif kemudian kemampuan bergaul, sifat keyakinan diri dan perhitungan atas resiko sementara sifat inovasi yang mendasar dalam konsep entrepreneurship justru skornya berada pada posisi ketiga, ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk melakukan inovasi masih rendah sehingga pada umumnya mereka terfokus kepada kegiatan usaha yang dilakukan secara rutinitas. Kemampuan untuk melakukan inovasi merupakan persoalan kunci bagi seorang entrepreneur terutama dalam mencari dan menciptakan pasar baru.Indikator karakteristik entrepreneurship yang paling rendah skornya adalah sifat kemandirian, sifat menyukai tantangan dan sifat tanggap terhadap peluang. Kata Kunci : Karakteristik, Pelaku UMKM Dewasa ini pertumbuhan ekonomi Indo- nesia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Selain itu, kebijakan pemerintah dan konsekuensi Indonesia menjadi bagian dari organisasi Internasional memaksa untuk peme- rintah dan juga rakyat Indonesia umumnya untuk berkompetisi dipasar bebas dan me- menangkan pasar. Memasuki era MEA Masyarakat Eko nomi ASEAN seperti sekarang ini, seluruh para pelaku usaha besar maupun kecil harus berinovasi lebih baik lagi untuk menghadapi persaingan pasar yang lebih kuat. UMKM merupakan kelo mpok – kelompok masyarakat yang memadukan dan mendayagunakan secara tepat perwatakan pribadi, keuangan dan sumberdaya disekitar lingkungannya yang menjadi salah satu perangsang pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh jiwa – jiwa kewirausahaan enterpreneurship. Karena jiwa entrepreneurship kewirausahaan memiliki kemampuan dan keberanian menga- plikasikan penemuan-penemuan baru yang inovatif, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Entrepreneurship kewirausahaan dalam beberapa tahun terakhir menjadi topik yang makin sering dibicarakan seiring dengan kondisi perekonomian global yang terus bergejolak.Ekonomi UMKM menjadi tumpuan 126 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen dan menjadi pilihan penting bagi para sarjana untuk hidup lebih sejahtera, mandiri dan me- nolong banyak orang mengatasi pengangguran Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah menga- jarkan kepada masyarakat bahwa menggan- tungkan harapan kepada orang lain atau bekerja pada orang lain sudah bukan lagi menjadi pilihan utama. Sehingga membuat sebagian masyarakat mengambil inisiatif untuk mem- buka lapangan pekerjaan sendiri dengan mem- berdayakan sumber daya yang ada padanya. Dan entrepreneurship kewirausahaan pun merupakan jalan satu-satunya yang diambil masyarakat sekarang. Berdasarkan latar belakang diatas, me- narik bagi penulis untuk merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana karak- teristik pelaku UMKM di Kota Kediri? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pelaku UMKM di Kota Kediri. Sedangkan Manfaat penelitian ini yaitu : 1. Sebagai bahan pertimbangan dinas terkait untuk membina dan mengembangkan karakteristik pelaku UMKM yang ada, 2. Sebagai bahan evaluasi bagi pelaku UMKM untuk menunjang kemajuan usahanya kedepan, 3. Sebagai acuan bagi mahasiswa untuk berusaha lebih baik lagi dalam menganalisa karakteristik para pelaku UMKM, 4. Sebagai acuan bagi masyarakat umumnya dalam membuat usaha baru.

1. Pengertian Karakteristik

Karakter merupakan perilaku terpuji yang dilandasi oleh nilai - nilai berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum konstitusi, adat istiadat dan estetika. Karakteristik didefinisikan sebagai kualitas sifat. Menurut Caragih 2013 karakteristik merupakan ciri yang secara alamiah melekat pada diri seseorang yang meliputi umur,jenis kelamin, ras suku, pengetahuan,agama kepercayaan. Karakter sendiri merupakan aktualisasi potensi dari dalam dan internalisasi nilai-nilai moral dari luar menjadi bagian kepribadiannya. Menurut Freud, “Character is a straving sys- tems which underly behavior” yaitu kumpulan tata nilai yang terwujud dalam suatu sistem daya dorong daya juang yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang akan ditampilkan secara mantap. Sumber: Harian Umum Pelita, edisi Kamis 11 Juni 2009. Karakter merupakan nilai-nilai yang terpatri dalam diri melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan, dan pengaruh ling- kungan, menjadi nilai intrinsik yang melandasi sikap dan perilaku.

2. Pengertian Wirausaha Enterpreneur

Scarborough dan Zimmerer 1993:5, dalam Suryana 2003:10, mengemukakan definisi wirausaha sebagai berikut: “An entre- preneur is one who creates a new business in the face risk and uncertainly for the purpose of achieving profit ang growth by identifying op- portunities and assembling the necessary re- sources to capitalize on those opportunities”. Menurut Steinho ff dan Burgess 1993:35, dalam Suryana 2003:10, wirausaha adalah orang yang mengorganisir , mengelola dan berani menanggung risiko untuk men- ciptakan usaha baru dan peluang berusaha. “A person who organizes, manages, and assunes the risk of a business or enterprise is an entre- preneur, entrepreneur is individual who risks financial, material, and human resources a new way to create a new business concept or op- portunities within an existing firm”. Dan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara peroduksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan pro duk baru, mengat ur 127 PROSIDING Seminar Nasional dan Call For Papers Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bisnis dan Manajemen permodalan operasinya serta memasarkannya www.blogspot.com. Lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961 KEPMXI1995, dicantumkan bahwa; Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah se- mangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha at au kegiatan yangmengarah padaupayamencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan mening- katkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik danatau mem- peroleh keuntungan yang lebih besar. Jadi, wirausaha itu mengarah kepada or- ang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

3. Ciri – ciri , sifat dan Karakteristik

Wirausaha Berikut adalah ciri-ciri dan watak entre- preneur wirausaha yang dikemukakan oleh Mereidith 1996:5-6, dalam Suryana 2003: 13: 1. Percaya diri 2. Berorientasi pada tugas dan hasil 3. Pengambilan risiko dan suka tantangan 4. Kepemimpinan 5. Keorisinilan 6. Berorientasi ke masa depan Ke ya k ina n, Ke t id a k t e rg a nt u ng a n, individualitas dan optimisme. Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif. Kemampuan untuk mengambil risiko yang wajar. Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik. Inovatif dan kreatif serta fleksibel. Pan- dangan ke depan, perspektif. Kemudian Ciri yang menonjol dalam karakteristik wirausaha adalah : Pengendalian diri Self Control : Mereka ingin dapat mengendalikan semua yang mereka lakukan. 1. Mengelola dengan sasaran Manage by Objective: Mereka cepat memahami tugas rinci yang harus diselesaikan unt uk mencapai sasaran mereka 2. Penganalisa peluang Oppurtunitiy Analyz- ers :Mereka akan menganalisis semua pilihan untuk memastikan kesuksesannya dan meminimalkan risiko 3. Pemikir kratif Creative Thinkers: Mereka akan selalu mencari suatu cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu 4. Pemecah masalah Problem Solvers :Mereka akan selalu melihat pilihan untuk memecahkan setiap maslaah yang menghalangi di jalan 5. Pemikir objektif Objektif Thinkers : Mereka tidak takut mengakui jika mereka keliru. Riyanti,2003:7 METODE 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan Kualitatif yang didasarkan pada paradigma Fenome- nologis, yakni penelitian yang diawali dengan melihat fenomena atau kasus yang terjadi di lapangan yang kemudian diteliti untuk mem- peroleh kebenaran akan masalah dan peme- cahannya. Pada fenomena penelitian ini yang menjadi dasar untuk dilakukannya penelitian adalah bagaimana karakteristik entrepreneur wirasuaha di Kota Kediri.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian lapangan yang dideskriptifkan secara kualiatif, yakni penelitian dimana peneliti berusaha mencari sumber permasalahan dan pemecahannya kemudian memaparkan dengan urut tentang